Ayo, Diet Kantong Plastik

Senin, 20 April 2015 - 10:39 WIB
Ayo, Diet Kantong Plastik
Ayo, Diet Kantong Plastik
A A A
Menyambut peringatan Hari Bumi 22 April, Sobat Bumi Palembang mengajak masyarakat untuk sadar lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik.

Sobat Bumi merupakan komunitas binaan Pertamina yang mengampanyekan misinya dengan beragam kegiatan. Aksi cinta lingkungan terus dilakoni komunitas ini hingga akhirnya, kemarin sampai ke Kambang Iwak Park. “Kami gelar gerakan “diet” kantong plastik. Solusi agar tidak menggunakan kantong plastik adalah membawa paper bagatau kantong daur ulang sendiri ketika berbelanja. Ini penting, sebab sampah plastik tidak bisa didaur ulang,” jelas Ketua Pelaksana Muhammad Faisal.

Koordinator Sobat Bumi Palembang Herman Lubis mengatakan, komunitasnya menggelar kegiatan bertema The Grea test Green Festival yang melibatkan para mahasiswa dan pelajar sejak Sabtu (18/4). Tujuannya mengajak generasi muda aktif menjaga lingkungan de ngan memanfaatkan barang bekas. Pada hari pertama, jelas Herman, dilaksanakan lomba fashion showdengan mengusung tema ‘with fashion and art we love earth’.

Sedikitnya 40 peserta yang merupakan siswa SD menampilkan pakaian dengan bahan-bahan daur ulang. Selain itu, digelar pula lomba mading dan hastakarya untuk peserta SMP. Dengan mengusung tema ‘the earth we live in’ lomba mading ini diikuti antusias para siswa yang terbentuk dalam tim. Hasil karya pemenang dipamerkan di area publik KI pada kegiatan tersebut.

“Adapun hari ini (kemarin), kami menerima penukaran sampah dengan baju dan tamblet untuk masyarakat yang mau gabung menjaga bumi bersama. Lalu, digelar pula talkshow tentang pengurangan kantong plastik,” jelas dia.

Herman menjelaskan, komunitasnya beranggotakan para mahasiswa Unsri penerima beasiswa dari Pertamina. Kegiatan regulernya cukup banyak, salah satunya memberi pelatihan daur ulang bagi warga binaan di Lapas Wanita Kelas IIA Palembang. Untuk aktif mengampanyekan bumi hijau lebih luas, dia dan teman-teman mengembangkan kegiatan seperti kemarin.

Sementara, Kabid Pengendalian Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan BLH Kota Palembang Renny Sefriani menilai, keberadaan bank sampah yang aktif mendaur ulang cukup efektif sebagai upaya mitigasi perubahan iklim saat ini. Mitigasi di sini berarti mengurangi tumpukan sampah. Sebab, kalau sampah banyak menumpuk di TPA tentu penguapan gas metan bisa berbahaya pada udara kita, akibat panjangnya berdampak buruk pada perubahan iklim.

“Manfaat bank sampah bagi masyarakat sangat banyak, antara lain sampah tidak lagi dibuang sembarangan, lingkungan jadi bersih, dan masyarakat bisa mengambil nilai ekonomis dari sampah,” terang Renny.

Yulia savitri
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5175 seconds (0.1#10.140)