Perampok Berompi Polisi Gasak Rp400 Juta
A
A
A
TEBINGTINGGI - Lima pria berseragam polisi merampok uang sebesar Rp400 juta dan Bilyet Giro Rp150 juta milik PT Bintang Kharisma Gudang 88 yang akan disetorkan ke Bank Mandiri Cabang Tebingtinggi, kemarin.
Pelaku menghadang mobil yang ditumpangi tiga karyawan perusahaan itu saat melintas di Jalan Ir H Djuanda Tebingtinggi. Sopir PT Bintang Kharisma Gudang 88, David, 33, warga Kelurahan Brohol-Bajenis Tebingtinggi mengatakan, uang tersebut dibawa mereka dengan mobil Toyota Avanza BK 1923 NJ. Tetapi, dalam perjalanan dihentikan pria berseragam polisi. “Kami menyangka ada razia, lalu saya memberhentikan mobil,” ujarnya.
Di sekitar pria berseragam polisi itu terparkir mobil Toyota Avanza berwarna silver. Kemudian dua pria dan satu di antaranya mengenakan rompi mirip milik polisi lalu lintas bertulis Babinkamtibmas turun dari mobil mendatangi mobil korban. “Kalian bawa sabusabu ya,” kata David menirukan ucapan pria yang berseragam polisi itu.
David pun tercengang lalu terkulai lemas karena tiba-tiba terkena setrum dari alat yang dibawa pelaku. Kawanan ini pun mengambil bungkusan plastik berwarna hitam berisi uang dan selanjutnya kabur menggunakan mobil Toyota Avanza ke arah kawasan Jalan AMD Bulian Tebingtinggi.
Kejadian tersebut sempat dilihat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Longge Tarigan, anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Tebingtinggi yang sedang melintas. Longge sempat menanyakan ada apa gerangan? “Mereka menyimpan sabu-sabu Bang,” kata Longge menirukan ucapan spontan pelaku berseragam polisi itu.
Namun begitu Longge memarkirkan kendaraannya, pelaku langsung kabur dengan mobil Toyota Avanza setelah mengambil uang Rp400 juta. Dia sempat mengejar pelaku yang menggunakan seragam polisi, tapi menutup wajah dengan masker. Longge memperkirakan pelakunya empat orang dan nomor polisi mobil pelaku BK 1155 KF.
Karyawan PT Bintang Kharisma Gudang 88 yang berada di mobil nahas itu, Shyuli, 36, warga Jalan Bulian Tebingtinggi, mengaku sering ikut menyetorkan uang ke bank dan selama itu pula tidak ada masalah. “Kami menyetorkan uang ke bank selalu gonta-ganti jalan lintasan. Terkadang melewati Jalan Djuanda lalu Jalan Bulian- Tebingtinggi. Waktu penyetoran juga berbeda, terkadang pukul 11.00 WIB, meskipun lebih banyak pukul 14.00 WIB baru ke bank,” ujarnya.
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Komisais Polisi (Kompol) Teuku Abdul Manaf mengatakan, petugasnya sedang menyelidiki di lapangan. “Kami juga menelusuri jejak pelaku dari nomor polisi mobil yang digunakannya,” katanya.
Sementara Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan mengatakan, pelaku diperkirakan berjumlah lima orang.
Namun, kelimanya tidak menggunakan pakaian dinas polisi, melainkan rompi yang mirip dengan rompi Polantas. “Rompi itu tidak ada tulisan polisinya. Memang jika diperhatikan sepintas rompi itu mirip dengan rompi Polantas. Sebenarnya, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) juga memakai rompi yang mirip seperti itu,” tuturnya.
Dia menyayangkan korban tidak teliti melihat apakah pelaku benar-benar polisi atau bukan. Sebab pada rompi polisi jelas sekali tulisan polisi. Sementara yang ini tidak. Meski begitu kami masih mendalami kasus ini dan tim dari Polres Tebingtinggi sedang mengejar pelaku.
Perayudi syahputra/ Frans marbun
Pelaku menghadang mobil yang ditumpangi tiga karyawan perusahaan itu saat melintas di Jalan Ir H Djuanda Tebingtinggi. Sopir PT Bintang Kharisma Gudang 88, David, 33, warga Kelurahan Brohol-Bajenis Tebingtinggi mengatakan, uang tersebut dibawa mereka dengan mobil Toyota Avanza BK 1923 NJ. Tetapi, dalam perjalanan dihentikan pria berseragam polisi. “Kami menyangka ada razia, lalu saya memberhentikan mobil,” ujarnya.
Di sekitar pria berseragam polisi itu terparkir mobil Toyota Avanza berwarna silver. Kemudian dua pria dan satu di antaranya mengenakan rompi mirip milik polisi lalu lintas bertulis Babinkamtibmas turun dari mobil mendatangi mobil korban. “Kalian bawa sabusabu ya,” kata David menirukan ucapan pria yang berseragam polisi itu.
David pun tercengang lalu terkulai lemas karena tiba-tiba terkena setrum dari alat yang dibawa pelaku. Kawanan ini pun mengambil bungkusan plastik berwarna hitam berisi uang dan selanjutnya kabur menggunakan mobil Toyota Avanza ke arah kawasan Jalan AMD Bulian Tebingtinggi.
Kejadian tersebut sempat dilihat Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Longge Tarigan, anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Tebingtinggi yang sedang melintas. Longge sempat menanyakan ada apa gerangan? “Mereka menyimpan sabu-sabu Bang,” kata Longge menirukan ucapan spontan pelaku berseragam polisi itu.
Namun begitu Longge memarkirkan kendaraannya, pelaku langsung kabur dengan mobil Toyota Avanza setelah mengambil uang Rp400 juta. Dia sempat mengejar pelaku yang menggunakan seragam polisi, tapi menutup wajah dengan masker. Longge memperkirakan pelakunya empat orang dan nomor polisi mobil pelaku BK 1155 KF.
Karyawan PT Bintang Kharisma Gudang 88 yang berada di mobil nahas itu, Shyuli, 36, warga Jalan Bulian Tebingtinggi, mengaku sering ikut menyetorkan uang ke bank dan selama itu pula tidak ada masalah. “Kami menyetorkan uang ke bank selalu gonta-ganti jalan lintasan. Terkadang melewati Jalan Djuanda lalu Jalan Bulian- Tebingtinggi. Waktu penyetoran juga berbeda, terkadang pukul 11.00 WIB, meskipun lebih banyak pukul 14.00 WIB baru ke bank,” ujarnya.
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Komisais Polisi (Kompol) Teuku Abdul Manaf mengatakan, petugasnya sedang menyelidiki di lapangan. “Kami juga menelusuri jejak pelaku dari nomor polisi mobil yang digunakannya,” katanya.
Sementara Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan mengatakan, pelaku diperkirakan berjumlah lima orang.
Namun, kelimanya tidak menggunakan pakaian dinas polisi, melainkan rompi yang mirip dengan rompi Polantas. “Rompi itu tidak ada tulisan polisinya. Memang jika diperhatikan sepintas rompi itu mirip dengan rompi Polantas. Sebenarnya, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) juga memakai rompi yang mirip seperti itu,” tuturnya.
Dia menyayangkan korban tidak teliti melihat apakah pelaku benar-benar polisi atau bukan. Sebab pada rompi polisi jelas sekali tulisan polisi. Sementara yang ini tidak. Meski begitu kami masih mendalami kasus ini dan tim dari Polres Tebingtinggi sedang mengejar pelaku.
Perayudi syahputra/ Frans marbun
(ftr)