Pembinaan UKM Jalan di Tempat

Rabu, 22 April 2015 - 11:05 WIB
Pembinaan UKM Jalan di Tempat
Pembinaan UKM Jalan di Tempat
A A A
PALEMBANG - Meski Pemprov Sumsel secara rutin menggelar kegiatan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UKM, namun hal itu tidak terlalu dirasakan dampaknya.

Pasalnya, pembinaan yang dilakukan hanya menyasar produk-produk unggulan saja . "Ma sih banyak produk Usaha Mikro Kecil Menengah yang ada di Sumsel. Tidak hanya kain (songket), makanan (kuliner) serta lemari (laker) saja," kata Pengamat Ekonomi Sumsel, Yan Sulistio saat dihubungi, semalam. Menurutnya, produk-produk unggulan tersebut tidak per lu disosialisasikan lagi, lantaran sudah cukup dikenal masyarakat luar Sumsel. Beda halnya dengan UMKM lain, seperti usaha jamur tiram, seni lukis, seni tari dan seni drama.

"Yang seperti ini, Pemprov dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumsel harus tanggap. Kreatifitas dan inovasi itu penting. Jangan yang itu-itu saja di - urusi," ujarnya. Yan menilai jika geliat pertumbuhan UMKM di Sumsel sudah cukup baik. Hanya saja, saat ini, masing-masing dari pelaku UMKM itu masih berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya dukungan dan pembinaan pemerintah.

"Selama ini pemerintah hanya merangkul produk unggulan saja. Termasuk pelatihan-pelatihannya. Dapat dilihat secara kasat mata, saat ada gelaran expo atau pameran yang muncul hanya itu-itu saja. Song ket, pempek dan ukiran saja. Sedangkan pelukis, taritarian dan usaha mandiri lain kembang kempis berjalan sendiri," sesalnya.

Alhasil, lanjutnya, banyak pelaku UMKM yang lebih memilih mengembangkan usahanya ke pulau Jawa ketimbang kampung halaman. Selain pola pikir masyarakat yang kian terbuka untuk menerima halhal yang baru, rangkulan pemerintah di Pulau Jawa juga cukup baik. "Responsnya (pemerintah di Jawa) sangat baik. Beda dengan di Sumsel. Kalau tidak ingin hal ini terus terjadi, Pemprov khususnya dinas terkait harus cepat tanggap," ujarnya.

Pernyataan Yan diamini pelaku UMKM di Palembang Okky Veronica. Pemilik usaha budi daya jamur tiram ini mengaku, memasuki tahun ke tiga usahanya, dirinya sama sekali belum mendapatkan dukungan dan bantuan dari pemerintah, terutama soal pengembangan modal usaha. Padahal dirinya sudah mengajukan berkali-kali proposal permohonan bantuan usaha.

"Sama sekali tidak ada ke terbukaan informasi bagaimana prosedur memperoleh bantuan modal usaha bagi UMKM. Nanti tahu-tahunya sudah ada UMKM yang mendapat suntikan dana. Pelatihan yang di gelar juga terkadang itu-itu saja setiap tahunnya. Apalagi terkadang tidak sesuai kebutuhan UMKM di lapangan," pungkas warga KM 12 ini.

Andhiko tungga alam
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6344 seconds (0.1#10.140)