Pertontonkan Seni, Teater, dan Karawitan
A
A
A
BANDUNG - Alunan suara ken dang membuka petunjukan seni kuda ronggeng di halaman Ge dung Kesenian Sunan Ambu, Ins titut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
Diiringi musik pe ngiring, dua kuda renggong yang digotong delapan orang dengan lincahnya meliuk-liuk mengikuti irama musik. Di samping arak-arakan kuda renggong, juga dibarengi deng an para penari. Tak lupa seekor kuda yang berada di barisan paling depan dihiasi dengan beragam aksesori yang sengaja dihias dari kepala dan tubuhnya. Se jumlah atraksi me ne gangkan seperti tidur di atas pecahan kaca dan debus menjadi bagian dari iring-iringan pertunjukan itu.
Tak heran, penampilan mereka terkadang membuat penonton terkagum-kagum. Penampilan kuda renggong ru panya menjadi acara pembuka bertajuk “Talawungan Tipa - pada Urang Marga Jalan Welas Asih” di Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya In donesia (ISBI) Bandung, Jalan Buahbatu yang digagas Bandung Spirit Community (BSC). Usai pertunjukan kuda renggong, sejumlah anak dari SLBB Sukapura menunjukkan kebolehannya menari di atas panggung. Soral-sorai pe non ton begitu membahana seisi ruangan.
Meski memiliki keterbatasan, belasan siswa-siswi SLBB Sukapura mampu menghibur penonton yang hadir. Setelah itu pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan 11 penari dari sanggar D’sespro yang membawakan tarian ronggeng nyentrik. Sebelas penari yang masih berusia belia, mampu memikat mata penonton. Setelah itu, disusul pe ampilan sanggar/asuhan Hani Gan drung, Akuy, Pitra, Sugenk, Grex 06, Dendi, Devi Supriatna, Syl ver Studio, Iman Gondronk, dan Miss Icon yang tampil secara marathon.
Ketua pelaksana acara Mintarsih mengatakan, acara ini me rupakan pagelaran seni tari, seni teater, seni musik, dan seni karawitan. Digelar selama dua hari, 21-22 April 2015. Dalam pertunjukannya, selama dua hari ini menampilkan 17 seni tari, dua teater, dan enam karya musik/karawitan. “Untuk hari pertama lebih ke wi layah tari. Ada beberapa alumnus yang ngambil hasil binaannya di sanggar ataupun di sekolah. Sementara hari ke dua diisi dengan seni karwitan dan teater, itu khusus pe nam pilan guru-guru kami,” ujarnya ke pada KORAN SINDOdi sela sela acara.
Mintarsih mengatakan, di hari kedua sekaligus menjadi ma lam penganugrahan kepada pa ra seniman dan budayawan yang telah memberikan kon tribusi terhadap pel estarian dan pe ngembangan seni budaya Ja - wa Barat. Setidaknya ada tujuh seniman dan budayawan yang akan menerima penghargaan yakni Endang Caturwati, Saini KM, Suyatna, Anirun, Koko Kos wara, Eka Gandara, Iyus Wira dz, dan Gugum Gumbira.
“Siapa yang tidak mengenal me reka. Beliau-beliau ini telah mem berikan kontribusi terhadap pelestarian dan pe ngembang an seni budaya Jawa Barat,” kata Minarsih. Bandung Spirit Community, ka ta Minarsih merupakan wadah kreativitas seni budaya bagi seniman dan budayawan Jawa Barat termasuk para alumnus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
“Di satu sisi bahkan Ban dung Spirit Community ini le bih menjalin silaturahmi. Di ma na di dalamnya lebih ke se bu ah almamater ISBI Bandung dengan berbagai jurusan. Ada tari, karawitan, dan teater. Sehing ga dijadikan sebuah ruang un tuk beraspirasi di wilayah ke se nian dan budaya,” ung kap nya. Bandung Spirit Comunity ini, lanjut Minarsih, sudah ber - diri dua tahun yang lalu. Namun baru saat ini dapat melaksanakan pergelaran.”Nah sekarang ba ru bisa mem pertunjukannya. Kami mempersiapkannya ha nya beberapa bulan saja. Ini bisa dikatakan perdana. ISBI ada lah rumah budaya bagi kami kami selaku alumnus dari ISBI sendiri,” ucapnya.
Di tempat yang sama Rektor ISBI Bandung Een Herdiani mendu kung digelarnya acara ini. Acara ini diharapkan dapat mengang kat nilai seni dan budaya Jawa Barat. “Acara yg sangat baik, misi sama-sama angkat nilai seni budaya di Ja bar, mendukung sekali. Prog ram ini jadi embrio. Alumni ka mi yang punya semangat untuk mengangkat nilai budaya,” katanya.
