Jangan Hentikan Kompetisi!

Rabu, 22 April 2015 - 10:13 WIB
Jangan Hentikan Kompetisi!
Jangan Hentikan Kompetisi!
A A A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman tak mempersoalkan meski kompetisi QNB League 2015 berada di bawah pengelolaan dan pengawasan KONI dan KOI.

Menurut Djanur sepanjang pihak atau organisasi yang menanganinya bisa mengelolanya dengan baik, kompetisi domestik harus tetap berjalan. Baginya melanjutkan kompetisi lebih baik ketimbang menghentikannya.

Pascapembekuan PSSI oleh pemerintah melalui Kemenpora, muncul kekhawatiran bakal berdampak terhadap kelangsungan kompetisi dan persiapan timnas baik senior, U- 23, U-19 ataupun kelompok usia di bawahnya. Djanur mengatakan, tidak ada alasan lagi kompetisi QNB League 2015harus tertunda, sebab jika hal itu kembali terjadi, ditakutkan akan menurunkan mental para pemainnya.

“Yasiapapun yang mengurus di sana, kompetisi harus tetap bergulir sehingga apa yang kami persiapkan selama ini tidak sia-sia,” tegas Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Lapangan Progresif, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, kemarin. QNB League2015 rencananya akan kembali digulirkan 25 April mendatang. Namun kali ini kompetisi tertinggi Tanah Air itu ditangani sementara oleh KONI ataupun KOI.

Sebab PSSI yang selama ini menjadi induk persepak bolaan Tanah Air mendapatkan sanksi adminitrasi dari Kemenpora. Menpora, Imam Nahrawi membentuk tim transisi dengan menunjuk KONI dan KOI sebagai penyelenggara kompetisi QNB League 2015 menggantikan peran PSSI. Permasalahan yang dialami persepakbolaan Tanah Air ini memang belum menemukan titik terang, beberapa klub peserta QNB League2015 pun terkena imbasnya.

Manajer Persib Umuh Muchtar berharap pasukannya tak terpengaruh dengan permasalahan yang dialami PSSI. Dia berharap, pasukannya tetap fokus melakukan persiapan apalagi dalam waktu dekat Maung Bandungakan menghadapi New Radiant di Maladewa, Rabu (29/4). “Saya sudah menyampaikan walaupun dalam keadaan seperti ini, anak-anak jangan terpengaruh dan tetap tegar. Saya sampaikan agar pemain tetap bersemangat, jangan sampai pesimis. Saya juga sempat meneteskan air mata, karena sedih dengan kondisi persepakbolaan kita saat ini,” ungkapnya.

Hingga saat ini, Umuh mengaku belum mengetahui perkembangan terkait pembekuan yang dilakukan Menpora terhadap PSSI. Namun dia berharap pembekuan yang dilakukan tak mengundang respons negatif dari FIFA seperti penjatuhan sanksi. “Olahraga itu untuk mempersatukan bangsa, mempererat silaturahmi. Harus ada yang bertanggung jawab kalau FIFA kasih sanksi, apalagi sampai mencoret. Kasih sanksi satu sampai dua tahun saja sudah parah,” tuturnya.

Untuk itu, Umuh berharap permasalahan tersebut segera terselesaikan agar persepak bolaan Indonesia dapat kembali berjalan seperti biasanya. “Harus intropeksi diri, PSSI dan pemerintah,” ungkapnya. “Jadi mudah-mudahan permasalahan pribadi tidak menjadi masalah nasional.

Duduk bersama maunya pemerintah bagaimana dan PSSI bagaimana, harus ada titik temu, bicara yang jujur semua. Di depan peserta klub, akan lebih terang. Tidak ada intimidasi katakan dengan jujur, Insyaallah akan selesai,” tandasnya.

Muhammad ginanjar
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7836 seconds (0.1#10.140)