Naik Becak Hias hingga Futsal Pakai Daster
A
A
A
SEMARANG - Peringatan Hari Kartini di Kota Semarang cukup meriah. Beragam kegiatan digelar, mulai dari pawai becak hias keliling kota hingga lomba futsal yang diikuti ibu-ibu di lingkungan pemerintah kota (pemkot).
Pawai becak hias dilakukan siswa kelas X dan XI SMA Negeri 5 Semarang. Puluhan siswa mewakili dari 24 kelas itu naik becak keliling kota dengan rute Jalan Pemuda-Tugumuda- Pandanaran- Thamrin dan kembali ke Jalan Pemuda. Saat pawai, siswa juga mengenakan pakaian adat nusantara. Wakil Kepala Humas SMA 5 Semarang, Suratno, berharap dengan ada kegiatan tersebut akan tertanam nilai-nilai kepahlawanan RA Kartini dan menjadi Kartini-Kartini baru pada zaman modern ini.
“Kegiatan ini juga memberikan penghasilan kepada tukang becak di sekitar sekolah,” katanya. Sementara serangkaian perlombaan yang mengangkat peran wanita dan laki-laki, juga digelar Pemkot Semarang untuk memeriahkan Hari Kartini di Balai Kota Semarang. Salah satunya lomba futsal mengenakan kostum daster, baik wanita maupun laki-laki dari jajaran pejabat pemkot. Tak kalah dengan bapak-bapak, para ibu menunjukkan kebolehannya dalam perlombaan futsal.
Kali ini tim PKK (pembinaan kesejahteraan keluarga) melawan ibu-ibu SKPD (satuan kerja perangkat daerah). Tampak ibuibu tak kalah antusias semangat menggiring bola masuk ke gawang lawan masing-masing. Pada akhir pertandingan, PKK skor satu sama dengan ibu-ibu SKPD. Bapak-bapak juga ikut menyemarakkan acara ini dengan samasama lomba futsal. Dimeriahkan tim muspida dengan seluruh SKPD. Tidak terkecuali Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Sekda Kota Semarang Adi Trihananto yang masing-masing masuk dalam kedua tim tersebut.
Tim muspida diketuai wali kota, sedangkan tim SKPD diketuai sekda. Pada akhir pertandingan ini dimenangkanmuspidadenganskor4- 2. Hal unik dan berbeda dari tahun- tahun sebelumnya, seluruh peserta lomba futsal, baik laki-laki maupun perempuan, mengenakan daster sebagai kostum wajib sehingga menjadikan hiburan lucu dan menambah keruwetan peserta saat menendang bola.
“Karena bila tidak hati-hati bisa jatuh saat menendang bola,” kata Ketua TP PKK KotaSemarangTiaHendra Prihadi. Hendrar Prihadi mengapresiasi kegiatan memeriahkan hari emansipasi wanita telah dilakukanditiap- tiapkampung, sekolah, instansi, baik swasta maupun negeri di Kota Semarang.
“Karena dapat mengangkat emansipasi wanita dan mengenang jasa-jasa RA Kartini yang menghidupkan peran wanita di seluruh Indonesia,” kata Hendi, sapaan akrabnya. Melalui kegiatan ini masyarakat akan selalu mengingat RA Kartini dan nilai perjuangannya sepanjang masa. “Mengingat dewasa ini banyak anak-anak tidak lagi tahu apa itu Hari Kartini. Awarenessnya sangat kecil,” ujarnya.
Setelah perlombaan futsal, juga ada lomba-lomba lainnya, seperti lomba makan kerupuk, lomba menggiring bola dengan menggunakan terong, lomba menggambar dengan menutup mata, dan lomba memecah tepung terigu. Hasil akhir perlombaan sebagai juara umum direbut oleh Tim Penggerak PKK Kota Semarang dengan hadiah berupa TV LCD 32 inci.
M abduh
Pawai becak hias dilakukan siswa kelas X dan XI SMA Negeri 5 Semarang. Puluhan siswa mewakili dari 24 kelas itu naik becak keliling kota dengan rute Jalan Pemuda-Tugumuda- Pandanaran- Thamrin dan kembali ke Jalan Pemuda. Saat pawai, siswa juga mengenakan pakaian adat nusantara. Wakil Kepala Humas SMA 5 Semarang, Suratno, berharap dengan ada kegiatan tersebut akan tertanam nilai-nilai kepahlawanan RA Kartini dan menjadi Kartini-Kartini baru pada zaman modern ini.
“Kegiatan ini juga memberikan penghasilan kepada tukang becak di sekitar sekolah,” katanya. Sementara serangkaian perlombaan yang mengangkat peran wanita dan laki-laki, juga digelar Pemkot Semarang untuk memeriahkan Hari Kartini di Balai Kota Semarang. Salah satunya lomba futsal mengenakan kostum daster, baik wanita maupun laki-laki dari jajaran pejabat pemkot. Tak kalah dengan bapak-bapak, para ibu menunjukkan kebolehannya dalam perlombaan futsal.
Kali ini tim PKK (pembinaan kesejahteraan keluarga) melawan ibu-ibu SKPD (satuan kerja perangkat daerah). Tampak ibuibu tak kalah antusias semangat menggiring bola masuk ke gawang lawan masing-masing. Pada akhir pertandingan, PKK skor satu sama dengan ibu-ibu SKPD. Bapak-bapak juga ikut menyemarakkan acara ini dengan samasama lomba futsal. Dimeriahkan tim muspida dengan seluruh SKPD. Tidak terkecuali Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Sekda Kota Semarang Adi Trihananto yang masing-masing masuk dalam kedua tim tersebut.
Tim muspida diketuai wali kota, sedangkan tim SKPD diketuai sekda. Pada akhir pertandingan ini dimenangkanmuspidadenganskor4- 2. Hal unik dan berbeda dari tahun- tahun sebelumnya, seluruh peserta lomba futsal, baik laki-laki maupun perempuan, mengenakan daster sebagai kostum wajib sehingga menjadikan hiburan lucu dan menambah keruwetan peserta saat menendang bola.
“Karena bila tidak hati-hati bisa jatuh saat menendang bola,” kata Ketua TP PKK KotaSemarangTiaHendra Prihadi. Hendrar Prihadi mengapresiasi kegiatan memeriahkan hari emansipasi wanita telah dilakukanditiap- tiapkampung, sekolah, instansi, baik swasta maupun negeri di Kota Semarang.
“Karena dapat mengangkat emansipasi wanita dan mengenang jasa-jasa RA Kartini yang menghidupkan peran wanita di seluruh Indonesia,” kata Hendi, sapaan akrabnya. Melalui kegiatan ini masyarakat akan selalu mengingat RA Kartini dan nilai perjuangannya sepanjang masa. “Mengingat dewasa ini banyak anak-anak tidak lagi tahu apa itu Hari Kartini. Awarenessnya sangat kecil,” ujarnya.
Setelah perlombaan futsal, juga ada lomba-lomba lainnya, seperti lomba makan kerupuk, lomba menggiring bola dengan menggunakan terong, lomba menggambar dengan menutup mata, dan lomba memecah tepung terigu. Hasil akhir perlombaan sebagai juara umum direbut oleh Tim Penggerak PKK Kota Semarang dengan hadiah berupa TV LCD 32 inci.
M abduh
(ars)