Polda Jabar Larang Unjuk Rasa Selama KAA
A
A
A
BANDUNG - Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Mochamad Iriawan menegaskan tidak akan mengeluarkan izin unjuk rasa selama peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung, Jumat (24/4/2015).
"Pada hari KAA tak akan dikeluarkan izin unjuk rasa. Setiap unjuk rasa kan ada ijin, saya tak mengeluarakannya," kata Iriawan.
Pihaknya berharap imbauan tersebut dapat dipatuhi masyarakat, mengingat pada peringatan tersebut akan dihadiri para kepala negara dari berbagai negara.
Faktor keamanan menjadi perhatian penuh pihak kepolisian. "Saya imbau, pada hari itu jangan ada demo. Harus didukung pengamanan ini untuk kepentingan Indonesia yang kita cintai," sebutnya.
Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait kelompok masyarakat yang meminta ijin untuk melakukan aksi unjuk rasa berkaitan KAA tersebut. "Sementara belum tapi kita akan dalami," terangnya.
Ketika disinggung apa yang akan dilakukannya ketika ada kelompok yang berunjuk rasa? Iriawan menyatakan akan menindak tegas.
"Kalo mau mencoba unjuk rasa ya berhadapan dengan saya. akan saya lakukan langkah lain demi NKRI, tindakan tegas itu pasti," sebutnya.
Iriawan menyatakan, sejauh ini kondisi berlangsung aman. Namun apabila ada gangguan yang dapat mengancam suksesnya KAA, tentu pihaknya akan melakukan langkah antisipasi.
"Karena ini bukan hajat Jawa barat tapi Negara Indonesia," katanya.
Dikatakan, dari 159 kepala negara, dan 18 negara delegasi peninjau yang akan hadir sudah melakukan konfirmasi.
"Hampir 75 persen, ini kebanggan kita, bahkan presiden korea pun bakalan hadir," terangnya.
Rencananya, para kepala negara ini akan menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Husein, lalu ke Hotel Homan untuk transit.
"Setelah kumpul mereka akan melakukan walking nostalgia ke Gedung Asia Afrika, Salat jumat di masjid, sementara untuk yang tak melaksanakan salat akan berada di hotel Homan atau di gedung Asia Afrika," katanya.
Setelah itu lanjutnya, ke Gedung Pakuan, selesai lalu mereka kembali dengan menggunakan pesawat agar lebih aman.
"Pada hari KAA tak akan dikeluarkan izin unjuk rasa. Setiap unjuk rasa kan ada ijin, saya tak mengeluarakannya," kata Iriawan.
Pihaknya berharap imbauan tersebut dapat dipatuhi masyarakat, mengingat pada peringatan tersebut akan dihadiri para kepala negara dari berbagai negara.
Faktor keamanan menjadi perhatian penuh pihak kepolisian. "Saya imbau, pada hari itu jangan ada demo. Harus didukung pengamanan ini untuk kepentingan Indonesia yang kita cintai," sebutnya.
Sejauh ini, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait kelompok masyarakat yang meminta ijin untuk melakukan aksi unjuk rasa berkaitan KAA tersebut. "Sementara belum tapi kita akan dalami," terangnya.
Ketika disinggung apa yang akan dilakukannya ketika ada kelompok yang berunjuk rasa? Iriawan menyatakan akan menindak tegas.
"Kalo mau mencoba unjuk rasa ya berhadapan dengan saya. akan saya lakukan langkah lain demi NKRI, tindakan tegas itu pasti," sebutnya.
Iriawan menyatakan, sejauh ini kondisi berlangsung aman. Namun apabila ada gangguan yang dapat mengancam suksesnya KAA, tentu pihaknya akan melakukan langkah antisipasi.
"Karena ini bukan hajat Jawa barat tapi Negara Indonesia," katanya.
Dikatakan, dari 159 kepala negara, dan 18 negara delegasi peninjau yang akan hadir sudah melakukan konfirmasi.
"Hampir 75 persen, ini kebanggan kita, bahkan presiden korea pun bakalan hadir," terangnya.
Rencananya, para kepala negara ini akan menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Husein, lalu ke Hotel Homan untuk transit.
"Setelah kumpul mereka akan melakukan walking nostalgia ke Gedung Asia Afrika, Salat jumat di masjid, sementara untuk yang tak melaksanakan salat akan berada di hotel Homan atau di gedung Asia Afrika," katanya.
Setelah itu lanjutnya, ke Gedung Pakuan, selesai lalu mereka kembali dengan menggunakan pesawat agar lebih aman.
(nag)