Kreativitas lewat Bros
A
A
A
SEMARANG - Kreativitas bisa muncul kapan saja. Asal ada niat baik dan usaha, semuanya bisa terwujud. Ini tentu akan menjadi hal yang menggembirakan, jika dijalani dengan senang hati.
Setidaknya itulah yang sekarang dijalani Istirohah Roro (34), alumnus Jurusan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, UIN Walisongo, Semarang. Dia adalah ibu rumah tangga sekaligus seorang wirausahawan. Bisnisnya bros dari kain perca dengan label Olive Aksesoris.
“Awalnya iseng-iseng. Mengisi waktu luang, membuat bros. Ditawari ke teman, eh ternyata suka. Dibilang bagus,” kata dia.
Dari situlah, ia akhirnya meneruskan pembuatan pernak-pernik itu. Ditawarkan lewat pertemuan di Posyandu ataupun PKK di tempat tinggalnya, Desa Kaligading, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
“Hasilnya, lumayanlah buat sampingan. Sering juga dapat pesanan untuk souvenir pernikahan,” lanjut dia.
Perempuan perintis Paud Belia Ceria di kampungnya itu, mengaku membuat pernak- pernik secara otodidak. Browsing di internet, memelajari dan mempraktikkan sendiri. Lalu, dia kembangkan. Sehingga, karya-karyanya itu orisinal.
Sebagai perempuan, Isti juga merupakan seorang istri dan ibu rumah tangga. Suaminya seorang pelaut, sehingga jarang bertemu. Sembari menyelesaikan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dari mencuci, mengurus rumah dan keluarga, dia ternyata gemar menulis puisi.
Kesukaannya di dunia seni itu memang sudah cukup lama. Semasa kuliah, Isti juga aktif bergabung di kelompok kesenian kampus, Teater Beta. Puisi, bagi dia, adalah ungkapan cinta dan rindu.
Beberapa puisinya, diinsiprasi dari suaminya, Kusyunianto, seorang pelaut.
Walaupun sebaris tiap hari, yang penting menulis,” lanjut perempuan yang berulang tahun tiap 22 Januari ini.
Puisi-puisinya juga banyak bercerita tentang kondisi sosial. Terutama di sekitar tempat tinggalnya. Apa yang terjadi di sana, jadi insipirasi.
Setumpuk puisi karyanya, sebagian di posting di jejaring sosial. Baik Facebook maupun Twitter di akun @istirohah79.
Setidaknya itulah yang sekarang dijalani Istirohah Roro (34), alumnus Jurusan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, UIN Walisongo, Semarang. Dia adalah ibu rumah tangga sekaligus seorang wirausahawan. Bisnisnya bros dari kain perca dengan label Olive Aksesoris.
“Awalnya iseng-iseng. Mengisi waktu luang, membuat bros. Ditawari ke teman, eh ternyata suka. Dibilang bagus,” kata dia.
Dari situlah, ia akhirnya meneruskan pembuatan pernak-pernik itu. Ditawarkan lewat pertemuan di Posyandu ataupun PKK di tempat tinggalnya, Desa Kaligading, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.
“Hasilnya, lumayanlah buat sampingan. Sering juga dapat pesanan untuk souvenir pernikahan,” lanjut dia.
Perempuan perintis Paud Belia Ceria di kampungnya itu, mengaku membuat pernak- pernik secara otodidak. Browsing di internet, memelajari dan mempraktikkan sendiri. Lalu, dia kembangkan. Sehingga, karya-karyanya itu orisinal.
Sebagai perempuan, Isti juga merupakan seorang istri dan ibu rumah tangga. Suaminya seorang pelaut, sehingga jarang bertemu. Sembari menyelesaikan tugasnya sebagai ibu rumah tangga, dari mencuci, mengurus rumah dan keluarga, dia ternyata gemar menulis puisi.
Kesukaannya di dunia seni itu memang sudah cukup lama. Semasa kuliah, Isti juga aktif bergabung di kelompok kesenian kampus, Teater Beta. Puisi, bagi dia, adalah ungkapan cinta dan rindu.
Beberapa puisinya, diinsiprasi dari suaminya, Kusyunianto, seorang pelaut.
Walaupun sebaris tiap hari, yang penting menulis,” lanjut perempuan yang berulang tahun tiap 22 Januari ini.
Puisi-puisinya juga banyak bercerita tentang kondisi sosial. Terutama di sekitar tempat tinggalnya. Apa yang terjadi di sana, jadi insipirasi.
Setumpuk puisi karyanya, sebagian di posting di jejaring sosial. Baik Facebook maupun Twitter di akun @istirohah79.
(lis)