Jokowi Bagikan KIS ke Buruh Kebun
A
A
A
DELISERDANG - Sebanyak516 kepala keluarga (KK) buruh kebun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, Desa Sei Karang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliderdang menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.
Pembagian 5.641 kartu KIS yang dilaksanakan di tengah kebun karet PTPN III ini, disambut antusias oleh warga. Tak hanya penerima KIS, warga sekitar perkebunan juga turut menyaksikan. Dalam sambutannya, Jokowi mengaku sangat senang membagikan langsung kartu tersebut. “Kepada seluruh keluarga yang sore ini hadir saya sangat senang dan bangga sekali bisa hadir di tempat ini.
Di bawah pohon karet yang luar biasa luasnya,” ujar Jokowi menyapa ratusan warga dan buruh di perkebunan PTPN III. Menurut Jokowi, bangsa yang kuat adalah bangsa yang rakyatnya sehat semua. Setelah kesehatan, baru yang terpenting adalah soal pendidikan. “Kalau melupakan kesehatan, jangan harap bangsa kita menjadi bangsa yang maju, bangsa yang besar.
Sehat dulu. Setelah sehat nanti baru sekolah (pendidikan),” paparnya. Jokowi menuturkan, 2015 nanti akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu, peran dan fungsi dua kartu itu dapat memberikan tempat kepada rakyat Indonesia agar dapat berkompetisi. Karena kompetisi yang dihadapi nantinya bukan hanya antarsesama bangsa.
“Rakyat harus tahu bahwa kompetisi sekarang ini bukan antarkota dengan kota, bukan antarprovinsi, tetapi persaingan sumber daya manusia dengan negara-negara lain. Hatihati kalau kita tidak sehat dan tidak pintar akan kalah bersaing. Saya tidak mau rakyat Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara lain,” tandasnya. Selain KIS, diluncurkan juga Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kini kedua kartu tersebut sudah selesai semua dan tinggal dibagikan. Untuk itu, masyarakat diminta jangan mengeluh jika tidak mendapatkan kedua kartu. Sebab, sudah ada aturan orang-orang yang dapat menerima KIS dan KIP ini. Pada kunjungannya itu, hadir juga Ibu Negara Iriani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; Menteri BUMN Rini Soemarno; Menteri Kesehatan Nila Muluk; Direktur Utama BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan Fahmi Idris; serta Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
Usai membagikan kartu tersebut, Jokowi kemudian berdialog dengan para buruh dan meninjau Klinik Pratama milik perusahaan PTPN III. Pantauan KORAN SINDO MEDAN , tempat pembagian KIS kepada masyarakat terlihat cukup sederhana hanya ada kursi dari bambu, meja, dan pengeras suaraseadanya. Pengamananuntuk masuk ke tempat pembagian KIS juga terlihat cukup ketat, setiap masyarakat akan diperiksa melalui metal detektor.
Setengah jam sebelum Jokowi tiba, warga yang sudah masuk ke area pertemuan harus bertahan di derasnya hujan yang berlangsung sekitar 45 menit. Seperti diakui Mifta, 24. Istri penderes sawit, mengaku tetap bertahan karena sangat ingin berkomunikasi dan berjumpa dengan Presiden Jokowi. “Ya nunggulah. Kapan lagi bisa jumpa sama Presiden,” ujarnya sebelum acara dimulai.
Nurasiah, 31, dan Ana, 31, mengaku harus pasrah dengan kondisi hujan. Terlebih, warga Pondok Baru dan Galang ini tetap bertahan di tempat duduk lantaran tidak bisa bergerak cepat. Dia harus menggendong bayinya, Tasya, yang masih berusia 11 bulan. “Mau bagaimana lagi. Pinjam payung sama panitia enggak dikasih, katanya untuk pejabat penting. Semua karena Jokowi ini,” ucapnya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengungkapkan, sejak diluncurkan 3 November 2014, KIS sebagai salah satu program unggulan dalam pemerintah Jokowi. KIS ini adalah tanda kepesertaan JKN untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Siti amelia
Pembagian 5.641 kartu KIS yang dilaksanakan di tengah kebun karet PTPN III ini, disambut antusias oleh warga. Tak hanya penerima KIS, warga sekitar perkebunan juga turut menyaksikan. Dalam sambutannya, Jokowi mengaku sangat senang membagikan langsung kartu tersebut. “Kepada seluruh keluarga yang sore ini hadir saya sangat senang dan bangga sekali bisa hadir di tempat ini.
