Bumdes Cibodas Jadi Percontohan Nasional

Kamis, 16 April 2015 - 09:12 WIB
Bumdes Cibodas Jadi Percontohan Nasional
Bumdes Cibodas Jadi Percontohan Nasional
A A A
BANDUNG BARAT - Perkembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, didukung oleh Kementerian Desa Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk menjadi contoh di tingkat Jawa Barat maupun nasional.

Menteri Desa Percepatan Pem bangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengatakan, dirinya sudah mendapat banyak informasi terk ait pengelolaan air bersih swadaya oleh Bumdes di Desa Ci bodas. “Pada 2008 Desa Cibodas telah memiliki Bumdes sementara desa lain belum. Tentunya ini menjadi kebanggan dan patut diapresiasi untuk menjadi contoh di Jawa Barat bah kan nasional,” kata Marwan.

Dia berharap agar Bumdes Desa Cibodas dikembangkan lagi dan bekerjasama dengan kementerian, yang bisa dijadikan percontohan bagi desa di Bandung Barat dan Jawa Barat. Pihaknya pun akan terbuka menerima masukan terkait pembangunan kawasan pedesaan, yang bisa dijadikan inspirasi bagi semua pihak.

Marwan juga tidak lupa memberikan apresiasi terhadap sambutan atas kedatangan dirinya, dengan digelarnya upacara adat yang biasanya hanya di lakukan di tingkat kabupaten/kota. Dengan masih dijalan kannya tradisi dan adat lokal, tentu harus terus dijaga sebagai modal dalam membangun desa. “Sikap kegotong-royongan harus tetap dipertahankan, ditengah-tengah maraknya sikap individualisme,” tandasnya.

Bupati Bandung Barat, Abubakar, mengatakan Desa Cibodas merupakan salah satu desa yang bisa dibanggakan di Bandung Barat. Dimana sebagai wilayah pedesaan yang sudah menjadi perkotaan, akan tetapi tetap menjaga nilai-nilai tradisi, seperti sikap gotong royong yang tidak pudar. “Di wilayah Cibodas banyak des tinasi wisata yang sering dikunjungi orang luar, tapi nilainilai tradisinya tidak tergerus oleh modernisasi,” katanya.

Namun dengan sikap gotong-royong masyarakat dan ke kompakannya, lanjut Abubakar, Desa Cibodas yang memiliki kekurangan seperti desadesa lainnya, mampu mengatasi persoalan-persoalan, seperti listrik, infrastruktur jalan dan ketersediaan air bersih. Sejak tahun 1988 warga secara bersama-sama berinisiatif untuk mengalirkan air bersih, untuk memenuhi kebutuhan warga.

Sedangkan pemerintah daerah mendorong dengan melakukan pipanisasi sepanjang 9 kilometer. Dia menekankan, segala persoalan yang ada di desa dengan berbagai aspeknya, jika penanganannya dilakukan secara bergotong-royong maka dapat diselesaikan. “Kemajuan desa menjadi pondasi bagi mendorong kemajuan suatu daerah,” ujarnya.

Raden bagja mulyana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4433 seconds (0.1#10.140)