Hindari Jenuh
A
A
A
BANDUNG - Dihentikannya kompetisi domestik memaksa Pelatih Djadjang Nurdjaman berpikir keras menyusun program agar skuat Maung Bandung tidak larut dalam kejenuhan.
Persib memang masih berkompetisi di ajang antarklub Asia, AFC Cup 2015. Namun, Djanur tetap memandang pertandingan di dalam negeri sangatlah diperlukan untuk menjaga atmosfer pertandingan. Karena tak adanya jadwal pertandingan di kompetisi domestik, pelatih berusia 57 tahun itu merancang uji coba sebelum meladeni klub Myanmar, Ayeyawady United FC dalam laga pamungkas Grup H AFC Cup 2015 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (13/5).
Kendati belum menemukan lawan, namun Djanur memastikan laga uji coba tersebut akan digelar Sabtu (9/5) ini. “Uji coba kami rencanakan harus ada. Karena peran uji coba di sini sangat penting. Mudah-mudahan dengan uji coba nanti, segala kekurangan yang terlihat dalam pertandingan sebelumnya dapat tercapai,” harap Djanur di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin.
Selama ini, Djanur mengaku telah berusaha meningkatkan kinerja pasukannya. Hal itu bertujuan untuk membawa pasukannya meraih kemenangan atas Ayeyawady United sekaligus mewujudkan target juara grup. “Latihan selama ini, dari hari ke hari meningkat. Kami terus combain menaikkan fisik, dan mengarah ke strategi karena kami hanya beberapa hari lagi menyiapkan tim sebelum pertandingan. Alhamdulillah selama ini mental pemain sangat bagus. Tidak terpengaruh meski saat ini kondisi persepakbolaan kita sedang dirundung masalah,” tuturnya.
Dengan begitu, Djanur memastikan pasukannya bisa bermain maksimal meski kabarnya, laga nanti jadi laga terakhir Persib setelah adanya ancaman sanksi dari FIFA untuk Indonesia. Surat yang disampaikan FIFA kepada PSSI menetapkan 29 Mei 2015 sebagai deadline bagi PSSI dan Kemenpora untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola Indonesia. Jika tidak, maka sanksi pun terpaksa dijatuhkan federasi sepak bola dunia tersebut.
“Walaupun terpaksa berhenti nantinya, tapi kami tetap akan berjuang pada pertandingan lawan Ayeyawady nanti. Kami ingin tetap terhormat walaupun itu menjadi pertandingan terakhir,” tegas Djanur. “Kami akan fokus pada target lolos sebagai juara grup. Meski sebenernya sayang juga jika nanti harus berhenti. Tapi bagaimana lagi, kami tidak dapat berbuat apaapa. Yang pasti kami tetap akan bermain maksimal nanti lawan Ayeyawady,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
Persib memang masih berkompetisi di ajang antarklub Asia, AFC Cup 2015. Namun, Djanur tetap memandang pertandingan di dalam negeri sangatlah diperlukan untuk menjaga atmosfer pertandingan. Karena tak adanya jadwal pertandingan di kompetisi domestik, pelatih berusia 57 tahun itu merancang uji coba sebelum meladeni klub Myanmar, Ayeyawady United FC dalam laga pamungkas Grup H AFC Cup 2015 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (13/5).
Kendati belum menemukan lawan, namun Djanur memastikan laga uji coba tersebut akan digelar Sabtu (9/5) ini. “Uji coba kami rencanakan harus ada. Karena peran uji coba di sini sangat penting. Mudah-mudahan dengan uji coba nanti, segala kekurangan yang terlihat dalam pertandingan sebelumnya dapat tercapai,” harap Djanur di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, kemarin.
Selama ini, Djanur mengaku telah berusaha meningkatkan kinerja pasukannya. Hal itu bertujuan untuk membawa pasukannya meraih kemenangan atas Ayeyawady United sekaligus mewujudkan target juara grup. “Latihan selama ini, dari hari ke hari meningkat. Kami terus combain menaikkan fisik, dan mengarah ke strategi karena kami hanya beberapa hari lagi menyiapkan tim sebelum pertandingan. Alhamdulillah selama ini mental pemain sangat bagus. Tidak terpengaruh meski saat ini kondisi persepakbolaan kita sedang dirundung masalah,” tuturnya.
Dengan begitu, Djanur memastikan pasukannya bisa bermain maksimal meski kabarnya, laga nanti jadi laga terakhir Persib setelah adanya ancaman sanksi dari FIFA untuk Indonesia. Surat yang disampaikan FIFA kepada PSSI menetapkan 29 Mei 2015 sebagai deadline bagi PSSI dan Kemenpora untuk menyelesaikan permasalahan sepak bola Indonesia. Jika tidak, maka sanksi pun terpaksa dijatuhkan federasi sepak bola dunia tersebut.
“Walaupun terpaksa berhenti nantinya, tapi kami tetap akan berjuang pada pertandingan lawan Ayeyawady nanti. Kami ingin tetap terhormat walaupun itu menjadi pertandingan terakhir,” tegas Djanur. “Kami akan fokus pada target lolos sebagai juara grup. Meski sebenernya sayang juga jika nanti harus berhenti. Tapi bagaimana lagi, kami tidak dapat berbuat apaapa. Yang pasti kami tetap akan bermain maksimal nanti lawan Ayeyawady,” pungkasnya.
Muhammad ginanjar
(ftr)