2 Pelaku Pecah Kaca Kritis Dihajar Massa
A
A
A
BATU AJI - Dua pelaku pecah kaca, Ari Fai alias Fai (37) dan Abdul Rahman (36), nyaris tewas dihajar massa setelah ketahuan mencuri di depan Bank Mandiri Fanindo, pukul 11.00 WIB.
Pelaku awalnya berhasil mengambil uang sebanyak Rp10 juta milik Paimin (44), dari mobil Kijang Innova warna biru bernopol BP 17F62 FY, milik Sukendar (45), abang sepupu korban yang sedang terparkir.
Informasi yang diperoleh, korban awalnya baru mencairkan uang yang berupa cek di Bank BCA, masih di sekitar Fanindo yang tak jauh dari Bank Mandiri, sebanyak Rp80 juta.
Kemudian, setalah uang cair dari bank, Paimin langsung menuju Bank Mandiri untuk membayar angsuran bank. Namun, dia hanya menyotor angsuran itu sebanyak Rp70 juta. Sedang uang Rp10 juta lagi dibungkus dalam kantong plastik dalam mobil.
Selang beberapa menit, Paimin menuju lantai dua Bank Mandiri. Sementara Sukendar duduk di depan bank. Dia melihat pelaku yang diketahui merupakan warga Ruli Puskopkar, sedang mengasak uang sebanyak Rp10 juta milik korban.
Lalu, Sukendar mengejar pelaku sambil berteriak maling, karena pelaku lari menggunakan sepeda motor Yamaha Mio bernopol BP 5017 IJ warna merah-hitam.
Pelaku yang mencoba kabur dari kejaran korban lari menuju RSUD lama dengan melawan arah sambil mengendarai sepeda motor. Warga yang tahu dengan kejadian ini langsung menghadang pelaku.
Pelaku langsung dihantam warga sampai babak belur. Akibat amuk warga itu, pelaku mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan Mamang, mengalami luka patah kaki kanannya.
"Tadi saya lihat orangnya sudah masuk kepalanya ke dalam mobil. Saya langsung kejar, tapi dia (pelaku) langsung kabur," ujar Sukendar, korban perampokan, Kamis (9/4/2015).
Ditambahkan dia, pelaku dikejar sambil berlari dan teriak maling. Warga yang memperhatikannya lalu ikut menghadang pelaku. Saat dihajar massa, uang yang di dalam kantong plastik itu langsung di buang pelaku.
"Saya melihat uang itu diantara warga yang sedang mengamuk. Uang itu merupakan sisa uang yang saya ambil dari bank. Saya baru bayar angsuran ke Bank Mandiri. Saya lagi di dalam, mau nyetor uang," terangnya.
Sementara itu, dua pelaku pecah kaca yang mengalami babak belur, dilarikan polisi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, untuk mendapatkan perawatan.
Mamang mengaku, kalau dia sebagai sopir dalam aksi pecah kaca ini. Dia berdalih, baru sekali ikut melakukan aksi pecah kaca. "Saya sebagai sopir saja. Baru kali ini ikut," pungkas Mamang, di IGD RSUD Embung Fatimah.
Pelaku awalnya berhasil mengambil uang sebanyak Rp10 juta milik Paimin (44), dari mobil Kijang Innova warna biru bernopol BP 17F62 FY, milik Sukendar (45), abang sepupu korban yang sedang terparkir.
Informasi yang diperoleh, korban awalnya baru mencairkan uang yang berupa cek di Bank BCA, masih di sekitar Fanindo yang tak jauh dari Bank Mandiri, sebanyak Rp80 juta.
Kemudian, setalah uang cair dari bank, Paimin langsung menuju Bank Mandiri untuk membayar angsuran bank. Namun, dia hanya menyotor angsuran itu sebanyak Rp70 juta. Sedang uang Rp10 juta lagi dibungkus dalam kantong plastik dalam mobil.
Selang beberapa menit, Paimin menuju lantai dua Bank Mandiri. Sementara Sukendar duduk di depan bank. Dia melihat pelaku yang diketahui merupakan warga Ruli Puskopkar, sedang mengasak uang sebanyak Rp10 juta milik korban.
Lalu, Sukendar mengejar pelaku sambil berteriak maling, karena pelaku lari menggunakan sepeda motor Yamaha Mio bernopol BP 5017 IJ warna merah-hitam.
Pelaku yang mencoba kabur dari kejaran korban lari menuju RSUD lama dengan melawan arah sambil mengendarai sepeda motor. Warga yang tahu dengan kejadian ini langsung menghadang pelaku.
Pelaku langsung dihantam warga sampai babak belur. Akibat amuk warga itu, pelaku mengalami luka di bagian kepala. Sedangkan Mamang, mengalami luka patah kaki kanannya.
"Tadi saya lihat orangnya sudah masuk kepalanya ke dalam mobil. Saya langsung kejar, tapi dia (pelaku) langsung kabur," ujar Sukendar, korban perampokan, Kamis (9/4/2015).
Ditambahkan dia, pelaku dikejar sambil berlari dan teriak maling. Warga yang memperhatikannya lalu ikut menghadang pelaku. Saat dihajar massa, uang yang di dalam kantong plastik itu langsung di buang pelaku.
"Saya melihat uang itu diantara warga yang sedang mengamuk. Uang itu merupakan sisa uang yang saya ambil dari bank. Saya baru bayar angsuran ke Bank Mandiri. Saya lagi di dalam, mau nyetor uang," terangnya.
Sementara itu, dua pelaku pecah kaca yang mengalami babak belur, dilarikan polisi ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, untuk mendapatkan perawatan.
Mamang mengaku, kalau dia sebagai sopir dalam aksi pecah kaca ini. Dia berdalih, baru sekali ikut melakukan aksi pecah kaca. "Saya sebagai sopir saja. Baru kali ini ikut," pungkas Mamang, di IGD RSUD Embung Fatimah.
(san)