Di bawah pohon karet yang luar biasa luasnya,” ujar Jokowi menyapa ratusan warga dan buruh di perkebunan PTPN III. Menurut Jokowi, bangsa yang kuat adalah bangsa yang rakyatnya sehat semua. Setelah kesehatan, baru yang terpenting adalah soal pendidikan. “Kalau melupakan kesehatan, jangan harap bangsa kita menjadi bangsa yang maju, bangsa yang besar.
Sehat dulu. Setelah sehat nanti baru sekolah (pendidikan),” paparnya. Jokowi menuturkan, 2015 nanti akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu, peran dan fungsi dua kartu itu dapat memberikan tempat kepada rakyat Indonesia agar dapat berkompetisi. Karena kompetisi yang dihadapi nantinya bukan hanya antarsesama bangsa.
“Rakyat harus tahu bahwa kompetisi sekarang ini bukan antarkota dengan kota, bukan antarprovinsi, tetapi persaingan sumber daya manusia dengan negara-negara lain. Hatihati kalau kita tidak sehat dan tidak pintar akan kalah bersaing. Saya tidak mau rakyat Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara lain,” tandasnya. Selain KIS, diluncurkan juga Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kini kedua kartu tersebut sudah selesai semua dan tinggal dibagikan. Untuk itu, masyarakat diminta jangan mengeluh jika tidak mendapatkan kedua kartu. Sebab, sudah ada aturan orang-orang yang dapat menerima KIS dan KIP ini. Pada kunjungannya itu, hadir juga Ibu Negara Iriani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; Menteri BUMN Rini Soemarno; Menteri Kesehatan Nila Muluk; Direktur Utama BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan Fahmi Idris; serta Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
Usai membagikan kartu tersebut, Jokowi kemudian berdialog dengan para buruh dan meninjau Klinik Pratama milik perusahaan PTPN III. Pantauan KORAN SINDO MEDAN , tempat pembagian KIS kepada masyarakat terlihat cukup sederhana hanya ada kursi dari bambu, meja, dan pengeras suaraseadanya. Pengamananuntuk masuk ke tempat pembagian KIS juga terlihat cukup ketat, setiap masyarakat akan diperiksa melalui metal detektor.
Setengah jam sebelum Jokowi tiba, warga yang sudah masuk ke area pertemuan harus bertahan di derasnya hujan yang berlangsung sekitar 45 menit. Seperti diakui Mifta, 24. Istri penderes sawit, mengaku tetap bertahan karena sangat ingin berkomunikasi dan berjumpa dengan Presiden Jokowi. “Ya nunggulah. Kapan lagi bisa jumpa sama Presiden,” ujarnya sebelum acara dimulai.
Nurasiah, 31, dan Ana, 31, mengaku harus pasrah dengan kondisi hujan. Terlebih, warga Pondok Baru dan Galang ini tetap bertahan di tempat duduk lantaran tidak bisa bergerak cepat. Dia harus menggendong bayinya, Tasya, yang masih berusia 11 bulan. “Mau bagaimana lagi. Pinjam payung sama panitia enggak dikasih, katanya untuk pejabat penting. Semua karena Jokowi ini,” ucapnya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengungkapkan, sejak diluncurkan 3 November 2014, KIS sebagai salah satu program unggulan dalam pemerintah Jokowi. KIS ini adalah tanda kepesertaan JKN untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Siti amelia
(bbg)