Jalan S Parman Ambrol

Jum'at, 01 Mei 2015 - 09:00 WIB
Jalan S Parman Ambrol
Jalan S Parman Ambrol
A A A
SEMARANG - Lubang besar menganga di Jalan S Parman, tepatnya di depan RSUP Dr Kariadi Semarang, kemarin.

Jalan ambrol itu diduga karena hujan deras yang mengguyur Kota ATLAS, dini hari kemarin. PantauanKORAN SINDOdi lapangan, lubang menganga selebar dua meter dengan kedalaman lebih tiga meter. Tak hanya itu, hampirseparuhjalanmengalami rusak parah karena aspal mengelupas dan retak-retak. “Saya tidak tahu pasti, yang jelas tadi pagi (kemarin) saya melihat sudah seperti ini. Mungkin karena hujan deras tadi malam,” kata Suratman,26, salah pedagang yang ada di dekat lokasi.

Rusaknya ruas Jalan S Parman itu menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di lokasi. Para pengendara, khususnya mobil enggan melintasi jalan yang berlubang itu karena takut terperosok ke lubang. Petugas kemudian memasang rambu lalulintas di titik itu sehingga situasi jalan semakin macet. Beberapa petugas kepolisian kemudian berusaha mengurai kepadatan kendaraan. Polisi sempat menutup akses Jalan Veteran yang hendak menuju ke Jalan S Parman dan mengalihkannya ke Jalan Kyai Saleh.

Hingga berita ini diturunkan, kerusakan jalan S Parman sedang diperbaiki oleh petugas. Dua orang pekerja dan satu alat berat didatangkan untuk melakukan pengerukan dan perbaikan jalan. Sementara itu, Kepala Bidang Tata Air Dinas PSDA ESDM Kota Semarang Kumbino saat dikonfirmasi mengatakan, ambrolnya aspal di Jalan S Parman disebabkan terjangan air pada hujan dini hari kemarin. Diduga, selokan di bawah jalan itu tersumbat sehingga air membludak dan membuat aspal ambrol.

“Itu mungkin karena tersumbat sampah dari salah satu warga yang melakukan pembangunan di atas jalan itu. Karena air deras sekali dan air tersumbat, maka air kemudian mendorong aspal sehingga membuat aspal ambrol dan jalan menjadi retak,” ujarnya. Saat ini, pihaknya sudah menurunkan tim untuk memperbaiki saluran tersebut. Namun untuk perbaikan jalan yang rusak, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Bina Marga Provinsi Jateng.

“Untuk perbaikan saluran sudah kami lakukan, tapi untuk perbaikan jalan yang rusak kami serahkan kepada Dinas Bina Marga Provinsi Jateng karena Jalan itu memang tanggung jawabnya. Kami sendiri tidak tahu kapan selesainya proses perbaikan itu,” katanya.

Lebih lanjut Kumbino mengatakan, jalan rusak akibat diterjang air karena saluran air rusak di Kota Semarang masih banyak terjadi. Khususnya di jalanan wilayah pinggiran Kota Semarang.

“Itu karena kebiasaan masyarakat membuang sampah di selokan masih tinggi. Padahal kami sudah menerjunkan tim tiap harinya untuk melakukan pembersihan. Tapi percuma saja saat masyarakat masih belum memiliki kesadaran akan tertib menjaga kebersihan,” katanya.

Andika prabowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7798 seconds (0.1#10.140)