Pusat Tinjau Lokasi Rusunawa Giripeni
A
A
A
KULONPROGO - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meninjau lokasi calon rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Giripeni, Wates, Kulonprogo.
Kunjungan ini untuk melihat kesiapan teknis dan lahan sebelum proses pembangunan dilakukan. Pemkab Kulonprogo menyatakan kesiapannya mendukung sarana infrastruktur pendukung. “Kunjungan ini untuk mencari data teknis sebelum proses pembangunan rusunawa,” kata Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dian Islamiyah didampingi konsultan perencana proyek, Mardiana, saat meninjau lokasi Rusunawa Giripeni.
Meskipun lokasi sudah diratakan, Kementerian masih belum bisa memastikan apakah lokasi ini layak dibangun atau tidak. Sebab ada peneliti teknis yang juga akan melihat kesiapan lokasi. Kementerian juga telah melakukan pengeboran untuk melihat struktur dan kondisi tanah. Sebab rusunawa nantinya akan dibangun lima lantai. Sehingga aspek keselamatan bangunan sangat diperhitungkan.
Dari hasil pengecekan ini, lanjut Dian, ditemukan kekurangan pada elevasi di sisi timur. Tanah yang ada merupakan tanah labil yang cukup riskan. Sehingga diperlukan adanya bangket ataupun talud untuk memperkuat tanah uruk yang ada. “Harapannya memang tetap di sini agar pembangunan segera dimulai,” ucapnya.
Rusunawa ini nantinya bakal menempati lahan tanah kas Desa Giripeni. Lahan tersebut sebelumnya kurang dimanfaatkan dan hanya dipakai untuk penanaman pakan ternak. Pemerintah desa dan masyarakat cukup mendukung dengan rencana rusunawa. Kabid Ciptakarya Dinas Pekerjaan umum (DPU) Zahrom Asurawan mengatakan Pemkab Kulonprogo akan mengupayakan pembangunan talud di sisi timur.
Talud dibangun guna memperkuat lahan yang akan menjadi daya dukung bangunan rusunawa. Pemkab telah menyiapkan anggaran Rp200 juta. “Itu akan kami ajukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Peubahan 2015,” katanya. Wakil Ketua DPRD Kulonprogo Ponimin Budi Hartono mengatakan, lokasi lahan cukup strategis dan dekat dengan kota. Kawasan ini cocok dijadikan hunian tempat tinggal.
Apalagi banyak pengembang yang mengincar kawasan itu di sisi selatan. Disinggung kondisi tanah, politikus PAN ini mengaku tidak mempermasalahkannya. Dalam pembangunan rusunawa dipastikan akan menggunakan tiang pancang dengan kedalaman tertentu. Sehingga akan memperkuat struktur fondasi bangunan.“ Disini juga tidak pernah ada longsor, kami siap mendukung,” tutur Ponimin.
Dewan berharap, pembangunan segera direalisasikan karena kebutuhan hunian di Kulonprogo sangat tinggi. Apalagi ketika bandara dan megaproyek beroperasi. Dipastikan kebutuhan rumah akan semakin meningkat.
Usai mengecek lokasi Rusunawa Giripeni, rombongan juga mengecek bangunan rusunawa di Triharjo, Wates. Bangunan yang ada belum dimanfaatkan warga karena jaringan listrik dan pendukung lainnya belum kelar.
Kuntadi
Kunjungan ini untuk melihat kesiapan teknis dan lahan sebelum proses pembangunan dilakukan. Pemkab Kulonprogo menyatakan kesiapannya mendukung sarana infrastruktur pendukung. “Kunjungan ini untuk mencari data teknis sebelum proses pembangunan rusunawa,” kata Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Dian Islamiyah didampingi konsultan perencana proyek, Mardiana, saat meninjau lokasi Rusunawa Giripeni.
Meskipun lokasi sudah diratakan, Kementerian masih belum bisa memastikan apakah lokasi ini layak dibangun atau tidak. Sebab ada peneliti teknis yang juga akan melihat kesiapan lokasi. Kementerian juga telah melakukan pengeboran untuk melihat struktur dan kondisi tanah. Sebab rusunawa nantinya akan dibangun lima lantai. Sehingga aspek keselamatan bangunan sangat diperhitungkan.
Dari hasil pengecekan ini, lanjut Dian, ditemukan kekurangan pada elevasi di sisi timur. Tanah yang ada merupakan tanah labil yang cukup riskan. Sehingga diperlukan adanya bangket ataupun talud untuk memperkuat tanah uruk yang ada. “Harapannya memang tetap di sini agar pembangunan segera dimulai,” ucapnya.
Rusunawa ini nantinya bakal menempati lahan tanah kas Desa Giripeni. Lahan tersebut sebelumnya kurang dimanfaatkan dan hanya dipakai untuk penanaman pakan ternak. Pemerintah desa dan masyarakat cukup mendukung dengan rencana rusunawa. Kabid Ciptakarya Dinas Pekerjaan umum (DPU) Zahrom Asurawan mengatakan Pemkab Kulonprogo akan mengupayakan pembangunan talud di sisi timur.
Talud dibangun guna memperkuat lahan yang akan menjadi daya dukung bangunan rusunawa. Pemkab telah menyiapkan anggaran Rp200 juta. “Itu akan kami ajukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Peubahan 2015,” katanya. Wakil Ketua DPRD Kulonprogo Ponimin Budi Hartono mengatakan, lokasi lahan cukup strategis dan dekat dengan kota. Kawasan ini cocok dijadikan hunian tempat tinggal.
Apalagi banyak pengembang yang mengincar kawasan itu di sisi selatan. Disinggung kondisi tanah, politikus PAN ini mengaku tidak mempermasalahkannya. Dalam pembangunan rusunawa dipastikan akan menggunakan tiang pancang dengan kedalaman tertentu. Sehingga akan memperkuat struktur fondasi bangunan.“ Disini juga tidak pernah ada longsor, kami siap mendukung,” tutur Ponimin.
Dewan berharap, pembangunan segera direalisasikan karena kebutuhan hunian di Kulonprogo sangat tinggi. Apalagi ketika bandara dan megaproyek beroperasi. Dipastikan kebutuhan rumah akan semakin meningkat.
Usai mengecek lokasi Rusunawa Giripeni, rombongan juga mengecek bangunan rusunawa di Triharjo, Wates. Bangunan yang ada belum dimanfaatkan warga karena jaringan listrik dan pendukung lainnya belum kelar.
Kuntadi
(ftr)