Tanggul Dam Colo Timur Jebol, Kebun Warga Terendam l
A
A
A
SUKOHARJO - Saluran irigasi Dam Colo Timur di Dukuh Ngowan, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari jebol kemarin.
Akibatnya, lahan milik warga yang ditanami pohon jati terendam air setinggi 1 meter. Kerusakan ini diprediksi bakal berlanjut mengingat arus air di saluran tersebut sangat deras. Berdasarkan pantauan di lokasi, arus dari saluran irigasi menimbulkan longsor hingga 50 meter ke arah Sungai Ranjing.
Seperti diungkapkan Camat Bendosari Sumarno, kerusakan tanggul hanya berupa kebocoran kecil pukul 16.00 WIB. Namun, lama kelamaan tanah di sekitar tanggul mulai tergerus air sehingga kebocoran semakin membesar saat Rabu (6/5) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu air mengalir ke pekarangan warga hingga menyebabkan terjadinya longsoran. Beruntung tidak jauh dari lokasi tersebut ada sebuah jalur pembuangan air yang mengalir ke Sungai Ranjing.
“Ini yang sedikit membantu untuk menyelamatkan per-mukiman dan sawah milik warga dari terjangan air. Kebocoran ini diduga karena ada sarang tikus atau ular. Setelah kemasukan air karena arus deras, lama kelamaan menjadi besar,” papar Sumarno kemarin. Untuk mengantisipasi kerusakan tanggul semakin meluas, pemerintah Kecamatan Bendosari meminta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta instansi terkait bekerja cepat.
Salah satunya menutup kebocoran dengan menggunakan karung yang diisi tanah atau pasir. “Kami juga meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk segera turun ke lokasi. Kalau dibiarkan dan tidak ada perbaikan kebocoran saluran irigasi ini, jelas merugikan warga pemilik pekarangan,” katanya.
Kepala BPBD Sukoharjo Suprapto mengungkapkan kebocoran saluran irigasi Dam Colo Timur berdiameter 80 sentimeter dengan panjang 1 meter. Jika tidak segera ditangani, dia memprediksi kerusakan akan semakin besar dan mengancam permukiman warga. BPBD sudah sejak lama menyoroti kondisi fisik khususnya talut di sepanjang saluran irigasi Dam Colo Timur yang mengalami kerusakan.
Meski skalanya keci, apabila dibiarkan akan terus membesar dan merugikan warga sekitar khususnya petani. “Kebocoran ini menjadi tanggung jawab pihak BBWSBS selaku pengelola saluran irigasi Dam Colo,” tandasnya.
Pascakejadian itu, BPBD Sukoharjo memantau kondisi untuk mengantisipasi kerusakan lanjutan. Meski saat ini masih aman, tidak jauh dari lokasi terdapat areal persawahan dan permukiman penduduk. Dia berharap BBWSBS merespons jebolnya tanggul tersebut.
Sumarno
Akibatnya, lahan milik warga yang ditanami pohon jati terendam air setinggi 1 meter. Kerusakan ini diprediksi bakal berlanjut mengingat arus air di saluran tersebut sangat deras. Berdasarkan pantauan di lokasi, arus dari saluran irigasi menimbulkan longsor hingga 50 meter ke arah Sungai Ranjing.
Seperti diungkapkan Camat Bendosari Sumarno, kerusakan tanggul hanya berupa kebocoran kecil pukul 16.00 WIB. Namun, lama kelamaan tanah di sekitar tanggul mulai tergerus air sehingga kebocoran semakin membesar saat Rabu (6/5) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu air mengalir ke pekarangan warga hingga menyebabkan terjadinya longsoran. Beruntung tidak jauh dari lokasi tersebut ada sebuah jalur pembuangan air yang mengalir ke Sungai Ranjing.
“Ini yang sedikit membantu untuk menyelamatkan per-mukiman dan sawah milik warga dari terjangan air. Kebocoran ini diduga karena ada sarang tikus atau ular. Setelah kemasukan air karena arus deras, lama kelamaan menjadi besar,” papar Sumarno kemarin. Untuk mengantisipasi kerusakan tanggul semakin meluas, pemerintah Kecamatan Bendosari meminta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta instansi terkait bekerja cepat.
Salah satunya menutup kebocoran dengan menggunakan karung yang diisi tanah atau pasir. “Kami juga meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk segera turun ke lokasi. Kalau dibiarkan dan tidak ada perbaikan kebocoran saluran irigasi ini, jelas merugikan warga pemilik pekarangan,” katanya.
Kepala BPBD Sukoharjo Suprapto mengungkapkan kebocoran saluran irigasi Dam Colo Timur berdiameter 80 sentimeter dengan panjang 1 meter. Jika tidak segera ditangani, dia memprediksi kerusakan akan semakin besar dan mengancam permukiman warga. BPBD sudah sejak lama menyoroti kondisi fisik khususnya talut di sepanjang saluran irigasi Dam Colo Timur yang mengalami kerusakan.
Meski skalanya keci, apabila dibiarkan akan terus membesar dan merugikan warga sekitar khususnya petani. “Kebocoran ini menjadi tanggung jawab pihak BBWSBS selaku pengelola saluran irigasi Dam Colo,” tandasnya.
Pascakejadian itu, BPBD Sukoharjo memantau kondisi untuk mengantisipasi kerusakan lanjutan. Meski saat ini masih aman, tidak jauh dari lokasi terdapat areal persawahan dan permukiman penduduk. Dia berharap BBWSBS merespons jebolnya tanggul tersebut.
Sumarno
(ftr)