Cantiknya Wanita Angkatan Udara Berkebaya
A
A
A
SEMARANG - Wanita Angkatan Udara (Wara) ternyata tak hanya bisa baris berbaris. Mereka juga luwes berlenggak-lenggok di atas catwalk.
Aksi apik 33 Wara dari Korps TNI Angkatan Udara itu dapat dinikmati pengunjung di Mal Ciputra Semarang, tadi malam. Mereka tampil ayu dan luwes dalam balutan seragam hingga berkebaya. Peragaan awal ditampilkan seragam dinas guna lebih mengenalkan profesi.
Masing-masing pakaian dinas harian (PDH) rok, PDH Celana, pakaian dinas upacara (PDU) I, PDU II, PDU IV, pakaian dinas lapangan (PDL) TNI, pakaian dinas harian lapangan (PDHL) TNI AU, overall penerbang, pramugari, polisi militer dan seragam hamil.
Sesi pertama, para perempuan yang kesehariannya berdinas di Lanud Adisucipto Yogyakarta, RSPAU dr S Harjo Lukito dan Akademi Angkatan Udara ini tampil gagah dengan seragam. Dalam tugas sehari-hari mereka dituntut untuk cerdas, tegas dan berani.
Salah satunya tercermin dari gaya berjalan mereka yang tegap dan gagah. Keanekaragaman seragam yang dikenakan sekaligus mengenalkan berbagai kegiatan yang ada di dalam korps tersebut. Sesi berikutnya menampilkan balutan batik dari Margaria dan kebaya dari Al Fath. Metamorfosis laiknya model dalam bergaya di atas catwalk .
Aksesoris selendang menyulap para tentara perempuan tersebut terlihat semakin elegan. Keluwesan mereka diuji setelah beberapa hari dilatih intensif oleh Totok Shahak. Kaptenkes dr Diah Ikahastari mengakui, pengalaman tampil sebagai model adalah hal baru. “Tantangan banget karena keseharian terbiasa jalan tegap dan patah-patah. Di sini harus tampai gemulai menyesuaikan baju yang dikenakan,” katanya.
Tampil selama satu jam di atas panggung cukup membuatnya grogi. Sikap tegas namun menyesuaikan sifat wanita untuk tampil anggun. Proses latihan singkat ditambah kemampuan beradaptasi cepat membantunya melenggang cantik. “Kami sudah dilatih untuk selalu siap di segala situasi. Penampilan terbaik harus diupayakan karena menampilkan produk pihak lain,” kata dr Diah.
Acara yang digelar di atrium mal ini juga menarik perhatian pengunjung. Tak sedikit yang ikut menyaksikan dan menikmati pagelaran. Di akhir acara, mereka juga masih menunjukkan kebolehan lainnya. Mereka membawakan tarian chaca serta line dance.
Uniknya, musik pengiring adalah olah vokal beriring keyboard yang juga dibawakan oleh para Wara tersebut. Hari istimewa menjadi momen memberikan suguhan menarik bagi pengunjung. Di bulan April identik dengan peringatan Hari Kartini dimaknai dengan menggandeng Wara untuk tampil khusus.
“Sebelumnya kami sudah tampilkan perempuan dar beberapa korps lainnya. Tahun ini giliran dari korps Angkatan Udara yang tampil di event istimewa ini,” ujar Manager Mal Ciputra Semarang Ani Suyatni.
Hendrati hapsari
Aksi apik 33 Wara dari Korps TNI Angkatan Udara itu dapat dinikmati pengunjung di Mal Ciputra Semarang, tadi malam. Mereka tampil ayu dan luwes dalam balutan seragam hingga berkebaya. Peragaan awal ditampilkan seragam dinas guna lebih mengenalkan profesi.
Masing-masing pakaian dinas harian (PDH) rok, PDH Celana, pakaian dinas upacara (PDU) I, PDU II, PDU IV, pakaian dinas lapangan (PDL) TNI, pakaian dinas harian lapangan (PDHL) TNI AU, overall penerbang, pramugari, polisi militer dan seragam hamil.
Sesi pertama, para perempuan yang kesehariannya berdinas di Lanud Adisucipto Yogyakarta, RSPAU dr S Harjo Lukito dan Akademi Angkatan Udara ini tampil gagah dengan seragam. Dalam tugas sehari-hari mereka dituntut untuk cerdas, tegas dan berani.
Salah satunya tercermin dari gaya berjalan mereka yang tegap dan gagah. Keanekaragaman seragam yang dikenakan sekaligus mengenalkan berbagai kegiatan yang ada di dalam korps tersebut. Sesi berikutnya menampilkan balutan batik dari Margaria dan kebaya dari Al Fath. Metamorfosis laiknya model dalam bergaya di atas catwalk .
Aksesoris selendang menyulap para tentara perempuan tersebut terlihat semakin elegan. Keluwesan mereka diuji setelah beberapa hari dilatih intensif oleh Totok Shahak. Kaptenkes dr Diah Ikahastari mengakui, pengalaman tampil sebagai model adalah hal baru. “Tantangan banget karena keseharian terbiasa jalan tegap dan patah-patah. Di sini harus tampai gemulai menyesuaikan baju yang dikenakan,” katanya.
Tampil selama satu jam di atas panggung cukup membuatnya grogi. Sikap tegas namun menyesuaikan sifat wanita untuk tampil anggun. Proses latihan singkat ditambah kemampuan beradaptasi cepat membantunya melenggang cantik. “Kami sudah dilatih untuk selalu siap di segala situasi. Penampilan terbaik harus diupayakan karena menampilkan produk pihak lain,” kata dr Diah.
Acara yang digelar di atrium mal ini juga menarik perhatian pengunjung. Tak sedikit yang ikut menyaksikan dan menikmati pagelaran. Di akhir acara, mereka juga masih menunjukkan kebolehan lainnya. Mereka membawakan tarian chaca serta line dance.
Uniknya, musik pengiring adalah olah vokal beriring keyboard yang juga dibawakan oleh para Wara tersebut. Hari istimewa menjadi momen memberikan suguhan menarik bagi pengunjung. Di bulan April identik dengan peringatan Hari Kartini dimaknai dengan menggandeng Wara untuk tampil khusus.
“Sebelumnya kami sudah tampilkan perempuan dar beberapa korps lainnya. Tahun ini giliran dari korps Angkatan Udara yang tampil di event istimewa ini,” ujar Manager Mal Ciputra Semarang Ani Suyatni.
Hendrati hapsari
(ftr)