Jasad Nanda Terjepit di Bebatuan
A
A
A
PURWAKARTA - Ananda Mahpud atau Nanda, 16, siswa kelas X SMK Karisma Plered yang terbawa arus pusaran Air Terjun Ki Obek di Kampung Lembur Kolot, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Purwakarta, akhirnya ditemukan tak bernyawa, kemarin.
Korban yang merupakan warga Kampung Cikondang, RT09/04 Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, itu hilang saat berenang bersama enam orang temanya Sa btu (11/4) lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Tim SAR dibantu warga setempat yang kembali mencari sejak kemarin pagi dan menemukan tubuh korban terjepit di antara bebatuan di dasar pusaran air terjun yang memiliki ke dalaman sekitar 15 meter tersebut.
“Setelah melakukan penyelaman ke dalam palung selama 40 menit, kami berhasil menemukan korban. Korban ditemukan di kedalaman tujuh meter di dalam palung pada pukul 09.40 WIB,”ujar koordinator tim pencari dari SAR Pramuka Purwakarta Karyanto. Dia mengakui, proses evakuasi korban dilakukan tidak mudah. Sebab, palung atau tempat air terjun jatuh cukup dalam dan pusaran air dalam palung cukup deras serta keruh.
Alhasil, para penyelam harus mencari dengan peralatan khsus. “Di dalam palung visibility nya nol, jadi pencarian di dalam palung dilakukan dengan meraba-raba. Kemarin kami sempat menyelam, namun karena cuaca hujan pencarian ditunda. Alhamdulillah hari ini pencarian membuahkan hasil,” kata dia.
Sementara itu, setelah dievakuasi, Nanda langsung di bawa ke rumah duka. Isak tangis keluarga dan teman-teman sekolah korban pun pecah menyambut kedatangan jenazah. Keluarga menolak jasad korban di visum ke rumah sakit. Keluarga menerima kepergian korban akibat kecelakaan.
Aep ,45, warga setempat mengatakan, Curug Ki Obek jarang dikunjungi warga. Jika pun ada rata-rata pengunjungnya didominasi anak-anak muda usia pelajar SMP dan SMA. Kawasan Cu rug Ciobek termasuk angker. Apalagi, Banyak warga sekitar curug sendiri yang justru jarang mengunjungi kawasan itu. “Biasanya libur sekolah mereka main ke okasi itu. Memang lokasi itu cukup layak dikujungi guna mengisi waktu, cuma memang kurang pengunjung,” ujarnya.
Sekadar mengulas, Nanda tenggelam saat berenang di bawah air terjun bersama enam orang temannya. Mereka sudah merencanakan main ke lokasi tersebut sejak pagi, karena libur sekolah. Namun, bukan suasana liburan didapat, melainkan yang peristiwa nahas dialami remaja belia ini.
Menurut warga setempat, Dede, sebelum mereka ke lokasi air terjun, dia sempat mengingatkan, bahkan melarang untuk bermain di bawah air terjun itu. Sebab lokasi itu sangat berbahaya, apalagi airnya cukup deras. “Laporan Nanda tenggelam kami terima dari salah seorang temanya yang ikut berenang,”ujar Dede.
Didin jalaludin
Korban yang merupakan warga Kampung Cikondang, RT09/04 Desa Mekarsari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, itu hilang saat berenang bersama enam orang temanya Sa btu (11/4) lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Tim SAR dibantu warga setempat yang kembali mencari sejak kemarin pagi dan menemukan tubuh korban terjepit di antara bebatuan di dasar pusaran air terjun yang memiliki ke dalaman sekitar 15 meter tersebut.
“Setelah melakukan penyelaman ke dalam palung selama 40 menit, kami berhasil menemukan korban. Korban ditemukan di kedalaman tujuh meter di dalam palung pada pukul 09.40 WIB,”ujar koordinator tim pencari dari SAR Pramuka Purwakarta Karyanto. Dia mengakui, proses evakuasi korban dilakukan tidak mudah. Sebab, palung atau tempat air terjun jatuh cukup dalam dan pusaran air dalam palung cukup deras serta keruh.
Alhasil, para penyelam harus mencari dengan peralatan khsus. “Di dalam palung visibility nya nol, jadi pencarian di dalam palung dilakukan dengan meraba-raba. Kemarin kami sempat menyelam, namun karena cuaca hujan pencarian ditunda. Alhamdulillah hari ini pencarian membuahkan hasil,” kata dia.
Sementara itu, setelah dievakuasi, Nanda langsung di bawa ke rumah duka. Isak tangis keluarga dan teman-teman sekolah korban pun pecah menyambut kedatangan jenazah. Keluarga menolak jasad korban di visum ke rumah sakit. Keluarga menerima kepergian korban akibat kecelakaan.
Aep ,45, warga setempat mengatakan, Curug Ki Obek jarang dikunjungi warga. Jika pun ada rata-rata pengunjungnya didominasi anak-anak muda usia pelajar SMP dan SMA. Kawasan Cu rug Ciobek termasuk angker. Apalagi, Banyak warga sekitar curug sendiri yang justru jarang mengunjungi kawasan itu. “Biasanya libur sekolah mereka main ke okasi itu. Memang lokasi itu cukup layak dikujungi guna mengisi waktu, cuma memang kurang pengunjung,” ujarnya.
Sekadar mengulas, Nanda tenggelam saat berenang di bawah air terjun bersama enam orang temannya. Mereka sudah merencanakan main ke lokasi tersebut sejak pagi, karena libur sekolah. Namun, bukan suasana liburan didapat, melainkan yang peristiwa nahas dialami remaja belia ini.
Menurut warga setempat, Dede, sebelum mereka ke lokasi air terjun, dia sempat mengingatkan, bahkan melarang untuk bermain di bawah air terjun itu. Sebab lokasi itu sangat berbahaya, apalagi airnya cukup deras. “Laporan Nanda tenggelam kami terima dari salah seorang temanya yang ikut berenang,”ujar Dede.
Didin jalaludin
(ftr)