Tiga Bulan Terjadi 898 Tindak Pidana di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Tingkat kejahatan di Kota Semarang tergolong tinggi. Dimana pada tri wulan pertama 2015 ini telah terjadi 898 tindak pidana.
Dari 898 kasus kejahatan tersebut, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) mendominasi dengan jumlah 209 kasus. Ironisnya hanya 33 kasus yang baru terungkap.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanuddin saat upacara serah terima jabatan Kepala Bagian Operasi Polrestabes Semarang dan empat Kapolsek di wilayah hukumnya, Rabu (22/4/2015).
Untuk tingkat penyelesaiannya kasus seleuruhnya, dari 898 kasus baru 303 kasus yang terselesaikan, artinya kurang dari 50 persennya.
"Kasus menonjol tertinggi adalah pencurian kendaraan bermotor. Kalau dirata-ratakan untuk penyelesaian kasus 35,77 persen," kata Burhanuddin.
Pada periode yang sama, untuk kecelakaan lalu lintas telah terjadi 200 kejadian. Tingkat penyelesaiannya 179 kasus.
Mantan Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto itu mengakui, kasus - kasus perampasan juga banyak terjadi akhir-akhir ini. Waktunya pada malam atau dini hari.
"Saya minta kepada para pejabat utama dan Kapolsek untuk bisa antisipasi kejadian-kejadian itu. Intensitas keberadaan anggota di tengah masyarakat dan patroli harus ditingkatkan pada jam-jam rawan," pungkasnya.
Dari 898 kasus kejahatan tersebut, pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) mendominasi dengan jumlah 209 kasus. Ironisnya hanya 33 kasus yang baru terungkap.
Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanuddin saat upacara serah terima jabatan Kepala Bagian Operasi Polrestabes Semarang dan empat Kapolsek di wilayah hukumnya, Rabu (22/4/2015).
Untuk tingkat penyelesaiannya kasus seleuruhnya, dari 898 kasus baru 303 kasus yang terselesaikan, artinya kurang dari 50 persennya.
"Kasus menonjol tertinggi adalah pencurian kendaraan bermotor. Kalau dirata-ratakan untuk penyelesaian kasus 35,77 persen," kata Burhanuddin.
Pada periode yang sama, untuk kecelakaan lalu lintas telah terjadi 200 kejadian. Tingkat penyelesaiannya 179 kasus.
Mantan Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto itu mengakui, kasus - kasus perampasan juga banyak terjadi akhir-akhir ini. Waktunya pada malam atau dini hari.
"Saya minta kepada para pejabat utama dan Kapolsek untuk bisa antisipasi kejadian-kejadian itu. Intensitas keberadaan anggota di tengah masyarakat dan patroli harus ditingkatkan pada jam-jam rawan," pungkasnya.
(nag)