Bandung Kini Miliki Lima Bus
A
A
A
BANDUNG - Kota Bandung kembali mendapatkan dua unit bus Bandros sumbangan program corporate social responsibility (CSR) Bank BCA.
Dengan demikian, jumlah bus Bandros yang ada saat ini menjadi lima armada. Penyerahan bus tersebut dilakukan Direktur Bank BCA Subur Tan kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukan cana, kemarin. “Terus diupayakan, ini menunjukkan sebenarnya hak pasar sudah berlangsung. Tidak usah APBD juga, yang mau mem-branding-branding itu sudah banyak. Jadi artinya kalau bis pakai hibah kenapa harus pakai APBD,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kepada wartawan.
Pria yamg akrab disapa Emil ini menilai, Bandung mulai di lirik pengusaha untuk mela kukan branding produk. Pasalnya jumlah kunjungan turis yang datang ke Bandung terus meningkat hingga mencpaai 6 juta orang. “Makanya mereka (pengusaha) antusias, karena Bandung itu menarik. Turisnya 6 juta, spending powerRp800.000 hingga Rp1 juta per kedatangan turis. Jadi setahun, perputaran uang wisatawan bisa Rp5-6 triliun,” katanya.
Dia menargetkan, bus Bandros yang baru ini dapat segera dioperasikan dalam waktu dekat. “Ya lagi proses. Kan masih be lum selesai, dikit lagi. Tadi saya tanya bangkunya masih belum lengkap, jadi balik lagi. Cuma karena sekarang lagi mepet waktunya untuk seremoni, jadi seremoni dulu,” kata Emil. Emil mengatakan, bukan tidak mungkin operasional bus Bandros tidak dipungut biaya alias gratis jika disubsidi dari pihak pemberi hibah.
“Ya bisa. Gini, spirit saya ya kalau bisa gratis, kenapa bayar. Kenapa bayar, pasti karena ada operasional, sederhana. Kalau ada bayar-bayar pasti ujungnya karena opersional. Tapi kalau bisa gratis karena BCA ternyata men sponsori,” katanya. Di tempat yang sama Kepala Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) Kota Bandung Nicolaus Lumanauw berharap, dalam waktu satu bulan, dua unit bus Bandros ini dapat segera dioperasikan. “Mudahmudahan dalam satu bulan ini sudah bisa dioperasikan. Surat-surat sudah ada. Hanya per lu driver-nya, guide,dan lain-lain,” ujar Nico kepada KORAN SINDO.
Dia mengatakan, masih belum memastikan Bandros ini akan ditempatkan di mana. Namun nantinya bus Bandros akan melayani beberapa rute seperti heritage track, ada shopping track, dan segmentasi track. “Nanti kami lihat apa dia di heritage track atau segmentasi track. Tentu bisa kami mix juga,” katanya. Dia optimistis, tambahan dua unit bus bandros ini setidaknya dapat mengakomodir keinginan masyarakat naik Ban dros. Dengan tambahan dua unit ini jumlah bus Bandros yang dikelola oleh BP2KB menjadi lima unit.
“Karena kami juga sedang melakukan beberapa sistem. Konsentrasinya individual travel. Karena demand telalu besar dibandingkan supply. Diha rap - kan dia bisa edukasi tentang kota dan sebagainya,” tandas nya.
Dian rosadi
Dengan demikian, jumlah bus Bandros yang ada saat ini menjadi lima armada. Penyerahan bus tersebut dilakukan Direktur Bank BCA Subur Tan kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukan cana, kemarin. “Terus diupayakan, ini menunjukkan sebenarnya hak pasar sudah berlangsung. Tidak usah APBD juga, yang mau mem-branding-branding itu sudah banyak. Jadi artinya kalau bis pakai hibah kenapa harus pakai APBD,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kepada wartawan.
Pria yamg akrab disapa Emil ini menilai, Bandung mulai di lirik pengusaha untuk mela kukan branding produk. Pasalnya jumlah kunjungan turis yang datang ke Bandung terus meningkat hingga mencpaai 6 juta orang. “Makanya mereka (pengusaha) antusias, karena Bandung itu menarik. Turisnya 6 juta, spending powerRp800.000 hingga Rp1 juta per kedatangan turis. Jadi setahun, perputaran uang wisatawan bisa Rp5-6 triliun,” katanya.
Dia menargetkan, bus Bandros yang baru ini dapat segera dioperasikan dalam waktu dekat. “Ya lagi proses. Kan masih be lum selesai, dikit lagi. Tadi saya tanya bangkunya masih belum lengkap, jadi balik lagi. Cuma karena sekarang lagi mepet waktunya untuk seremoni, jadi seremoni dulu,” kata Emil. Emil mengatakan, bukan tidak mungkin operasional bus Bandros tidak dipungut biaya alias gratis jika disubsidi dari pihak pemberi hibah.
“Ya bisa. Gini, spirit saya ya kalau bisa gratis, kenapa bayar. Kenapa bayar, pasti karena ada operasional, sederhana. Kalau ada bayar-bayar pasti ujungnya karena opersional. Tapi kalau bisa gratis karena BCA ternyata men sponsori,” katanya. Di tempat yang sama Kepala Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB) Kota Bandung Nicolaus Lumanauw berharap, dalam waktu satu bulan, dua unit bus Bandros ini dapat segera dioperasikan. “Mudahmudahan dalam satu bulan ini sudah bisa dioperasikan. Surat-surat sudah ada. Hanya per lu driver-nya, guide,dan lain-lain,” ujar Nico kepada KORAN SINDO.
Dia mengatakan, masih belum memastikan Bandros ini akan ditempatkan di mana. Namun nantinya bus Bandros akan melayani beberapa rute seperti heritage track, ada shopping track, dan segmentasi track. “Nanti kami lihat apa dia di heritage track atau segmentasi track. Tentu bisa kami mix juga,” katanya. Dia optimistis, tambahan dua unit bus bandros ini setidaknya dapat mengakomodir keinginan masyarakat naik Ban dros. Dengan tambahan dua unit ini jumlah bus Bandros yang dikelola oleh BP2KB menjadi lima unit.
“Karena kami juga sedang melakukan beberapa sistem. Konsentrasinya individual travel. Karena demand telalu besar dibandingkan supply. Diha rap - kan dia bisa edukasi tentang kota dan sebagainya,” tandas nya.
Dian rosadi
(ars)