Mobil Peziarah Hantam Tronton, Empat Tewas
A
A
A
BATUBARA - Empat peziarah tewas mengenaskan dan tiga lainnya kritis, setelah mobil Toyota Avanza BK 1220 JO yang membawa mereka menghantam truk tronton BK 8931 RA di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Km 117-118 Desa Tanah Gambus, Limapuluh, Batubara, kemarin.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, kala jalanan sedang sepi dari kendaraan. Menurut sejumlah saksi mata, minibus yang dikemudikan Tono itu melaju dari arah Batubara menuju Kota Medan untuk membawa penumpangnya berziarah. Setelah melewati perempatan Limapuluh, Tono melaju dengan kecepatan tinggi.
Begitu memasuki areal perkebunan Tanah Gambus yang jalannya menurun dan menikung, Tono diduga kehilangan kendali sehingga masuk ke jalur berlawanan arah. Nahas, dari arah depan datang truk tronton mengangkut 20 ton kelapa sawit yang juga melaju kencang. Tabrakan “laga kambing” pun tak terelakkan, meskipun sopir truk bernama Supriyadi mencoba menghindar dengan membanting setir ke kiri jalan. Truk langsung oleng dan terguling di beram jalan.
Sedangkan minibus dalam keadaan remuk karena sempat masuk ke bagian kolong truk sebelum akhirnya terpental ke pinggirjalan. Sopirtruklangsung melarikan diri dan hingga kini dalam pengejaran polisi. Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan memaparkan, kejadian di pagi hari ini mengejutkan warga sekitar.
“Di lokasi itu jalannya tikungan tajam ke kiri,” katanya. BersamapetugasSatuanLalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Batubara, warga mengevakuasi para penumpang minibus dan membawanya ke Klinik Mitha Hakim tak jauh dari lokasi kejadian, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manan Simatupang, Kisaran, Asahan.
Penumpang minibus bernama Poniyem, 78, warga Jalan Sawi, Kisaran Timur, Asahan; dan Tumini, 60, warga Jalan Bayan, Kisaran, Asahan, dikabarkan meninggal di tempat kejadian. Sedangkan Ngatina, 70; dan Eka Fitrina Ginting, 28, keduanya warga Jalan Bayan, Kisaran, Asahan, meninggal di Klinik Mitha Hakim.
Adapun penumpang minibus lainnya, yakniPaino, 60, warga Dusun IV, Lubuk Buaya, Asahan; Tukiyem, 50; dan Raka Abdillah Putra, 8, warga Jalan Bayan, Kisaran, Asahan, kritis. Setelah menjalani perawatan di klinik, ketiganya dirujuk ke RSUD Abdul Manan Simatupang, Kisaran. Sedangkan sopir minibus, Tono, 40, hanya mengalami luka ringan. Kemarin, polisi langsung memeriksa Tono.
Keluarga korban yang mendapat kabar kecelakaan maut ini langsung berdatangan ke klinik yang berada di Limapuluh. Isak tangis-pun pecah ketika keluarga menyaksikan jenazah para korban. Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Batubara, Ajun Komisris Polisi (AKP) Gamal Lusiawan mengatakan, kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan dan personelnya masih melakukan pengejaran terhadap sang sopir truk, Supriyadi, yang melarikan diri.
“Untuk korban luka masih dirawat di rumah sakit dan korban meninggal sudah dibawa keluarganya untuk dimakamkan,” pungkasnya. Sedangkan barang bukti mobil Toyota Avanza dan truk sudah diamankan di Kantor Satlantas Polres Batubara.
Frans marbun
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, kala jalanan sedang sepi dari kendaraan. Menurut sejumlah saksi mata, minibus yang dikemudikan Tono itu melaju dari arah Batubara menuju Kota Medan untuk membawa penumpangnya berziarah. Setelah melewati perempatan Limapuluh, Tono melaju dengan kecepatan tinggi.
Begitu memasuki areal perkebunan Tanah Gambus yang jalannya menurun dan menikung, Tono diduga kehilangan kendali sehingga masuk ke jalur berlawanan arah. Nahas, dari arah depan datang truk tronton mengangkut 20 ton kelapa sawit yang juga melaju kencang. Tabrakan “laga kambing” pun tak terelakkan, meskipun sopir truk bernama Supriyadi mencoba menghindar dengan membanting setir ke kiri jalan. Truk langsung oleng dan terguling di beram jalan.
Sedangkan minibus dalam keadaan remuk karena sempat masuk ke bagian kolong truk sebelum akhirnya terpental ke pinggirjalan. Sopirtruklangsung melarikan diri dan hingga kini dalam pengejaran polisi. Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sumut, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan memaparkan, kejadian di pagi hari ini mengejutkan warga sekitar.
“Di lokasi itu jalannya tikungan tajam ke kiri,” katanya. BersamapetugasSatuanLalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Batubara, warga mengevakuasi para penumpang minibus dan membawanya ke Klinik Mitha Hakim tak jauh dari lokasi kejadian, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manan Simatupang, Kisaran, Asahan.
Penumpang minibus bernama Poniyem, 78, warga Jalan Sawi, Kisaran Timur, Asahan; dan Tumini, 60, warga Jalan Bayan, Kisaran, Asahan, dikabarkan meninggal di tempat kejadian. Sedangkan Ngatina, 70; dan Eka Fitrina Ginting, 28, keduanya warga Jalan Bayan, Kisaran, Asahan, meninggal di Klinik Mitha Hakim.
Adapun penumpang minibus lainnya, yakniPaino, 60, warga Dusun IV, Lubuk Buaya, Asahan; Tukiyem, 50; dan Raka Abdillah Putra, 8, warga Jalan Bayan, Kisaran, Asahan, kritis. Setelah menjalani perawatan di klinik, ketiganya dirujuk ke RSUD Abdul Manan Simatupang, Kisaran. Sedangkan sopir minibus, Tono, 40, hanya mengalami luka ringan. Kemarin, polisi langsung memeriksa Tono.
Keluarga korban yang mendapat kabar kecelakaan maut ini langsung berdatangan ke klinik yang berada di Limapuluh. Isak tangis-pun pecah ketika keluarga menyaksikan jenazah para korban. Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Batubara, Ajun Komisris Polisi (AKP) Gamal Lusiawan mengatakan, kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan dan personelnya masih melakukan pengejaran terhadap sang sopir truk, Supriyadi, yang melarikan diri.
“Untuk korban luka masih dirawat di rumah sakit dan korban meninggal sudah dibawa keluarganya untuk dimakamkan,” pungkasnya. Sedangkan barang bukti mobil Toyota Avanza dan truk sudah diamankan di Kantor Satlantas Polres Batubara.
Frans marbun
(ftr)