Orang Gila Marak, Dedi Prihatin
A
A
A
PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku prihatin dengan kurangnya perhatian negara terhadap warga yang mederita penyakit jiwa (orang gila). Pasalnya, banyak orang gila yang tidak tahu entah dari mana mereka besal berkeliaran di jalanan.
“Ini persoalan, warga dengan masalah kejiwaan sampai saat ini belum mendapat perhatian negara. Nanti kami dari Pemkab Purwakarta akan mengirim surat untuk meminta Kementerian Sosial agar menengahi persoalan orang gila ini,”ujar Dedi kemarin. Seperti diPurwakarta, dalam perjalanan dari Cikopo menuju Sadang, Dedi melihat banyak orang gila berkeliaran disepanjang jalan tersebut.
Jumlahnya lebihg dari tiga orang, mereka sedang berjalan dipinggir jalan. Bahkan, ada yang sangat memprihatinkan. Orang gila ini berjalan tanpa mengenakan pakaian sehelaipun atau telanjang bulat berjalan di tempat umum. “Mereka diduga sengaja dibuang. Karena saya yakin, mereka bukan masyarakat Purwakarta. Kalau dibiarkan tidak ada solusi akan sangat memilukan.
Saya melihat Negara belum hadir buat warga seperti ini, padahal ini persoalan klasik,”ujar Dedi. Karena itu, pihaknya akan segera melayangkan surat ke Kementerian Sosial, untuk duduk bersama mencari solusinya. Sebab orang gila yang ada dipinggir jalan dan tidak diketahui identitanya ini kata Dedi, adalah warga negara Indonesia yang perlu dilindungi.
“Nanti kami mengusulkan supaya kementerian sosial segera menunjuk daerah untuk dijadikan lokasi rehabilitasi,” ujarnya. Misalkan, Dedi menjelaskan, dari ribuan daerah yang ada diIndonesia, pemerintah pusat bisa menunjuk salah satu daerah untuk dijadikan lokasi khusus rehabilitasi. Supaya, warga Indonesia itu terlindungi dan memiliki harapan untuk sembuh.
“Tidak seperti sekarang, warga dengan penyakit jiwa, mereka hidup dimana saja. Tanpa ada yang memerhatikan. Bahkan, warga dengan penyakit khusus itu, seolah-olah dibuang oleh keluarganya, karena tidak ada yang ngurus,”tutur bupati dia. Warga dengan penyakit gila ini, lanjutnya, sifatnya sudah lintas daerah.
Didin jalaludin
“Ini persoalan, warga dengan masalah kejiwaan sampai saat ini belum mendapat perhatian negara. Nanti kami dari Pemkab Purwakarta akan mengirim surat untuk meminta Kementerian Sosial agar menengahi persoalan orang gila ini,”ujar Dedi kemarin. Seperti diPurwakarta, dalam perjalanan dari Cikopo menuju Sadang, Dedi melihat banyak orang gila berkeliaran disepanjang jalan tersebut.
Jumlahnya lebihg dari tiga orang, mereka sedang berjalan dipinggir jalan. Bahkan, ada yang sangat memprihatinkan. Orang gila ini berjalan tanpa mengenakan pakaian sehelaipun atau telanjang bulat berjalan di tempat umum. “Mereka diduga sengaja dibuang. Karena saya yakin, mereka bukan masyarakat Purwakarta. Kalau dibiarkan tidak ada solusi akan sangat memilukan.
Saya melihat Negara belum hadir buat warga seperti ini, padahal ini persoalan klasik,”ujar Dedi. Karena itu, pihaknya akan segera melayangkan surat ke Kementerian Sosial, untuk duduk bersama mencari solusinya. Sebab orang gila yang ada dipinggir jalan dan tidak diketahui identitanya ini kata Dedi, adalah warga negara Indonesia yang perlu dilindungi.
“Nanti kami mengusulkan supaya kementerian sosial segera menunjuk daerah untuk dijadikan lokasi rehabilitasi,” ujarnya. Misalkan, Dedi menjelaskan, dari ribuan daerah yang ada diIndonesia, pemerintah pusat bisa menunjuk salah satu daerah untuk dijadikan lokasi khusus rehabilitasi. Supaya, warga Indonesia itu terlindungi dan memiliki harapan untuk sembuh.
“Tidak seperti sekarang, warga dengan penyakit jiwa, mereka hidup dimana saja. Tanpa ada yang memerhatikan. Bahkan, warga dengan penyakit khusus itu, seolah-olah dibuang oleh keluarganya, karena tidak ada yang ngurus,”tutur bupati dia. Warga dengan penyakit gila ini, lanjutnya, sifatnya sudah lintas daerah.
Didin jalaludin
(bbg)