Aliansi Smart City Hasilkan 5 Poin Penting

Jum'at, 24 April 2015 - 08:57 WIB
Aliansi Smart City Hasilkan 5 Poin Penting
Aliansi Smart City Hasilkan 5 Poin Penting
A A A
BANDUNG - Asia Africa Smart City Summit (AASCS) 2015 yang diikuti 25 wali kota negara-negara di Asia dan Afrika menghasilkan Deklarasi Bandung yang berisi lima poin penting terkait berbagai persoalan perkotaan.

Lima poin penting itu, pertama,berkomitmen pengem bangan dan pembangunan model smart city bagi komunitas Asia dan Afrika. Kedua, membuat upaya besar menuju kota ramah lingkungan, pelayanan publik yang cerdas, khususnya di bidang transportasi yang berkelan jutan, sumber energi terbaru kan, serta pencegahan dan mitigasi bencana alam di Asia- Afrika.

Ketiga, berinvestasi dalam pengembangan masyarakat yang cerdas melalui pen di dikan yang lebih baik dan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keempat, mempromosikan pemanfaatan sistem ekonomi yang cerdas dan memberikan dukungan bagi generasi muda yang cerdas untuk meningkatkan kreativitas dan kewirausahaan untuk pertumbuhan yang ber kelan jutan dan kota yang cerdas. Kelima, melanjutkan ja ringan dan kemitraan yang kolaboratif untuk mengadvokasi pembangunan smart city melalui pembentukan Asia Africa Smart City Forum/jaringan/ aliansi yang akan me ningkatkan kehidupan warga di Asia dan Afrika.

Deklarasi Bandung juga me nandai berakhirnya penye leng ga raan AASCS 2015 yang di gelar di Grand Ballroom The Trans Luxury Hotel, Jalan Ga tot Subroto, Kota Bandung se jak 23-24 April. General Chairman AASCS 2015 Suhono Supangkat mengatakan, Deklarasi Bandung lahir dari kegelisahan pemimpin kota-kota se-Asia dan Afrika terhadap masalah-masalah yang muncul.

Masalah baru ini muncul sebagai akibat dari meningkatnya populasi yang berdam pak pada meningkatnya pula kebutuhan layanan dan infrastruktur yang lebih baik. Na mun peningkatan populasi berakibat pada munculnya masalah baru seperti lingkungan hidup, pelayanan publik yang buruk, sampai penurunan kualitas hidup masyarakat.

“Tujuan dasar deklarasi ini untuk menguatkan hubungan multilateral antara negara di Asia dan Afrika, khususnya dalam proses pengembangan dan adaptasi terhadap konsep kota cerdas di masa depan. Deklarasi ini juga jadi bukti bahwa Asia dan Afrika menjunjung tinggi nilai kerja sama dan kolaborasi untuk bersama memecahkan setiap masalah yang dihadapi,” ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Ban dung Ridwan Kamil mengatakan sejak awal gelaran AASCS 2015 ini harus melahirkan sebuah komitmen bersama dari negara-negara peserta terkait penerapan konsep smart city.

“Hasil konferensi ini tidak berakhir hanya knowledge sharing. Next step-nya akan dirumuskan. Sehingga saat nanti menggelar acara smart city yang kedua, ada progres yang dilaporkan seperti apa. Sejauh mana aliansi melaksanakan komitmen yang dibacakan. Jadi peringatan 60 tahun KAA bukan hanya sekedar seremoni, tetapi ada poin-poin keberlanjutan yang bisa kita sharing,” ungkap Ridwan.

Dia mengatakan, akan menjadi sebuah kehormatan dapat terpilih sebagai Ketua Aliansi Asia Africa Smart City. Menurutnya hadirnya aliansi ini menjadi momen sejarah bagi Bandung untuk mengubah dunia melalui smart cityini. “Ini menjadi kehormatan bagi saya. Saya bersama Bima Arya dan tim akan segera membentuk organisasi dulu dan merumuskan program yang akan dilakukan selanjutnya,” kata nya.

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara menyatakan, dukungannya dengan lahirnya Dek larasi Bandung Kota Cerdas. Dia meminta lima poin penting dari deklarasi tak hanya sekedar dokumen tapi dapat segera diimplementasikan. “Jadi atas nama pemerintah kami mendukung. Acara ini bukan hanya summit, tapi pelaksa nanya. Di Indonesia sendiri harus diteruskan, dipropagandakan kepada semua pemda untuk mengimpelemntasikan konsep smart cityini,” katanya.

Dian rosadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6232 seconds (0.1#10.140)