Kenakan Jersey Tim Kesayangan Cegah Perselisihan
A
A
A
YOGYAKARTA - Budaya memberikan dukungan positif oleh suporter sepak bola kepada tim kesayangan terus berkembang dengan baik.
Dukungan positif disadari menjadi sebuah modal yang sangat dibutuhkan tim kesayangan agar bisa meraih prestasi seperti yang diimpikan para suporter. Salah satu dukungan positif adalah dengan membelijersey tim yang akan dikenakan selama mengarungi kompetisi. Suporter sudah nekat membeli dengan memesan, meski secara fisik belum akan diketahui bentuknya.
Desain kaus tim masih disimpan rapat jajaran manajemen dengan pihak ketiga yang menjadi penyedia seragam tim. "Kami belum tahu, tapi karena kami ini jiwanya sudah PSIM, ya kita langsung pesan. Desain seperti apa kita tidak tahu, tapi itu bukan masalah karena yang penting kita niatnya membantu tim agar bisa berlaga dengan hasil maksimal di kompetisi tahun ini," tandas Ketua Bagian Dana dan Usaha DPP Brajamusti Suporter Pendukung PSIM Fandi Budiawan di sela-sela mengelola pemesanan jersey Divisi Utama 2015 PSIM Yogyakarta di Wisma Soeratin.
Dari pertemuan internal, kelompok suporter yang memiliki sub-sub laskar tersebut mencoba untuk mengangkat Mandalakrida (home basePSIM Yogyakarta). Kehadiran suporter di stadion dengan mengenakan jersey tim diharapkan akan menghilangkan sekat pembatas antar suporter yang memunculkan perbedaan karena berasal dari berbagai macam laskar pendukung.
Tidak adanya perbedaan karena sama-sama mengenakanjerseytim kesayangan diharapkan dapat mencegah kemungkinan terjadinya gesekan antar suporter. Harapan tersebut muncul karena didasari kesadaran jika terjadi keributan tim akan menjadi pihak yang paling dirugikan. "Kalau ada keributan, tim yang akan dirugikan. Paling mendasar perizinan menjadi sulit dan itu akan merugikan karena kami menjadi tidak bisa melihat pertandingan tim kesayangan," tambah Fandi.
Jika agenda penjualanmerchandise yang dilakukan manajemen PSIM dengan menggandeng suporter berlangsung sukses, hasil sangat positif akan didapatkan tim, yakni pemasukan yang cukup signifikan. DPP Brajamusti sendiri menyebut ada target dapat menjual jersey hingga 2.000 unit untuk musim ini.
Target tersebut muncul sesuai dengan jumlah tiket yang bisa dijual setiap kali PSIM menggelar laga home pada uji coba pramusim Divisi Utama 2015. "Kita tidak tahu perjanjiannya antara manajemen dengan apparel seperti apa. Tetapi kalau setiap jersey manajemen dapat Rp100.000 saja, ada pemasukan kepada tim yang nilainya mencapai Rp200 juta dari penjualan jersey yang kami lakukan," kata Fandi.
Pemasukan tersebut sangat dibutuhkan tim karena saat ini tidak mudah bagi manajemen untuk bisa mendapatkan sponsor pendamping karena hanya bermain di kompetisi kasta kedua. Pemasukan dari penjualan merchandise dan tiket saat menggelar laga home menjadi sumber pendapatan yang sangat dibutuhkan tim. Dukungan suporter tidak hanya oleh mereka yang saat ini berada di Yogyakarta.
DPP Brajamusti juga menerima pesanan dari pendukung PSIM yang saat ini berada di luar DIY. Rasa memiliki tim kesayangan, meski sedang berada di luar Yogyakarta tidak mengurangi niat untuk mendukung dengan membeli merchandise, meski masih harus dibebani dengan ongkos kirim.
"Dari luar kota yang sudah masuk dari Sukabumi ada pemesanan satu jersey dan juga dari Manado juga satu jersey. Harga tetap malah mereka harus nambah ongkos kirim dan sudah memesan tinggal menunggujersey datang besok Minggu dan akan kita ki - rimkan," tambah Fandi.
Penjualan jersey terbaru PSIM dilakukan di tiga lokasi, antara lain di Wisma Soeratin yang dilakukan DPP Brajamusti dan Stadion Kridosono yang dilakukan DPP The Maident, kelompok suporter pendukung PSIM yang lain. Sedangkan, lokasi ketiga yang akan dibuka manajemen tim yakni di Galeria Mall Yogyakarta. Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru menyebutkan, untuk tahap awal akan tersedia sekitar 5.000 lembar merchandise berupa jersey. Ada tiga kategori, yakni authentic, kemudian di level dua adalah replika, dan di level ketiga adalah stadium. "Untuk membantu tim kesayangan, kami berharap suporter membeli merchandise yang asli agar pemasukannya bisa dimanfaatkan tim untuk menjalani kompetisi," tandasnya.
