Tauke Getah Tewas Digorok
A
A
A
MANDAILING NATAL - Ribuan warga Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), tadi malam, digegerkan dengan aksi pembunuhan sadis yang terjadi di rumah pasangan suami istri bernama, M Nuh Nasution alias Bejeng, 65; dan Mahkota Galingging, 60.
Mahkota didapati dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala terpenggal. Sementara suaminya, Bejeng, kritis dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. Bejeng juga mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian leher dan lengan. Hingga menjelang tengah malam kemarin, pihak kepolisian belum bisa memastikan motif pembunuhan tersebut.
Belum diketahui pula ada barang berharga milik korban yang hilang. Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN , pembunuhan ini diketahui ketika seorang warga hendak berbelanja di warung korban. Dia mendapati kedua korban tergeletak bersimbah daerah di lantai. Saat itu listrik baru menyala setelah padam beberapa jam sebelumnya.
“Peristiwa tersebut diketahui warga setelah listrik menyala. Saat itu keduanya sudah tergeletak di ruangan tempat mereka berjualan,” ungkap Amsyar Manullang, 25, warga setempat. Menurut dia, pasangan suami istri tersebut dapat dikategorikan orang kaya di kampung itu. Sebab mereka mempunyai bermacam-macam usaha, seperti jual beli getah dan grosir.
Meski memiliki harta berlimpah, namun korban tidak mempunyai anak. Bahkan, korban sudah berulang-ulang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sementara Kapolres Madina, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boni Sirait mengatakan, belum bisa memberikan keterangan yang lebih lengkap tentang kasus pembunuhan ini karena personelnya sedang menyelidiki di lokasi.
“Peristiwa itu terjadi pada pukul 20.00 WIB, saat ini anggota saya sedang melakukan penyelidikan di lokasi,” ujarnya.
Zia ul haq nasution
Mahkota didapati dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala terpenggal. Sementara suaminya, Bejeng, kritis dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan. Bejeng juga mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian leher dan lengan. Hingga menjelang tengah malam kemarin, pihak kepolisian belum bisa memastikan motif pembunuhan tersebut.
Belum diketahui pula ada barang berharga milik korban yang hilang. Informasi yang diperoleh KORAN SINDO MEDAN , pembunuhan ini diketahui ketika seorang warga hendak berbelanja di warung korban. Dia mendapati kedua korban tergeletak bersimbah daerah di lantai. Saat itu listrik baru menyala setelah padam beberapa jam sebelumnya.
“Peristiwa tersebut diketahui warga setelah listrik menyala. Saat itu keduanya sudah tergeletak di ruangan tempat mereka berjualan,” ungkap Amsyar Manullang, 25, warga setempat. Menurut dia, pasangan suami istri tersebut dapat dikategorikan orang kaya di kampung itu. Sebab mereka mempunyai bermacam-macam usaha, seperti jual beli getah dan grosir.
Meski memiliki harta berlimpah, namun korban tidak mempunyai anak. Bahkan, korban sudah berulang-ulang ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sementara Kapolres Madina, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boni Sirait mengatakan, belum bisa memberikan keterangan yang lebih lengkap tentang kasus pembunuhan ini karena personelnya sedang menyelidiki di lokasi.
“Peristiwa itu terjadi pada pukul 20.00 WIB, saat ini anggota saya sedang melakukan penyelidikan di lokasi,” ujarnya.
Zia ul haq nasution
(ftr)