Candi Sukuh di Karanganyar Dipugar
A
A
A
KARANGANYAR - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, memugar Candi Sukuh yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.
Pemugaran total ditempuh setelah candi mengalami penurunan. Seluruh batu candi akan diturunkan dengan melibatkan para pakar geologi dan arsitektur pra sejarah guna meneliti hal-hal yang menyebabkan posisi candi menjadi ambles.
Dengan begitu, nantinya bisa diketahui bahan-bahan apa yang digunakan untuk memperkuat bangunan candi. Pekan depan, tim pemugaran akan memasang perancah atau struktur guna memudahkan pekerjaan.
“Pembuatan perancah akan memakan waktu sekitar dua pekan. Setelah itu, di atas candi akan dipasang atap,” kata Sudarsono, Koodinator Tim Pemugaran Candi Sukuh, Senin (4/5/2015).
Sehingga pekerjaan tetap bisa melanjutkan meski turun hujan. Setelah pembuatan perancah selesai, maka tim akan memulai proses pembongkaran.
Pelaksana lapangan Pemugaran Candi Sukuh Suyadi melanjutkan, sebelum dibongkar seluruh bongkahan batu penyusun candi akan diberi nomor. Penomoran untuk memudahkan pengembalian posisi batu ketika disusun kembali.
Yang diberi nomor bagian dalam batu memakai huruf yang disesuaikan dengan ketentuan dari Unesco. Salah satu alasan pemugaran karena candi Hindu yang dibangun pada Abad 15 Masehi ini kondisinya telah kritis. Faktor usia dan kikisan air hujan mengakibatkan penurunan level di bagian penyusun candi.
Secara kasat mata, candi yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia pada Tahun 1995 tersebut terjadi penurunan di dinding selatan dan latat atap candi yang ambles.
Selama pemugaran, bangunan utama candi akan disterilkan. Sehingga pengunjung dilarang mendekat dalam radius tertentu. Masyarakat dipersilahkan melihat proses pemugaran namun tidak diperkenankan menerabas garis batas. Ketika diturunkan, lumut yang menempel di batu penyusun candi akan dibersihkan.
Selama 160 hari pengerjaan terhitung sejak 20 April lalu, tim BPCB hanya menyelesaikan pembongkaran total dan pengembalian empat lapisan dasar candi. Sedangkan penyusunan utuh candi diperkirakan bakal memakan waktu sekitar dua tahun.
Camat Ngargoyoso Tyas Ngambar Widyowati mengatakan, pihaknya berharap kegiatan kesenian, religi dan ekonomi tetap bergeliat meski Candi Sukuh dibongkar. Pihaknya menyambut baik langkah BPCB memugar Candi Sukuh.
Sebab kerusakan diakui banyak dikeluhkan pengunjung. “Sehingga dengan pemugaran, dapat memulihkan kondisi candi seperti sedia kala,” ucap Tyas.
Pemugaran total ditempuh setelah candi mengalami penurunan. Seluruh batu candi akan diturunkan dengan melibatkan para pakar geologi dan arsitektur pra sejarah guna meneliti hal-hal yang menyebabkan posisi candi menjadi ambles.
Dengan begitu, nantinya bisa diketahui bahan-bahan apa yang digunakan untuk memperkuat bangunan candi. Pekan depan, tim pemugaran akan memasang perancah atau struktur guna memudahkan pekerjaan.
“Pembuatan perancah akan memakan waktu sekitar dua pekan. Setelah itu, di atas candi akan dipasang atap,” kata Sudarsono, Koodinator Tim Pemugaran Candi Sukuh, Senin (4/5/2015).
Sehingga pekerjaan tetap bisa melanjutkan meski turun hujan. Setelah pembuatan perancah selesai, maka tim akan memulai proses pembongkaran.
Pelaksana lapangan Pemugaran Candi Sukuh Suyadi melanjutkan, sebelum dibongkar seluruh bongkahan batu penyusun candi akan diberi nomor. Penomoran untuk memudahkan pengembalian posisi batu ketika disusun kembali.
Yang diberi nomor bagian dalam batu memakai huruf yang disesuaikan dengan ketentuan dari Unesco. Salah satu alasan pemugaran karena candi Hindu yang dibangun pada Abad 15 Masehi ini kondisinya telah kritis. Faktor usia dan kikisan air hujan mengakibatkan penurunan level di bagian penyusun candi.
Secara kasat mata, candi yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia pada Tahun 1995 tersebut terjadi penurunan di dinding selatan dan latat atap candi yang ambles.
Selama pemugaran, bangunan utama candi akan disterilkan. Sehingga pengunjung dilarang mendekat dalam radius tertentu. Masyarakat dipersilahkan melihat proses pemugaran namun tidak diperkenankan menerabas garis batas. Ketika diturunkan, lumut yang menempel di batu penyusun candi akan dibersihkan.
Selama 160 hari pengerjaan terhitung sejak 20 April lalu, tim BPCB hanya menyelesaikan pembongkaran total dan pengembalian empat lapisan dasar candi. Sedangkan penyusunan utuh candi diperkirakan bakal memakan waktu sekitar dua tahun.
Camat Ngargoyoso Tyas Ngambar Widyowati mengatakan, pihaknya berharap kegiatan kesenian, religi dan ekonomi tetap bergeliat meski Candi Sukuh dibongkar. Pihaknya menyambut baik langkah BPCB memugar Candi Sukuh.
Sebab kerusakan diakui banyak dikeluhkan pengunjung. “Sehingga dengan pemugaran, dapat memulihkan kondisi candi seperti sedia kala,” ucap Tyas.
(lis)