Dian rosadi
Diiringi musik pe ngiring, dua kuda renggong yang digotong delapan orang dengan lincahnya meliuk-liuk mengikuti irama musik. Di samping arak-arakan kuda renggong, juga dibarengi deng an para penari. Tak lupa seekor kuda yang berada di barisan paling depan dihiasi dengan beragam aksesori yang sengaja dihias dari kepala dan tubuhnya. Se jumlah atraksi me ne gangkan seperti tidur di atas pecahan kaca dan debus menjadi bagian dari iring-iringan pertunjukan itu.
Tak heran, penampilan mereka terkadang membuat penonton terkagum-kagum. Penampilan kuda renggong ru panya menjadi acara pembuka bertajuk “Talawungan Tipa - pada Urang Marga Jalan Welas Asih” di Gedung Kesenian Sunan Ambu Institut Seni Budaya In donesia (ISBI) Bandung, Jalan Buahbatu yang digagas Bandung Spirit Community (BSC). Usai pertunjukan kuda renggong, sejumlah anak dari SLBB Sukapura menunjukkan kebolehannya menari di atas panggung. Soral-sorai pe non ton begitu membahana seisi ruangan.
Meski memiliki keterbatasan, belasan siswa-siswi SLBB Sukapura mampu menghibur penonton yang hadir. Setelah itu pertunjukan dilanjutkan dengan penampilan 11 penari dari sanggar D’sespro yang membawakan tarian ronggeng nyentrik. Sebelas penari yang masih berusia belia, mampu memikat mata penonton. Setelah itu, disusul pe ampilan sanggar/asuhan Hani Gan drung, Akuy, Pitra, Sugenk, Grex 06, Dendi, Devi Supriatna, Syl ver Studio, Iman Gondronk, dan Miss Icon yang tampil secara marathon.
Ketua pelaksana acara Mintarsih mengatakan, acara ini me rupakan pagelaran seni tari, seni teater, seni musik, dan seni karawitan. Digelar selama dua hari, 21-22 April 2015. Dalam pertunjukannya, selama dua hari ini menampilkan 17 seni tari, dua teater, dan enam karya musik/karawitan. “Untuk hari pertama lebih ke wi layah tari. Ada beberapa alumnus yang ngambil hasil binaannya di sanggar ataupun di sekolah. Sementara hari ke dua diisi dengan seni karwitan dan teater, itu khusus pe nam pilan guru-guru kami,” ujarnya ke pada KORAN SINDOdi sela sela acara.
Mintarsih mengatakan, di hari kedua sekaligus menjadi ma lam penganugrahan kepada pa ra seniman dan budayawan yang telah memberikan kon tribusi terhadap pel estarian dan pe ngembangan seni budaya Ja - wa Barat. Setidaknya ada tujuh seniman dan budayawan yang akan menerima penghargaan yakni Endang Caturwati, Saini KM, Suyatna, Anirun, Koko Kos wara, Eka Gandara, Iyus Wira dz, dan Gugum Gumbira.
“Siapa yang tidak mengenal me reka. Beliau-beliau ini telah mem berikan kontribusi terhadap pelestarian dan pe ngembang an seni budaya Jawa Barat,” kata Minarsih. Bandung Spirit Community, ka ta Minarsih merupakan wadah kreativitas seni budaya bagi seniman dan budayawan Jawa Barat termasuk para alumnus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung.
“Di satu sisi bahkan Ban dung Spirit Community ini le bih menjalin silaturahmi. Di ma na di dalamnya lebih ke se bu ah almamater ISBI Bandung dengan berbagai jurusan. Ada tari, karawitan, dan teater. Sehing ga dijadikan sebuah ruang un tuk beraspirasi di wilayah ke se nian dan budaya,” ung kap nya. Bandung Spirit Comunity ini, lanjut Minarsih, sudah ber - diri dua tahun yang lalu. Namun baru saat ini dapat melaksanakan pergelaran.”Nah sekarang ba ru bisa mem pertunjukannya. Kami mempersiapkannya ha nya beberapa bulan saja. Ini bisa dikatakan perdana. ISBI ada lah rumah budaya bagi kami kami selaku alumnus dari ISBI sendiri,” ucapnya.
Di tempat yang sama Rektor ISBI Bandung Een Herdiani mendu kung digelarnya acara ini. Acara ini diharapkan dapat mengang kat nilai seni dan budaya Jawa Barat. “Acara yg sangat baik, misi sama-sama angkat nilai seni budaya di Ja bar, mendukung sekali. Prog ram ini jadi embrio. Alumni ka mi yang punya semangat untuk mengangkat nilai budaya,” katanya.
Dian rosadi
(ars)