Tanya Kasus Ospi, Utusan Simbolon Datangi Polres
A
A
A
DOLOKSANGGUL - Perwakilan tujuh keturunan Raja Simbolon Sedunia datang ke Polres Humbang Hasundutan (Humbahas) meminta penjelasan tindak lanjut pengembangan kasus pembunuhan terhadap sepasang calon pengantin Ojak Purba, 33; dan Ospi Simbolon, 29.
Selain itu, kedatangan perwakilan marga Simbolon itu untuk bertemu dengan keluarga Simbolon di Doloksanggul. “Ada banyak keterangan yang kami peroleh dari keluarga, bahwa kematian putri kami, Ospi Simbolon, tidak lepas dari konflik internal di keluarga calon menantu kami Ojak Purba,” kata perwakilan dari utusan marga Simbolon tersebut, Oppu Manatap Simbolon kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (23/4).
Oppu Manatap menjelaskan, apa pun alasan pembunuhan tersebut sangat tidak dibenarkan. Sebab tindakan sadis yang dialami Ospi Simbolon bersama Ojak Purba sudah di luar batas kemanusiaan. Karena itu, pihak marga Simbolon sedunia tidak akan lengah dalam memantau perkembangan kasus tersebut. Namun, akan tetap mengedepankan penegakan supremasi hukum.
“Dengan kata lain kita percaya Polri akan mengungkap kasus ini,” ujarnya. Pihaknya selaku utusan Simbolon Sedunia tidak akan mengintervensi Polri dalam pengungkapan kasus itu. Namun, selaku keturunan Raja Simbolon, pihaknya memberikan dorongan dan dukungan kepada Polri di Humbahas dalam mengungkap kasus tersebut.
“Kita percaya, Polri yang diwakili Polres Humbahas sudah memahami apa yang harus dikerjakan,” katanya. Sementara Humas Polres Humbahas Aiptu H Meliala mengatakan, kedatangan perwakilan Marga Simbolon merupakan dorongan untuk mengungkap kasus kematian Ojak Purba dan Ospi Simbolon.
Kedatangan itu tidak akan mengganggu objektivitas polisi untuk mengungkap kasus kematian sepasang calon pengantin tersebut. “Saat ini ada sepuluh saksi dan kami belum menetapkan tersangka. Sepuluh orang itu meliputi keluarga, anak kos yang tinggal di rumah itu, dan sejumlahkerabatkorban,” katanya.
Baringin lumban gaol
Selain itu, kedatangan perwakilan marga Simbolon itu untuk bertemu dengan keluarga Simbolon di Doloksanggul. “Ada banyak keterangan yang kami peroleh dari keluarga, bahwa kematian putri kami, Ospi Simbolon, tidak lepas dari konflik internal di keluarga calon menantu kami Ojak Purba,” kata perwakilan dari utusan marga Simbolon tersebut, Oppu Manatap Simbolon kepada KORAN SINDO MEDAN, Kamis (23/4).
Oppu Manatap menjelaskan, apa pun alasan pembunuhan tersebut sangat tidak dibenarkan. Sebab tindakan sadis yang dialami Ospi Simbolon bersama Ojak Purba sudah di luar batas kemanusiaan. Karena itu, pihak marga Simbolon sedunia tidak akan lengah dalam memantau perkembangan kasus tersebut. Namun, akan tetap mengedepankan penegakan supremasi hukum.
“Dengan kata lain kita percaya Polri akan mengungkap kasus ini,” ujarnya. Pihaknya selaku utusan Simbolon Sedunia tidak akan mengintervensi Polri dalam pengungkapan kasus itu. Namun, selaku keturunan Raja Simbolon, pihaknya memberikan dorongan dan dukungan kepada Polri di Humbahas dalam mengungkap kasus tersebut.
“Kita percaya, Polri yang diwakili Polres Humbahas sudah memahami apa yang harus dikerjakan,” katanya. Sementara Humas Polres Humbahas Aiptu H Meliala mengatakan, kedatangan perwakilan Marga Simbolon merupakan dorongan untuk mengungkap kasus kematian Ojak Purba dan Ospi Simbolon.
Kedatangan itu tidak akan mengganggu objektivitas polisi untuk mengungkap kasus kematian sepasang calon pengantin tersebut. “Saat ini ada sepuluh saksi dan kami belum menetapkan tersangka. Sepuluh orang itu meliputi keluarga, anak kos yang tinggal di rumah itu, dan sejumlahkerabatkorban,” katanya.
Baringin lumban gaol
(bbg)