Distribusi Soal UN Sudah 100%

Sabtu, 11 April 2015 - 10:33 WIB
Distribusi Soal UN Sudah...
Distribusi Soal UN Sudah 100%
A A A
BANDUNG - Tiga juta eksemplar naskah soal Ujian Nasional (UN) 2015 tingkat SMA sederajat telah didistribusikan 100% ke 27 kota/kabupaten di Jabar. Namun, untuk Kota Bandung terjadi keterlambatan.

Hingga pukul 23.00 WIB, tadi malam, naskah soal UN masih dalam perjalanan. Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Disdik Jabar Dodin Rusmin Nuryadin mengatakan, distribusi naskah soal UN SMA sederajat telah dilakukan sejak Kamis (9/4) malam. Tiga juta eksemplar soal telah dikirim meng gunakan 30 truk ke 27 kota/kabupaten diJabar.

Dipastikan soal UN 2015 untuk SMA/SMK/MAN telah terdistribusi 100%. Titik pertama pengambilan soal dilakukan dari PT Galia diBogor. Kemudian, soal diserahterimakan ke Disdik Jawa Barat dan di distribusikan dengan pengawalan polisi. “Tiga juta eksemplar soal itu diperuntukkan bagi 510.000 siswa SMA/SMK/MA dan 30.000 paket C. Soal-soal itu untuk enam mata pelajaran,” kata Dodin.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, distribusi soal memang mengalami keterlambatan dibanding dengan beberapa daerah diBandung Raya. Menurutnya, pendistribusian berkas soal didahulukan kekota/kabupaten lain dulu yang jumlahnya relatif sedikit. Soal UN SMA sederajat di Kota Bandung tiba di titik bongkar di SMKN 8 pada Jumat (9/4) tengah malam.

“Berkas soal UN untuk Kota Bandung cukup banyak. Jadi harus menggunakan truk yang besar. Jadi panitia harus mencapi truk yang lebih besar,” kata Elih kepada wartawan tadi malam. Dia menyebutkan, jumlah siswa SMA peserta UN di Kota Bandung sebanyak 18.740 dari 131 sekolah, sementara siswa SMK sebanyak 18.381 dari 135 sekolah. Titik simpan soal Bandung utara dan timur di SMAN 14 Bandung.

Ti tik simpan Bandung barat di SMAN 2 Bandung, dan titik simpan Bandung tenggara dan selatan adalah di SMAN 11 Bandung. “Untuk UN Tingkat SMK, titik bongkar diSMKN 3 Bandung, titik simpan Bandung barat dan utara diSMKN 1 Bandung dan titik bongkar Bandung timur dan selatan di SMKN 8 Bandung. Di Kota Cimahi, soal UN 2015 SMA sederajat tiba pukul 12.30 WIB, kemarin. Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Cimahi telah menerima seluruh naskah soal UN tingkat SMA dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Aula Lantai Dasar Gedung B Pemkot Ci mahi.

Soal tersebut rencananya akan dibagikan kesetiap sekolah tepat saat hari H pelaksanaan UN 2015 pada Senin (13/4). Dari pantauan dilokasi kemarin, naskah soal UN 2015 diangkut dengan truk bak tertutup, disegel, dan digembok dengan pengawalan dua anggota kepolisian. Setelah muatan dibongkar, seluruh soal langsung disimpan di Aula Lantai Dasar Gedung B, Kantor Pemkot Cimahi.

Sekretaris Disdikpora Kota Cimahi Toto Suharto mengatakan, mekanisme pembagian soal ujian ini akan dilakukan secara terpusat. Artinya, tiap sekolah mengambil langsung soal unjian ketempat penyimpanan soal UN ini pada hari H pelaksanaan ujian. “Cimahi kan daerahnya kecil jadi bisa dijangkau tidak sampai berjamjam untuk seluruh sekolah setingkat SMA,” kata Toto.

Toto menyatakan, total peserta UN setingkat SMA yang meng gunakan ujian kertas di Kota Cimahi tahun ini sebanyak 8.640 siswa. Untuk SMA berjumlah 2.630 siswa, SMK 5.659, dan MA 351 siswa. Sementara itu, diKota/Kabupaten Cibreon, naskah soal UN 2015 tingkat SMA tiba lebih cepat dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Disdik Kabupaten Cirebon telah menerima pa ket soal kemarin atau tiga ha ri sebelum UN.

Sementara Disdik Kota Cirebon bahkan telah menerima paket soal sejak Kamis (9/4) malam. Penerimaan paket soal UN di kawal kepolisian, hingga pendis tribusiannya saat pelaksanaan UN, Senin (13/4) hingga Rabu (15/4). Paket soal tersebut disimpan di aula kantor disdik dengan pengawalan. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kabupaten Cirebon Dewi N menyebutkan, tahun ini UN akan diikuti 22.311 siswa. “Mereka terdiri dari 12.686 siswa SMK, 5.505 siswa SMA, dan 4.120 siswa MA,” kata Dewi.

