Dari Lomba Panco Warga Binaan hingga Pengajian

Rabu, 15 April 2015 - 09:45 WIB
Dari Lomba Panco Warga...
Dari Lomba Panco Warga Binaan hingga Pengajian
A A A
KULONPROGO - Sorak sorai dan tepuk tangan terdengar dari luar pintu Rumah Tahanan Klas II B Wates, kemarin. Setelah mengetuk pintu dan memperkenalkan diri, petugas jaga membukakan pintu.

Begitu kaki melangkah masuk, tampak sejumlah warga binaan, baik tahanan maupun narapidana, sedang mendukung rekannya yang beradu panco di halaman. Adu panco hanya bagian kecil dari peringatan Hari Bakti Kemasyarakatan yang digelar di rutan ini. Panitia juga menggelar lomba bola volley plastic, catur, dan tenis meja.

Bahkan, olahraga tradisional pun, seperti lomba lari kelereng dan gobag sodor ikut dipertandingkan. “Ini untuk memperingati Hari Kemasyarakatan. Semua lomba dan panitia diserahkan kepada warga binaan,” ujar Ketua panitia lomba yang juga pembina Perpustakaan Rutan Wates, Sujadji.

Menurutnya, sebelum lomba dirinya telah melakukan koordinasi dan membentuk panitia dari kalangan warga binaan. Semua peserta ikut ambil bagian dalam lomba ini. Memang lomba ini bukan untuk mengukir prestasi, namun bisa menjadi sarana hiburan bagi warga binaan.

Terbukti selama pelaksanaan lomba mereka bisa tertawa lepas dan tidak merasakan pengapnya ruang tahanan. Mereka juga bisa menyalurkan aspirasi dan bakat yang terpendam. “Warga binaan juga menantang kami bermain voli plastik agar lebih seru,” ujarnya. Panitia juga telah menyiapkan sejumlah hadiah.

Hanya hadiah yang akan diberikan tidak berupa piala seperti lomba pada umumnya. Hadiah akan diberikan sesuai kebutuhan warga binaan, mulai dari mi instan, kopi, makanan ringan, sampai keperluan mandi dan cuci.

Kasi Pelayanan Tahanan Joko Sulistyo mengatakan di Rutan Wates saat ini ada 70 warga binaan. Mereka terdiri dari 50 narapidana dan 20 tahanan yang sedang menjalani persidangan di pengadilan. Sebagian besar tersandung kasus perjudian, pencurian dan pencabulan. “Kapasitas kami hanya 55 penghuni dan kami selalu overkapasitas,” katanya.

Beruntung pemerintah pusat memiliki kebijakan bagi warga binaan yang masa tahanannya di atas satu tahun dirujuk ke LP Wirogunan. Ini cukup membantu dalam mengatasi permasalahan kelebihan kapasitas.

Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)