Gagal Diselundupkan ke Tangerang

Kamis, 16 April 2015 - 09:13 WIB
Gagal Diselundupkan ke Tangerang
Gagal Diselundupkan ke Tangerang
A A A
PALEMBANG - Dua truk tangki fuso Mithsubishi, B 3196 GFU dan truk tangki B 9103 berisi 62 ton minyak mentah gagal diselundupkan ke Tangerang setelah diamankan Ditkrimsus Polda Sumsel, kemarin.

Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, penangkapan mobil tersebut, bermula saat salah satu truk menyerempet kendaraan milik seorang anggota TNI AD di Jalan Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.00 WIB Selasa (14/4). Saat diberhentikan dan setelah dicek mobil itu ternyata membawa minyak ilegal yang tidak di lengkapi dengan surat menyurat.

Saat ini mobil dan kedua pengemudi diamankan di Mapolda Sumsel, pihak Ditkrimsus Polda sumsel, telah menetapkan kedua sopir. Berinisial, K (37) Dan A (35), sebagai tersangka, namun untuk pemiliknya, masih dalam proses penyelidikan pihak ditreskrimsus Polda Sumsel. "

Tangkapan ini pelimpahan dari TNI-AD, sebanyak 62 ton minyak dari kedua mobil tangki minyak itu sudah kita amankan. Penangkapan truk ini dari informasi yang di sampaikan pihak TNI-AD yang saat itu, kendraan TNI-AD di serempet oleh mobil yang membawa minyak itu, akhirnya ketika di periksa ternyata diketahui sopir tersebut diduga membawa minyak ilegal,” jelas Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Djarot Padakova, ketika dibincangi, di Mapolda Sumsel.

Menurut Djarot, minyak itu akan dibawa ke Jakarta, dan melintas di Palembang. Menurut pengakuan kedua tersangka, mereka mengambil minyak itu dari sumur minyak, di daerah Babat Toman. Lanjut Djarod, temuan itu langsung dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Sumsel. Setelah datang ke lokasi, sopir beserta fuso dibawa ke Mapolda Sumsel secara beriringan.

Sementara kedua sopir diamankan di ruangan Ditreskrimsus Polda Sum sel untuk diambil keterangan. Dari informasi sementara yang didapat penyidik, Djarod menjelaskan, kedua fuso ini berangkat dari kawasan Babat Toman Musi Banyuasin Sumsel dan hendak menuju Tangerang. Kedua sopir mengambil BBM dari sumur minyak yang ada di sana. Keduanya disuruh oleh seorang warga Tanggerang.

Atas alasan pemeriksaan, Djarod belum mengizinkan untuk menjumpai dua sopir, yang diketahui berinisial K dan A. Dikatakanya, pihak penyidik masih harus mengambil keterangan untuk mengetahui identitas si pemesan BBM. "Kejahatan di bidang migas seperti ini memang telah menjadi salah satu prioritas Polda Sumsel dan jajaran. Meski sudah berulang kali dilakukan penindakan, tetap ada kejadian-kejadian baru. Tentunya ini akan kita sikapi dengan tegas," kata Djarod.

Untuk itu pihaknya saat ini, masih menyelidiki dan memeriksa kedua tersangka, untuk mengetahui siapa pemilik minyak tersebut, untuk itu juga pihaknya terus mengawasi dan telah membentuk tim khusus dalam menindak pelaku illegal tapping, illegal drilling diwilayah Sumsel.

Bantu Lima Mobil

Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Suko Basuki menyerahkan lima unit mobil bantuan SKK Migas, ke Satgas di wilayah Kodim Sumbagsel, Senin (15/4). Mobil ini rencananya akan digunakan untuk menekan illegal tapping danillegal dril-ling di wilayah Sumsel. Dalam acara penyerahan yang dilakukan di lapangan Makorem 044/Gapo, Danrem menyerahkan 5 unit kendaraan mobil dan yang nantinya akan datang lagi 3 unit kepada Satgas Perkuatan Binter.

“Mobil ini adalah tahap yang kedua, tahap pertama kita telah membagikan 23 unit sepeda motor dari rencana 28 unit sepeda motor. Ini semua adalah hasil kerja sama antara TNI AD dengan SKK Migas dalam rangka pengamanan pipa yang ada di Sumatera Selatan.” ucap Danrem.

Bubun kurniadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6783 seconds (0.1#10.140)