Warga Seputaran GOR Mandi Debu

Kamis, 09 April 2015 - 10:23 WIB
Warga Seputaran GOR Mandi Debu
Warga Seputaran GOR Mandi Debu
A A A
MUARAENIM - Beberapa minggu belakangan warga Muaraenim yang tinggal di seputaran GOR Pancasila, Kelurahan Muaraenim harus mandi debu saat ada kendaraan yang melintas di jalan raya Muaraenim-Palembang dikawasan GOR Pancasila.

Banyaknya debu tersebut akibat penimbunan beberapa ruas jalan yang rusak yang hanya menggunakan material batu bercampur pasir. Maka, saat ada kendaraan yang me lintas, debu tersebut beterbangan. Selain mengganggu warga yang tinggal di kawasan tersebut, debu juga mengganggu pengendara terutama sepeda motor yang melintas. Kondisi tersebut juga diperparah dengan maraknya truk angkutan batu bara yang melintas sehingga debu yang ditimbulkan semakin banyak.

“Debunya bukan banyak lagi, tapi sangat banyak bahkan seperti berkabut kalau kita berada di belakang truk batu bara,”cetus Heru, warga Muaraenim kemarin. Akibat banyaknya titik kerusakan terutama di depan kolam retensi GOR Pancasila dan didekat Jembatan Pelawaran, mau tidak mau mengharuskan pengendara yang melintasi jalur tersebut harus melambatkan kendaraan mereka.

Kondisi tersebut jelas sangat mengganggu terutama pengendara sepeda motor. Akibat jalan rusak mereka tidak bisa mendahului kendaraan yang ada didepannya. Sehingga mau tidak mau harus merasakan pekatnya debu di jalur tersebut. “Perbaikan jalan hanya pakai pasir dan batu. Jadi wajar, kalau banyak debu dan kalau turun hujan kondisinya becek sekali,” jelas M. Lukman warga Simpang Pelawaran Muaraenim kemarin.

Titik kerusakan jalan raya Muaraenim-Palembang hasil pantauan KORAN SINDO PALEMBANG terdapat di ruas jalan tersebut dari perlintasan KA Kelurahan Muaraenim hingga ke Simpang Kepur. Titik kerusakan terparah terdapat didepan kolam retensi, perempatan GOR Pancasila dan dipangkal Jembatan Pelawaran. Kalaupun ada perbaikan selama ini hanya berupa tambal sulam.

Sementara, untuk perbaikan darurat sebulan belakangan pihak terkait menimbun beberapa titik kerusakan dengan material berupa pasir dan batu. Kondisi tersebut yang memicu banyaknya debu yang timbul saat kendaraan melintas. “Kami sendiri heran, jalan dalam kota, tapi perbaikan seperti jalan orang mau kekebun, hanya pakai batu dan pasir, wajar kalau jadi sumber debu,” cetus salah seorang pemilik ruko di ruas jalan tersebut.

Bahkan menurutnya, dengan maraknya angkutan batu bara yang melintas di kawasan tersebut menyebabkan debu terus keluar terutama di titiktitik jalan rusak dan ditimbun. “Kalau bisa tolonglah carikan solusi, misalnya perbaikan jalan jangan hanya pakai batu pasir saja, jadi debunya tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Irhamudin sp
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6129 seconds (0.1#10.140)