RS USU Belum Dapat Izin Operasi Penuh

Kamis, 23 April 2015 - 09:35 WIB
RS USU Belum Dapat Izin...
RS USU Belum Dapat Izin Operasi Penuh
A A A
MEDAN - Fasilitas kesehatan yang dimiliki Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (RS USU) belum bisa memberikan pelayanan medis secara optimal kepada masyarakat.

Fungsi rumah sakit yang resmi beroperasi 4 Desember 2014 lalu, masih mengambang karena hingga kini hanya bisa melayani pasien rawat jalan dengan enam poliklinik. Humas RS USU, Muhammad Zainizen, mengungkapkan, rumah sakit yang didirikan dengan dana pembangunan sebesar Rp550 miliar dari APBN 2014, dan bantuan Islam Development Bank (IDB) ini, belum bisa mengoperasikan unit rawat inap.

Pasalnya, hingga kini izin operasional rawat inap belum didapatkan. “Hingga kini kami tidak tahu kapan rumah sakit dapat beroperasi penuh. Tapi alat kesehatan dan sumber daya manusia kami sudah siap,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin. Rumah sakit yang berada di Jalan Dr Mansyur ini kini hanya mengoperasikan poliklinik umum, poliklinik gigi, poliklinik THT, poliklinik mata, poliklinik kulit dan kelamin, serta poliklinik anak.

Dari semua poliklinik, yang paling banyak dikunjungi adalah poliklinik umum. Sepanjang 2014, ada 13.975 pasien rawat jalan yang dilayani poliklinik umum. Tahun ini, data hingga Februari, tercatat 2.589 pasien yang dilayani untuk pemeriksaan medis. Dari jumlah ini, 1.795 pasien merupakan mahasiswa, 175 pasien dosen/pegawai USU, 113 pasien keluarga pegawai, enam orang pasien pensiunan, dan 500 pasien dari masyarakat umum.

Zainizen menambahkan, pada 17 November 2014, telah ditandatangani nota kesepahaman antara RS USU dengan Fakultas Kedokteran (FK) USU dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, disaksikan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes dan rektor USU.

Dengan nota kesepahaman tersebut, mereka sepakat menjalin kerja sama untuk pengembangan dan pengelolaan RS USU dan RSUP Haji Adam Malik sebagai bagian dari tatanan jejaring rumah sakit pendidikan. “RS USU dan RSUP H Adam Malik akan saling mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara komprehensif sesuai standar pelayanan rumah sakit dan peraturan perundang-undangan serta manajemen operasional rumah sakit dalam bentuk jejaring dan sister hospital ,” tuturnya.

Terpisah, pengamat kesehatan Sumut, Prof Ida Yustina, berharap, RS USU segera beroperasi penuh agar bisa memberikan layanan kepada masyarakat. Sebab, sayang sekali berbagai alat kesehatan dan sumber daya manusia yang dimiliki tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal.

“Saya belum bisa mengatakan apakah rumah sakit ini bisa memberikan kontribusi besar dalam menopang situasi kesehatan di Sumut atau tidak. Sebab, kita tahu warga di kelaskelas tertentu, masih juga memanfaatkan rumah sakit di Penang atau Kuala Lumpur. Kontribusi rumah sakit tentu tergantung SDM yang menopang rumah sakit tersebut. Karenanya, yang utama rumah sakit harus difungsikan terlebih dahulu,” ujarnya.

Siti amelia
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1255 seconds (0.1#10.140)