Waspadai Jalan Berlubang di Jalur Pantura
A
A
A
PASURUAN - Para pengendara harus ekstrawaspada ketika melintas di jalur pantura, Surabaya-Pasuruan. Sebab, sepanjang ruas jalan nasional tersebut, banyak terdapat lubang dan gelombang.
Selain karena dimakan usia, konstruksi jalan ini kian rusak setelah kerap terendam air hujan. Kondisi jalan ini makin memburuk karena perawatan dan perbaikan jalan yang dilakukan hingga kini tidak dilakukan secara maksimal.
Seorang pengendara sepeda motor asal Sidoajo, Widya Arishandi, mengungkapkan kekesalannya ketika melintas pada ruas jalan tersebut. Ia kerap kesulitan memilih badan jalan yang masih layak dilalui.
Di ruas jalan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton hingga Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, banyak terdapat jalan berlubang dan bergelombang.
"Tidak ada jalan bagus yang layak dilalui. Kalau sudah terjebak jalan berlubang, ya harus terus jalan. Lengah sedikit saja, bisa terjatuh di jalan yang padat kendaraan besar," kata Widya Arishandi, Minggu (3/5/2015).
Berdasar catatan Satlantas Polres Pasuruan, setidaknya terdapat 47 titik jalan yang berlubang dan bergelombang di sepanjang jalur Gempol-Pasuruan.
"Pada titik ini berpotensi meningkatnya jumlah kecelakaan pengendara sepeda motor, terutama pada malam hari," kata Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Untung BR.
Pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang diakibatkan kondisi jalan rusak.
Selain mengirim surat pada PU Bina Marga Provinsi Jatim dan memasang sejumlah poster peringatan, pihaknya bersama masyarakat juga melakukan pengurukan dengan pasir batu.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk perawatan dan perbaikan jalan. Agar perbaikan menjadi efektif, program perbaikan jalan ini akan dilakukan setelah musim penghujan.
"Saat ini program tiada hari tanpa tambal jalan masih terus dilakukan. Program ini akan dilanjutkan dengan perawatan dan perbaikan secara menyeluruh seusai musim penghujan," kata Gus Ipul, panggilan akrabnya.
Selain karena dimakan usia, konstruksi jalan ini kian rusak setelah kerap terendam air hujan. Kondisi jalan ini makin memburuk karena perawatan dan perbaikan jalan yang dilakukan hingga kini tidak dilakukan secara maksimal.
Seorang pengendara sepeda motor asal Sidoajo, Widya Arishandi, mengungkapkan kekesalannya ketika melintas pada ruas jalan tersebut. Ia kerap kesulitan memilih badan jalan yang masih layak dilalui.
Di ruas jalan Desa Tambakrejo Kecamatan Kraton hingga Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, banyak terdapat jalan berlubang dan bergelombang.
"Tidak ada jalan bagus yang layak dilalui. Kalau sudah terjebak jalan berlubang, ya harus terus jalan. Lengah sedikit saja, bisa terjatuh di jalan yang padat kendaraan besar," kata Widya Arishandi, Minggu (3/5/2015).
Berdasar catatan Satlantas Polres Pasuruan, setidaknya terdapat 47 titik jalan yang berlubang dan bergelombang di sepanjang jalur Gempol-Pasuruan.
"Pada titik ini berpotensi meningkatnya jumlah kecelakaan pengendara sepeda motor, terutama pada malam hari," kata Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Untung BR.
Pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang diakibatkan kondisi jalan rusak.
Selain mengirim surat pada PU Bina Marga Provinsi Jatim dan memasang sejumlah poster peringatan, pihaknya bersama masyarakat juga melakukan pengurukan dengan pasir batu.
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 miliar untuk perawatan dan perbaikan jalan. Agar perbaikan menjadi efektif, program perbaikan jalan ini akan dilakukan setelah musim penghujan.
"Saat ini program tiada hari tanpa tambal jalan masih terus dilakukan. Program ini akan dilanjutkan dengan perawatan dan perbaikan secara menyeluruh seusai musim penghujan," kata Gus Ipul, panggilan akrabnya.
(zik)