Maha Deva
Dukungan positif disadari menjadi sebuah modal yang sangat dibutuhkan tim kesayangan agar bisa meraih prestasi seperti yang diimpikan para suporter. Salah satu dukungan positif adalah dengan membelijersey tim yang akan dikenakan selama mengarungi kompetisi. Suporter sudah nekat membeli dengan memesan, meski secara fisik belum akan diketahui bentuknya.
Desain kaus tim masih disimpan rapat jajaran manajemen dengan pihak ketiga yang menjadi penyedia seragam tim. "Kami belum tahu, tapi karena kami ini jiwanya sudah PSIM, ya kita langsung pesan. Desain seperti apa kita tidak tahu, tapi itu bukan masalah karena yang penting kita niatnya membantu tim agar bisa berlaga dengan hasil maksimal di kompetisi tahun ini," tandas Ketua Bagian Dana dan Usaha DPP Brajamusti Suporter Pendukung PSIM Fandi Budiawan di sela-sela mengelola pemesanan jersey Divisi Utama 2015 PSIM Yogyakarta di Wisma Soeratin.
Dari pertemuan internal, kelompok suporter yang memiliki sub-sub laskar tersebut mencoba untuk mengangkat Mandalakrida (home basePSIM Yogyakarta). Kehadiran suporter di stadion dengan mengenakan jersey tim diharapkan akan menghilangkan sekat pembatas antar suporter yang memunculkan perbedaan karena berasal dari berbagai macam laskar pendukung.
Tidak adanya perbedaan karena sama-sama mengenakanjerseytim kesayangan diharapkan dapat mencegah kemungkinan terjadinya gesekan antar suporter. Harapan tersebut muncul karena didasari kesadaran jika terjadi keributan tim akan menjadi pihak yang paling dirugikan. "Kalau ada keributan, tim yang akan dirugikan. Paling mendasar perizinan menjadi sulit dan itu akan merugikan karena kami menjadi tidak bisa melihat pertandingan tim kesayangan," tambah Fandi.
Jika agenda penjualanmerchandise yang dilakukan manajemen PSIM dengan menggandeng suporter berlangsung sukses, hasil sangat positif akan didapatkan tim, yakni pemasukan yang cukup signifikan. DPP Brajamusti sendiri menyebut ada target dapat menjual jersey hingga 2.000 unit untuk musim ini.
Target tersebut muncul sesuai dengan jumlah tiket yang bisa dijual setiap kali PSIM menggelar laga home pada uji coba pramusim Divisi Utama 2015. "Kita tidak tahu perjanjiannya antara manajemen dengan apparel seperti apa. Tetapi kalau setiap jersey manajemen dapat Rp100.000 saja, ada pemasukan kepada tim yang nilainya mencapai Rp200 juta dari penjualan jersey yang kami lakukan," kata Fandi.
Pemasukan tersebut sangat dibutuhkan tim karena saat ini tidak mudah bagi manajemen untuk bisa mendapatkan sponsor pendamping karena hanya bermain di kompetisi kasta kedua. Pemasukan dari penjualan merchandise dan tiket saat menggelar laga home menjadi sumber pendapatan yang sangat dibutuhkan tim. Dukungan suporter tidak hanya oleh mereka yang saat ini berada di Yogyakarta.
DPP Brajamusti juga menerima pesanan dari pendukung PSIM yang saat ini berada di luar DIY. Rasa memiliki tim kesayangan, meski sedang berada di luar Yogyakarta tidak mengurangi niat untuk mendukung dengan membeli merchandise, meski masih harus dibebani dengan ongkos kirim.
"Dari luar kota yang sudah masuk dari Sukabumi ada pemesanan satu jersey dan juga dari Manado juga satu jersey. Harga tetap malah mereka harus nambah ongkos kirim dan sudah memesan tinggal menunggujersey datang besok Minggu dan akan kita ki - rimkan," tambah Fandi.
Penjualan jersey terbaru PSIM dilakukan di tiga lokasi, antara lain di Wisma Soeratin yang dilakukan DPP Brajamusti dan Stadion Kridosono yang dilakukan DPP The Maident, kelompok suporter pendukung PSIM yang lain. Sedangkan, lokasi ketiga yang akan dibuka manajemen tim yakni di Galeria Mall Yogyakarta. Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru menyebutkan, untuk tahap awal akan tersedia sekitar 5.000 lembar merchandise berupa jersey. Ada tiga kategori, yakni authentic, kemudian di level dua adalah replika, dan di level ketiga adalah stadium. "Untuk membantu tim kesayangan, kami berharap suporter membeli merchandise yang asli agar pemasukannya bisa dimanfaatkan tim untuk menjalani kompetisi," tandasnya.
Maha Deva
(ftr)