Warga Masih Pegang Senjata Peninggalan Timor Timur
A
A
A
KEFAMENANU - Senjata api bekas peninggalan jajak pendapat Timor Timur tahun 1999 masih banyak yang berada di tangan warga. Senjata api itu disembunyikan warga lantaran takut bila ketahuan akan diproses secara hukum.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Sektor barat Letkol Infanteri Yudi Gumilar mengatakan, sejak April hingga Mei 2015, sudah tiga pucuk senjata api yang diserahkan warga kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Kemarin ada lagi warga serahkan satu pucuk senjata api kepada anggota TNI di Pos Haslot, Motamasin Belu. Sebelumnya ada dua pucuk yang diserahkan secara sukarela oleh warga Kampung Haslot," kata Yudi Gumilar, di Kefamemanu, Sabtu (2/5/2015).
Senjata api yang diserahkan warga itu bentuknya laras panjang kopak atau lontak musket buatan Italia jenis Springfield Kaliber 15 mm, sehingga total senjata yang sudah diserahkan warga ada tiga, dua buatan Italia dan satu buatan Amerika.
"Sesuai pengakuan warga, senjata api itu mereka peroleh pada saat jajak pendapat di Timor Timur, sehingga kepada warga yang sudah rela menyerahkan senjata api itu kita beri apresiasi," jelasnya.
Kuat dugaan, masih banyak senjata api yang beredar ditangan warga, namun masih ada yang takut untuk menyerahkan senjata api tersebut. Padahal, pihak keamanan sudah mengisyaratkan tidak akan memproses hukum warga yang menyerahkan senjata api.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Sektor barat Letkol Infanteri Yudi Gumilar mengatakan, sejak April hingga Mei 2015, sudah tiga pucuk senjata api yang diserahkan warga kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Kemarin ada lagi warga serahkan satu pucuk senjata api kepada anggota TNI di Pos Haslot, Motamasin Belu. Sebelumnya ada dua pucuk yang diserahkan secara sukarela oleh warga Kampung Haslot," kata Yudi Gumilar, di Kefamemanu, Sabtu (2/5/2015).
Senjata api yang diserahkan warga itu bentuknya laras panjang kopak atau lontak musket buatan Italia jenis Springfield Kaliber 15 mm, sehingga total senjata yang sudah diserahkan warga ada tiga, dua buatan Italia dan satu buatan Amerika.
"Sesuai pengakuan warga, senjata api itu mereka peroleh pada saat jajak pendapat di Timor Timur, sehingga kepada warga yang sudah rela menyerahkan senjata api itu kita beri apresiasi," jelasnya.
Kuat dugaan, masih banyak senjata api yang beredar ditangan warga, namun masih ada yang takut untuk menyerahkan senjata api tersebut. Padahal, pihak keamanan sudah mengisyaratkan tidak akan memproses hukum warga yang menyerahkan senjata api.
(san)