Sedangkan diKota Cirebon, tercatat 7.739 siswa SMA sederajat yang akan mengikuti UN. Mereka terdiri da ri 3.051 siswa dari 25 SMA, 3.025 siswa dari 27 SMK, dan 660 siswa dari tujuh MA. Meski penerimaan paket soal UN tahun ini lebih cepat dibanding sebelumnya, dia mengaku tak khawatir akan terjadi hal-hal tak diinginkan, seperti kebocoran soal sebelum pelaksanaan.

Sekolah Dijaga Polisi

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 tingkat SMA sederajat sejak Senin 13 April hingga Rabu 15 April di Kota Bandung dijaga polisi. Tiap sekolah akan dijaga dua polisi bersenjata lengkap. Para petugas itu menjaga keamanan sekolah selama UN berlangsung dan soal ujian. “Setiap sekolah nanti akan dijaga petugas kami sebanyak dua orang,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Angesta Romano Yoyol kepada wartawan diMapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, kemarin.

Kedua petugas tersebut, akan berpakaian dinas dan keberadaan mereka pun akan berada diluar sekolah. Hal tersebut dilakukan agar tak mengganggu psikologis peserta UN. “Kami hanya menjaga kertas ujian saat ujian, jadi tidak ikut ke dalam,” ujar Kapolres tabes. Ketika ditanya antisipasi kecurangan, Yoyol menunggu informasi dari instansi terkait. Pihaknya akan melakukan pengusutan jika ada laporan.

Sejauh ini, kepolisian hanya sebatas memberikan pengamanan dalam pendistribusian soal ujian dari titik bongkar kesekolah dan sebaliknya. “Kami juga tempatkan petugas di tempat penyimpanan kertas dan soal ujian yang jumlahnya 10 orang. Mereka berjaga 24 jam dan menjadi tanggungjawab kapolsek,” tutur Yoyol. Polrestabes Bandung, ungkap dia, juga akan memberikan bantuan pengawalan khusus kepada sekolah yang membutuhkan.

Misalnya, untuk mengawal pendistribusian kertas dan soal ujian pihaknya akan menyediakan mobil patroli. “Jumlah personel yang kami turunkan sebanyak 723 orang,” ungkap dia. Kepala Disdik Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, tahun ini, UN tingkat SMA sederajat tidak hanya di laksanakan secara manual atau paper based test, tapi juga Com puter Base Test (CBT) atau on line. Jumlah siswa SMA sederajat di Kota Bandung yang terdaftar sebagai peserta UN 2015 sebanyak 38.709 orang.

“Ta hun ini ada tiga sekolah di Kota Bandung yang akan mengikuti UN dengan metode CBT, yakni SMKN 1 Bandung, SMKN 3 Bandung, dan SMKN 13 Bandung,” kata Elih. Untuk persiapan dan pengamanan penyelenggaraan UN 2015, ujar Kadisdik, telah dilakukan sejak jauh hari. Pemkot bekerja sama dengan Polres tabes Bandung terkait penjagaan naskah soal UN 2015. Selain itu, ada 4.440 pengawas akan mengawasi pelaksanaan UN 2015 tingkat SMA, MA, dan SMK.

Belum Bayar SPP Boleh Ikut Ujian

Di Jabar, UN 2015 tingkat SMA sederajat akan diikuti 601.000 siswa. “Semua peserta UN yang terdaftar, harus mengikuti UN. Siswa dan orang tua dapat melaporkan sekolah yang melarang siswanya mengikuti UN dengan alasan pembiayaan pendidikan. Seharusnya sekolah mendorong siswa untuk ikut UN,” kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi Disdik Jabar Dodin Rusmin Nuryadin.

Dia mengatakan, persoalan pem biayaan pendidikan tidak boleh dijadikan alasan menghambat layanan akademik. Kalaupun ada surat untuk orang tua, sifatnya pemberitahuan saja, bukan pemaksaan. Sementara itu,Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana menjamin semua peserta akan mengikuti UN 2015 SMA/SMK/MAN, tidak terkecuali mereka yang belum membayar SPP.

“Pak Kadisdik (Elih Sudiapermana) menjamin seluruh sis wa SMA/SMK/MAN di Kota Bandung akan mengikuti UN. Beliau (Elih) menjamin tidak ada penahanan kartu UN,” kata pengurus Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) Kota Bandung Elvira kepada wartawan seusai melakukan pertemuan dengan Kadisdik diKantor Disdik Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani, kemarin. Pertemuan tersebut terkait protes orang tua siswa yang diwakili GMPP kepada Kadisdik Kota Bandung.

Sebab ada sejumlah sekolah mengancam akan menahan kartu UN bagi siswa yang belum membayar SPP hingga Juni 2015. Kadisdik juga, lanjut Elvira akan menegur dan menindak tegas bagi kepala sekolah atau guru yang melanggar. Ia berharap, ke depannya, ancaman bagi siswa tersebut tidak terulang lagi. “Kata Pak Kadis, kartu ujian peserta UN harus dibagikan tanpa pengecualian dan tidak boleh dikaitkan antara SPP dan DSP dengan akademik siswa, termasuk proses ujian,” ujar dia.

Anne rufaidah/ agie permadi/ nur azis/erika lia
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0983 seconds (0.1#10.140)