Relawan Tanpa Pamrih, Berjuang Membantu Sesama

Selasa, 21 April 2015 - 16:31 WIB
Relawan Tanpa Pamrih, Berjuang Membantu Sesama
Relawan Tanpa Pamrih, Berjuang Membantu Sesama
A A A
SERANG - Mengabdikan menjadi seorang relawan kemanusiaan merupakan pekerjaan mulia. Itulah yang dilakukan Widyaningsih Budihartanti.

Wanita kelahiran Serang, 13 September 1988 ini sejak tahun 2012 sudah bergabung dengan relawan, membantu sesama yang membutuhkan pertolongannya. Dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Wiwit sapaan akrabnya, tertarik menjadi relawan saat melihat adiknya yang lebih dahulu menjadi relawan di Yayasan Bhumi Salaras. Kegiatannya yang menyenangkan dan termotivasi untuk membantu sesama warga, Wiwit akhirnya bergabung dengan lembaga tersebut.

"Pastinya senang bisa membantu sesama. Membantu mengadvokasi pasien kurang mampu yang ingin berobat, hingga membantu korban bencana alam, seperti banjir, tanah lonsong, puting beliung," katanya.

Banyak cerita yang sudah dialami anak pertama dari pasangan Budi Santoso dan Sumartun ini selama jadi relawan. Dari suka, bahkan tak jarang berakhir dengan duka lantaran pasien terlambat mendapatkan pertolongan.

Padahal, dirinya bersama rekan-rekan sudah berusaha dengan sekuat tenaga membantu kesembuhan dari pasien yang rata-rata tidak mampu di wilayah Banten.

"Kadang sedih ajah, kalau bertemu pasien dengan kondisi penyakit yang sudah parah. Dengan segala upaya sudah dilakukan untuk membantu pertolongan, tapi Allah SWT berkehendak lain. Mereka dipanggil oleh Sang Pencipta," ucapnya.

Namun, banyak juga pasien yang mengalami sakit bertahun tahun tanpa adanya perhatian dari pemerintah. sembuh ketika Wiwit bantu dengan dana swadaya dari warga banten bahkan luar banten yang mendonasikan sedikit hartanya membatu membiayai pengobatan para pasien yang menginginkan kesembuhan.

"Biaya untuk pasien tak mampu biasanya dilakukan dengan menggalang dana melalui media sosial, jualan kaos, jualan gantungan kunci, sampai turun ke jalan untuk galang dana," tutur wanita yang hobi traveling.

Bagi wanita lulusan Politeknik Pos Indonesia Bandung jurusan Tekhnik Informati ini , menjadi seorang relawan banyak membuat dirinya belajar akan pentingnya berbagi dan bersyukur atas rizki yang telah diberi Tuhan, selain itu menjadi relawan, belajar untuk ikhlas memberi dan membantu sesama manusia meski kita tak mengenal siapa mereka.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3520 seconds (0.1#10.140)
pixels