Amanah Pencetus Jargon Jabar Kahiji
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Maqdis Al-Azis. Ponpes yang terletak di Jalan Gandrung, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat ini didirikan atas dasar impian mantan Ketua Umum KONI Jabar, Azis Syarif yang meninggal dunia 18 April 2014.
Pencetus jargon ‘Jabar Kahiji’ memang sejak lama bercita-cita mendirikan pesantren. Namun sebelum pembangunan ponpes yang diidamkannya rampung, Azis menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit kanker yang dideritanya. ”Pesantren ini amanah Pak Azis sebelum wafat, dan harus selesai tepat tanggal 18 April tahun ini. Alhamdulillah sekarang sudah diresmikan,” ucap Nunun Azis Syarif, istri almarhum setelah peresmian Ponpes Maqdis Al-Azi, Sabtu (18/4).
Nunun menjelaskan, lembaga pendidikan yang berbasis boarding schoolini, mempunyai luas tanah keseluruhan 10.565 meter per segi dengan luas bangunan sekitar 3.232 meter per segi. Di atasnya dibangun Masjid Jami Al-Azis, asrama untuk para santri, ruang kelas, laboratorium dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, Ada pula dua masjid yang dinamakan Al-Azis di komplek perumahan atlet di Cibiru dan komplek Rumah Sakit AMC, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Di pesantren ini, lanjut Nunun, lebih ditekankan pada penghafalan Al- Quran atau hafidz dan penguasaan dua bahasa, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Dimana sistem pendidikannya bekerja sama dengan Yayasan Maqdis yang terlebih dahulu menggunakan sistem boarding school.
Sementara itu Sekretaris Umum KONI Jabar, M.Q Iswara menilai, langkah ini dikategorikan sebagai aplikasi dari nilai ‘Jabar Kahiji’. Artinya, kata Iswara, dengan didirikannya boarding schoolitu, almarhum Azis ingin me lahirkan putra-putri Jabar yang berkarakter Kahiji. Sebab, dari pemahaman Iswara, jargon ‘Jabar Kahiji’ bukan melulu tentang prestasi olahraga di PON XIX/2016. Sebab 2016 nanti merupakan pintu gerbang menuju Jabar Kahiji di segala aspek.
”Almarhum sudah ingin melihat masyarakat Jabar “Kahiji” di akhlak, iman dan ilmu pengetahuan. Ini dilakukannya dengan mendirikan pesantren ini,”tegasnya.
Panji qadhafi
Pencetus jargon ‘Jabar Kahiji’ memang sejak lama bercita-cita mendirikan pesantren. Namun sebelum pembangunan ponpes yang diidamkannya rampung, Azis menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit kanker yang dideritanya. ”Pesantren ini amanah Pak Azis sebelum wafat, dan harus selesai tepat tanggal 18 April tahun ini. Alhamdulillah sekarang sudah diresmikan,” ucap Nunun Azis Syarif, istri almarhum setelah peresmian Ponpes Maqdis Al-Azi, Sabtu (18/4).
Nunun menjelaskan, lembaga pendidikan yang berbasis boarding schoolini, mempunyai luas tanah keseluruhan 10.565 meter per segi dengan luas bangunan sekitar 3.232 meter per segi. Di atasnya dibangun Masjid Jami Al-Azis, asrama untuk para santri, ruang kelas, laboratorium dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, Ada pula dua masjid yang dinamakan Al-Azis di komplek perumahan atlet di Cibiru dan komplek Rumah Sakit AMC, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Di pesantren ini, lanjut Nunun, lebih ditekankan pada penghafalan Al- Quran atau hafidz dan penguasaan dua bahasa, yakni Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Dimana sistem pendidikannya bekerja sama dengan Yayasan Maqdis yang terlebih dahulu menggunakan sistem boarding school.
Sementara itu Sekretaris Umum KONI Jabar, M.Q Iswara menilai, langkah ini dikategorikan sebagai aplikasi dari nilai ‘Jabar Kahiji’. Artinya, kata Iswara, dengan didirikannya boarding schoolitu, almarhum Azis ingin me lahirkan putra-putri Jabar yang berkarakter Kahiji. Sebab, dari pemahaman Iswara, jargon ‘Jabar Kahiji’ bukan melulu tentang prestasi olahraga di PON XIX/2016. Sebab 2016 nanti merupakan pintu gerbang menuju Jabar Kahiji di segala aspek.
”Almarhum sudah ingin melihat masyarakat Jabar “Kahiji” di akhlak, iman dan ilmu pengetahuan. Ini dilakukannya dengan mendirikan pesantren ini,”tegasnya.
Panji qadhafi
(ars)