Anak-anak Pengungsi Gunung Sinabung Mengejar Cita-cita

Sabtu, 02 Mei 2015 - 10:53 WIB
Anak-anak Pengungsi Gunung Sinabung Mengejar Cita-cita
Anak-anak Pengungsi Gunung Sinabung Mengejar Cita-cita
A A A
MEDAN - Anak-anak sekolah yang tinggal di Desa Guru Kinaian, Tanah Karo, Sumatera Utara, terpaksa harus pindah dari sekolah mereka ke tempat yang lebih aman dari erupsi Gunung Sinabung.

Untuk diketahui, desa dan sekolah mereka saat ini sudah tidak dapat dihuni lagi, karena sudah berberapa kali dihantam awan panas dari amukan Gunung Sinabung.

Kendati begitu, semangat para pelajar Kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini tidak kendur. Di tengah suasana yang serba sulit itu, mereka tetap semangat menuntut ilmu dan belajar.

Bahkan, para terpaksa harus berlajar dengan fasilitas lampu penerangan yang tidak memadai, dan juga tidak ada teman-teman lagi yang sama untuk diajak belajar bersama.

Situasi seperti ini, sudah mereka lakoni lebih dari satu tahun yang lalu, sejak keluarga para siswa pergi meninggalkan desa mereka yang hanya berjarak satu kilo meter dari jalur awan panas Gunung Sinabung.

Salah seorang siswa yang dibawa keluarganya mengungsi itu adalah Muhammad Gurki. Bocah yang bercita-cita menjadi pilot ini mengaku, sekolah mereka yang dulu hancur terkena awan panas Gunung Sinabung.

Sejak itu, dia dan keluarganya dipindahkan ke sekolah yang berada yang berada di Desa Payung. Aktivitas belajar di sekolah itu juga terganggu, apalagi saat erupsi dan hujan debu, para siswa sering terpaksa dipulangkan.

Di tempat pengungsian ini, Muhammad Gurki mengaku mengalami kesulitan dalam belajar, di antaranya adalah masalah penerangan, dan buku perlajaran yang belum tersedia.

Sementara itu, orangtua Muhammad Gurki mengatakan, letusan Gunung Sinabung membuat anak-anak mereka mengalami trauma. Anak-anak itu, katanya, membutuhkan dorongan semangat untuk terus belajar.

Beberapa waktu lalu, dirinya telah mendapatkan bantuan kartu pintar untuk pendidikan anaknya. Sayang, uangnya tidak pernah mereka dapatkan hingga kini.

Ditambahkan, dari tempat penampungan sekolah para siswa memiliki jarak tempuh yang cukup jauh. Masyarkat pengungsi Gunung Sinabung berharap, pemerintah dapat memberi perhatian khusus kepada dunia pendidikan anak-anak mereka.

Mereka juga meminta pemerintah segera memberikan bantuan untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang telah lama ditinggalkan akibat terjangan erupsi Gunung Sinabung, pada September 2013 lalu.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4996 seconds (0.1#10.140)