Baru Setahun, Jalan Lingkar Utara Sudah Rusak
A
A
A
MAJALENGKA - Kondisi jalan lingkar utara Kabupaten Majalengka sudah rusak, padahal baru diresmikan pada 2013 lalu. Sejumlah pengguna jalan pun mengeluhkan kondisi tersebut. Mereka yang melintasi wilayah tersebut mengaku heran terkait jalan yang baru dibangun dua tahun yang lalu itu, namun sudah mengalami kerusakan.
Padahal volume kendaraan dijalan itu terbilang sepi. “Masih jarang kendaraan yang melintas kejalan ini. Baru beberapa tahun dibangun, rasanya aneh kok jalan lingkar utara sudah rusak. Padahal volume kendaraan disini sepi dan tidak banyak kendaraan berat,” kata Nugraha warga asal Kecamatan Panyingkiran yang hendak keJatiwangi menggunakan jalan lingkar utara.
Dia menduga, proyek jalan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan anggaran yang telah dipatok, karena disepanjang jalan tersebut banyak yang rusak. “Silakan cek sendiri jalan lingkar utara sekarang banyak yang berlubang. Jika ini dibiarkan akan membahayakan para pengguna jalan,” ucapnya.
Keluhan kerusakan jalan pun disampaikan pengguna jalan lainnya, Asep Wahyu Komarudin. Dia mempertanyakan, mengapa jalan yang terbilang baru itu sudah mengalami kerusakan. “Kalau membangun jalan itu harus seperti zaman Belanda, memiliki kekuatan puluhan tahun, bukan satu tahun sudah ambrol,” cetusnya.
Awal mula pembangunan jalan utara sendiri bertujuan untuk memperpendek jarak dan mendukung sarana perekonomian warga dalam menjalankan aktivitasnya. Jalan lingkar utara dibangun sebagai pengembangan Kota Majalengka, sebagai jalur altenatif untuk menghindari kemacetan lalu lintas diKota Majalengka Berdasarkan informasi, panjang jalan tersebut 6,775 Km dengan lebar 20 meter.
Dibangun menggunakan anggaran berasal dari APBD Majalengka dan APBD Pemprov Jawa Barat senilai Rp 14 miliar. Pembangunannya sendiri dilakukan pada 2011 dan di resmikan pada 2013 lalu.
Ade nurjanah
Padahal volume kendaraan dijalan itu terbilang sepi. “Masih jarang kendaraan yang melintas kejalan ini. Baru beberapa tahun dibangun, rasanya aneh kok jalan lingkar utara sudah rusak. Padahal volume kendaraan disini sepi dan tidak banyak kendaraan berat,” kata Nugraha warga asal Kecamatan Panyingkiran yang hendak keJatiwangi menggunakan jalan lingkar utara.
Dia menduga, proyek jalan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan anggaran yang telah dipatok, karena disepanjang jalan tersebut banyak yang rusak. “Silakan cek sendiri jalan lingkar utara sekarang banyak yang berlubang. Jika ini dibiarkan akan membahayakan para pengguna jalan,” ucapnya.
Keluhan kerusakan jalan pun disampaikan pengguna jalan lainnya, Asep Wahyu Komarudin. Dia mempertanyakan, mengapa jalan yang terbilang baru itu sudah mengalami kerusakan. “Kalau membangun jalan itu harus seperti zaman Belanda, memiliki kekuatan puluhan tahun, bukan satu tahun sudah ambrol,” cetusnya.
Awal mula pembangunan jalan utara sendiri bertujuan untuk memperpendek jarak dan mendukung sarana perekonomian warga dalam menjalankan aktivitasnya. Jalan lingkar utara dibangun sebagai pengembangan Kota Majalengka, sebagai jalur altenatif untuk menghindari kemacetan lalu lintas diKota Majalengka Berdasarkan informasi, panjang jalan tersebut 6,775 Km dengan lebar 20 meter.
Dibangun menggunakan anggaran berasal dari APBD Majalengka dan APBD Pemprov Jawa Barat senilai Rp 14 miliar. Pembangunannya sendiri dilakukan pada 2011 dan di resmikan pada 2013 lalu.
Ade nurjanah
(bbg)