Polisi Tangkap 3 Pencuri Mesin Harley Davidson

Polisi Tangkap 3 Pencuri Mesin Harley Davidson
A
A
A
SEMARANG - Tiga pelaku pencurian mesin dan rangka motor Harley Davidson, berhasil dibekuk petugas Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang. Satu barang bukti mesin buatan Amerika tahun 1994 diamankan.
Tiga tersangka itu adalah Dwi Fitriono (36), warga Candisari Kota Semarang, Ari Budi (34), warga Candisari, Kota Semarang, dan Yohanes Setiawan Wijaya (22), warga Tanah Mas, Semarang Utara. Dwi dan Ari Budi diketahui masih bersaudara.
Korbannya bernama Hary (40), warga asli Jakarta Utara yang punya tempat penyimpanan motor di Tanah Mas Raya, Blok B, No 47, Kota Semarang. Tersangka Dwi merupakan otak pencurian ini. Dia adalah mantan teknisi freelance di sana.
"Saya tiga bulan tidak digaji sama korban," aku tersangka Dwi, di Mapolrestabes Semarang, Kamis (30/4/2015).
Akhirnya, pada 7 April 2015, Dwi mengajak Ari dan Yohanes mencuri di rumah bekas bosnya itu. Dia menyewa sebuah mobil Toyota Avanza silver H 8753 MR untuk beraksi.
Mereka mencuri pagi-pagi, sekira pukul 08.00 WIB dan masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel pintu menggunakan obeng, lalu mengangkut mesin Harley model flastin itu.
Berbekal kenalan-kenalannya, Dwi menjual mesin itu lewat seorang perantara di Salatiga. Pembelinya warga asli Bantul, Yogyakarta. Namun, polisi yang mengetahui aksi pelaku langsung bergerak cepat setelah terima laporan.
"Saya jual Rp35 juta. Tapi baru dibayar Rp20 juta. Saya dapat Rp10 juta, Ari dan Yohanes masing-masing Rp5 juta. Saya mencuri karena butuh uang untuk keluarga," lanjut tersangka Dwi.
Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin mengatakan, pencurian ini murni bermotif ekonomi. "Kami jerat Pasal 363 tentang Pencurian. Ancaman hukumannya maksimal tujuh tahun penjara," pungkasnya.
Para tersangka ditahan di Mapolrestabes Semarang untuk proses hukum lebih lanjut. Aneka barang bukti, termasuk mobil rental diamankan.
Tiga tersangka itu adalah Dwi Fitriono (36), warga Candisari Kota Semarang, Ari Budi (34), warga Candisari, Kota Semarang, dan Yohanes Setiawan Wijaya (22), warga Tanah Mas, Semarang Utara. Dwi dan Ari Budi diketahui masih bersaudara.
Korbannya bernama Hary (40), warga asli Jakarta Utara yang punya tempat penyimpanan motor di Tanah Mas Raya, Blok B, No 47, Kota Semarang. Tersangka Dwi merupakan otak pencurian ini. Dia adalah mantan teknisi freelance di sana.
"Saya tiga bulan tidak digaji sama korban," aku tersangka Dwi, di Mapolrestabes Semarang, Kamis (30/4/2015).
Akhirnya, pada 7 April 2015, Dwi mengajak Ari dan Yohanes mencuri di rumah bekas bosnya itu. Dia menyewa sebuah mobil Toyota Avanza silver H 8753 MR untuk beraksi.
Mereka mencuri pagi-pagi, sekira pukul 08.00 WIB dan masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel pintu menggunakan obeng, lalu mengangkut mesin Harley model flastin itu.
Berbekal kenalan-kenalannya, Dwi menjual mesin itu lewat seorang perantara di Salatiga. Pembelinya warga asli Bantul, Yogyakarta. Namun, polisi yang mengetahui aksi pelaku langsung bergerak cepat setelah terima laporan.
"Saya jual Rp35 juta. Tapi baru dibayar Rp20 juta. Saya dapat Rp10 juta, Ari dan Yohanes masing-masing Rp5 juta. Saya mencuri karena butuh uang untuk keluarga," lanjut tersangka Dwi.
Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin mengatakan, pencurian ini murni bermotif ekonomi. "Kami jerat Pasal 363 tentang Pencurian. Ancaman hukumannya maksimal tujuh tahun penjara," pungkasnya.
Para tersangka ditahan di Mapolrestabes Semarang untuk proses hukum lebih lanjut. Aneka barang bukti, termasuk mobil rental diamankan.
(san)