Penjaga Warnet di Yogyakarta Dipukul Preman
A
A
A
YOGYAKARTA - Nahas dialami Nurul Watoni (20), penjaga warnet di Jalan Hos Cokroaminoto, No 48 Tegalrejo, Yogyakarta ini harus menerima bogem mentan dari kelompok preman yang mendatangi tempat kerjanya.
Peristiwa yang menimpa Watoni (20), warga asal Desa Pasir, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau itu terjadi, Minggu 19 April 2015 sekita pukul 05.30 WIB.
Saat itu, korban didatangi sekitar lima orang yang mengenakan beberapa unit motor. Mereka menanyakan pemukulan terhadap seseorang yang bernama Rio.
Namun, korban mengaku tidak mengetahui pemukulan maupun korban atas nama Rio."Mereka bertanya siapa yang memukul adik salah satu dari mereka. Saya jawab bukan bukan saya dan tidak tahu," kata Nurul, Senin (20/4/2015).
Mendapat jawaban tidak memuaskan, komplotan pelaku menanyakan lagi nama korban. "Kamu yang namanya Nurul ?," kata korban menirukan ucapan pelaku.
Karena memang benar namanya Nurul, korban tidak mau mengelak. Dia membenarkan bahwa namanya Nurul. "Benar," jawabnya.
Menjabat jawaban tersebut, salah satu pelaku yang mengaku keponakanya Rio (korban pemukulan tak dikenal) melakukan pemukulan terhadap korban.
Bogem mentah melesat cepat sebanyak tiga kali mengenai bagian muka korban, terutama di hidung dan samping mata.
Akibatnya, korban mengalami mata bengkak, luka kecet pada bagian hidung dan dagu memar. Usai melakukan penganiayaan, komplotan pelaku kabur meninggalkan lokasi warnet.
Mono (55), juru parkir warnet sekaligus saksi menyebut kejadiannya berlangsung cepat. Pria yang tinggal di belakang warnet itu tak bisa berbuat banyak karena jumlah pelaku lebih banyak.
Selanjutnya, korban diantar berobat ke RS Ludiro Husodo, Jalan Wiratama No 1 Yogyakarta guna mendapat perawatan medis. Usai menerima beberapa obat, korban diberbolehkan pulang guna untuk rawat jalan di rumah.
Petugas kepolisian di Polsekta Tegalrejo, Yogyakarta yang menerima laporan masih melakukan pemeriksaan saksi dan korban. Pihaknya juga bakal menindaklanjuti laporan korban dengan mencari keberadaan pelaku.
"Masih dalam penyelidikan, tapi yang jelas memang sudah ada laporan masuk perihal penganiayaan. Soal modus apakah salah paham, balas dendam, atau lainnya masih kita telusuri," ucap aparat di Polsek Tegalrejo.
Peristiwa yang menimpa Watoni (20), warga asal Desa Pasir, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau itu terjadi, Minggu 19 April 2015 sekita pukul 05.30 WIB.
Saat itu, korban didatangi sekitar lima orang yang mengenakan beberapa unit motor. Mereka menanyakan pemukulan terhadap seseorang yang bernama Rio.
Namun, korban mengaku tidak mengetahui pemukulan maupun korban atas nama Rio."Mereka bertanya siapa yang memukul adik salah satu dari mereka. Saya jawab bukan bukan saya dan tidak tahu," kata Nurul, Senin (20/4/2015).
Mendapat jawaban tidak memuaskan, komplotan pelaku menanyakan lagi nama korban. "Kamu yang namanya Nurul ?," kata korban menirukan ucapan pelaku.
Karena memang benar namanya Nurul, korban tidak mau mengelak. Dia membenarkan bahwa namanya Nurul. "Benar," jawabnya.
Menjabat jawaban tersebut, salah satu pelaku yang mengaku keponakanya Rio (korban pemukulan tak dikenal) melakukan pemukulan terhadap korban.
Bogem mentah melesat cepat sebanyak tiga kali mengenai bagian muka korban, terutama di hidung dan samping mata.
Akibatnya, korban mengalami mata bengkak, luka kecet pada bagian hidung dan dagu memar. Usai melakukan penganiayaan, komplotan pelaku kabur meninggalkan lokasi warnet.
Mono (55), juru parkir warnet sekaligus saksi menyebut kejadiannya berlangsung cepat. Pria yang tinggal di belakang warnet itu tak bisa berbuat banyak karena jumlah pelaku lebih banyak.
Selanjutnya, korban diantar berobat ke RS Ludiro Husodo, Jalan Wiratama No 1 Yogyakarta guna mendapat perawatan medis. Usai menerima beberapa obat, korban diberbolehkan pulang guna untuk rawat jalan di rumah.
Petugas kepolisian di Polsekta Tegalrejo, Yogyakarta yang menerima laporan masih melakukan pemeriksaan saksi dan korban. Pihaknya juga bakal menindaklanjuti laporan korban dengan mencari keberadaan pelaku.
"Masih dalam penyelidikan, tapi yang jelas memang sudah ada laporan masuk perihal penganiayaan. Soal modus apakah salah paham, balas dendam, atau lainnya masih kita telusuri," ucap aparat di Polsek Tegalrejo.
(nag)