BPBD Galakkan Desa Tanggap Bencana

Kamis, 16 April 2015 - 09:17 WIB
BPBD Galakkan Desa Tanggap Bencana
BPBD Galakkan Desa Tanggap Bencana
A A A
GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terus menggalakkan desa-desa tanggap bencana. langkah ini dilakukan karena potensi bencana di Gunungkidul cukup tinggi sehingga warga wajib memiliki upaya kesiapsiagaan bencana.

Kepala pelaksana BPBD Gunungkidul Budhi Harjo menjelaskan, saat ini ada 52 desa di Gunungkidul yang berada di lokasi rawan bencana. Untuk itu dibutuhkan upaya melatih kesiapsiagaan bencana bagi warga desa melalui program desa tanggap bencana. ”Kami galakkan simulasi penanggulangan bencana di desa-desa yang rawan bencana,” ucapnya di sela-sela simulasi bencana tanah longsor di Desa Kedungpoh, Nglipar, kemarin.

Dia menjelaskan, upaya untuk melatih warga dilakukan selama tiga bulan. Dengan pelatihan yang diberikan relawan BPBD baik Gunungkidul dan DIY selama tiga bulan, diharapkan warga menjadi siap dan bisa meminimalisasi korban seandainya terjadi tanah longsor. ”Kami juga canangkan desa tanggap bencana, seperti Desa Kedungpoh yang sudah bisa melakukan simulasi ini,” katanya.

Saat ini BPBD sudah berhasil membentuk 17 desa tanggap bencana. Diharapkan hingga akhir tahun ini, sudah ada 20 desa tanggap bencana dan akan terus berkembang di tahun berikutnya. ”Mudah-mudahan semua desa ke depan bisa menjadi desa tanggap bencana,” beber dia. Dalam simulasi kemarin, diperagakan wilayah Desa Kedungpoh Lor mengalami bencana tanah longsor.

Puluhan rumah penduduk tertimbun lereng bukit yang longsor, dengan korban jiwa satu orang, lima luka berat, dan 18 luka ringan. Ratusan warga juga harus diungsikan mengingat bahaya longsor susulan. Para korban kemudian dievakuasi menempati di Balai Dusun Kedungpoh Kidul, dengan kerja sama pihak puskesmas, TNI, polisi, BPBD, dan relawan lain.

Dalam waktu cepat tenda darurat berhasil berdiri dan proses evakuasi berjalan cepat layaknya bencana alam benar-benar terjadi. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD DIY Heri Siswanto yang hadir dalam kesempatan ini memberikan apresiasi pelaksanaan simulasi tersebut. Keseriusan warga dan juga langkah proses evakuasi berjalan sesuai dengan alur cerita sehingga simulasi berlangsung serius. “Simulasi ini cukup sukses dan seakan benar-benar terjadi bencana,” katanya.

Menurutnya, simulasi bencana merupakan upaya strategis untuk membentuk masyarakat tangguh bencana secara nasional. Dengan geladi simulasi, diharapkan akan menekan risiko korban jiwa dan kerugian harta benda.

Suharjono
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7548 seconds (0.1#10.140)