Petani Manfaatkan Burung Hantu

Jum'at, 10 April 2015 - 10:16 WIB
Petani Manfaatkan Burung Hantu
Petani Manfaatkan Burung Hantu
A A A
KARANGANYAR - Pemanfaatan predator alami seperti burung hantu dalam pemberantasan hama tikus yang menyerang lahan pertanian, terus dipopulerkan di Karanganyar.

Burung jenis Tyto alba atau serak Jawa dinilai cukup efektif membantu petani mengatasi hewan pengerat tersebut. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Karanganyar Subandi menegaskan tikus merupakan hama yang paling merugikan ketika menyerang tanaman padi dan holtikultura lainnya. Hama ini mewabah ketika petani menanam ketela dan biasanya menyerang tanaman usia 30-50 hari.

“Semula petani menggunakan umpan dan racun untuk memberantas tikus. Lalu, kami mencoba menggunakan burung hantu, ternyata cukup efektif karena bisa membunuh puluhan tikus dalam satu malam,” ungkap Subandi kemarin. Untuk bisa dimanfaatkan sebagai pemburu, burung hantu terlebih dahulu harus dilatih sekitar satu bulan. Burung hantu didapatkan dengan cara membeli atau berburu di hutan.

Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh (Jawa Tengah Eko Partono membenarkan burung hantu Tyto alba selama ini merupakan predator alami hama tikus. Saat ini sejumlah kabupaten di Jateng menggunakan burung hantu untuk memberantas hama pertanian tersebut.

“Nanti akan terus kami populerkan di wilayah lainnya,” ungkap Eko Partono di sela-sela penyerahan satu pasang burung hantu kepada Gapoktan di Desa Plosorejo. Ketua DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) wilayah Jateng Budiharjo mengemukakan, perkembangan hama tikus tidak lepas dari kondisi geografis Karanganyar.

Pematang sawah yang cukup besar menjadi lokasi bersarang ideal bagi hewan pengerat tersebut. Selama ini pemberantasan tikus dilakukan dengan gropyokan yang melibatkan puluhan petani. Jika menggunakan burung hantu Serang Jawa, petani cukup menyediakan uang Rp2,5 juta.

Dana tersebut digunakan untuk membuat rumah burung dan membeli burung hantu Tyto alba . “Dalam satu malam, 30 ekor tikus dapat dibunuh oleh burung tersebut. Jadi memang lebih efektif dan ramah lingkungan,” paparnya.

Ary wahyu wibowo
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9598 seconds (0.1#10.140)