Siswi SD Tewas Tersedak Jajanan Dimakamkan

Sabtu, 11 April 2015 - 12:30 WIB
Siswi SD Tewas Tersedak Jajanan Dimakamkan
Siswi SD Tewas Tersedak Jajanan Dimakamkan
A A A
BATANG - Jenasah Riska Mutiara Lestari siswi, SDN 3 Wonosari, Kecamatan Bawang, Batang, Jawa Tengah yang tewas akibat tersedak saat makan jajanan cilok di depan sekolah dimakamkan Sabtu siang ini. Orang tua Riska tidak kuasa mengantarkan jenasah putrinya ke peristirahatan terakhir.

Mereka masih tidak menyangka putrinya meninggal dengan cara tragis. Karena setiap hari anaknya berangkat sekolah ceria, namun Jumat kemarin harus pergi untuk selama-lamanya akibat jajanan cilok di sekolahnya.

Berdasarkan pengamatan isak tangis dan kesedihan mewarnai pemakaman Riska di pemakaman umum desa setempat Sabtu siang.

Sejumlah warga dan teman-teman korban serta guru ikut mengantarkan Riska ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Bahkan ibu korban nyaris pingsan saat melihat jenasah putrinya dimasukan ke liang lahat.

Wahyudi ayah korban mengaku mempunyai firasat anaknya selama tiga hari ingin selalu tidur bersamanya. Dia yang bekerja di Serang kaget mendengar kabar anaknya meninggal akibat makan cilok. Meski sedih dia mengaku pasrah dan menerima takdir ini

Sementara itu pasca meninggalnya Riska suasana di sekolah nampak sepi dari pedagang jajanan jikapun ada hanya menjajakan makanan ringan saja. Hanya pedagang di kantin sekolah yang menjajakan dagangannya.

Menurut Uswatun Chanasah salah seorang guru, korban terbilang anak yang periang dan mudah bergaul.

Diakunya korban kerap jajan di depan sekolah pihak sekolah juga sudah memberikan imbauan kepada siswanya agar hati-hati dalam membeli jajan di sekolah.

"Dari kejadian ini orangtua hendaknya lebih waspada dan menjaga anak-anaknya untuk lebih selektif memilih jajanan di sekolah. Lebih baik membawa bekal makanan dari rumah untuk mengantisipasi kejadian serupa, " kata Uswatun, Sabtu (11/4/2015).

Antok paguyuban pedagang mengatakan, imbas dari kejadian ini banyak pedagang keliling yang merasa takut jualan. Karena mereka khawatir jajanan yang dijual membuat petaka bagi anak-anak. Padahal tidak semuanya jajanan yang dijual pedagang berbahaya untuk anak-anak.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5551 seconds (0.1#10.140)