Kinerja PDAM Disoal
A
A
A
SEKAYU - Ribuan pelanggan di wilayah Desa Teluk Kijing 1 dan Teluk Kijing 2, Kecamatan Lais mengeluhkan kinerja PDAM Tirta Randik. Karena suplai air bersih ke pelanggan sering mati atau tidak maksimal.
Kondisi tersebut membuat warga sangat resah, lantaran air bersih yang dialirkan PDAM digunakan untuk keperluan sehari-hari, terutama untuk minum dan memasak makanan. Selain itu, Booster PDAM Tirta Randik yang berada di Desa Teluk Kijing ini menimbulkan suara bising terutama pada malam hari.
“Di tempat kita air dari PDAM lebih sering mati atau tidak mengalir, kabarnya hanya beroperasi pada pagi dan siang hari. Kalau malam ditutup warga sekitar, karena menimbulkan suara bising,” ujar Abdul Hamid, warga Desa Teluk Kijing I. Permasalahan kurangnya distribusi air bersih itu, kata Hamid, tidak hanya terjadi di daerah mereka saja, tapi terjadi juga di Desa Teluk ijing 2.
“Tempat yang jangkauannya jauh, seperti Dusun Sriwijaya, Desa Teluk Kijing 2 bisa berminggu-minggu tidak mendapatkan air. Karena tempatnya sangat tinggi. Akibat - n ya, warga kembali memanfaatkan air Sungai Musi untuk keperluan sehari-hari,” jelas dia. Sementara, Kepala Desa Teluk Kijing II Margareta mengatakan bahwa seluruh warga meminta pihak PDAM Tirta Randik untuk me nyelesaikan persoalan tersebut.
Jika masih tetap tidak bisa beroperasi maksimal terutama malam hari, maka pihaknya mengusulkan booster di Desa Teluk Kijing 1 untuk dipindahkan ke Desa Teluk Kijing 2. “Kalau masih saja tidak ada solusi, kami minta Kantor PDAM tersebut dipindah kan saja ke Desa Teluk Kijing 2 yang sudah menyediakan lahan untuk lokasi.
Dengan begitu tidak ada kendala krisis air bersih, ha nya karena kondisi desa kita lebih tinggi,” tegas Margareta. Secara terpisah, Direktur PDAM Tirta Randik Firdaus L Din, melalui Kepala Bagian (Kabag) Teknisi Azmi, hanya bisa membenarkan, kalau kurang maksimalnya suplai air bersih kepelanggan, lantaran ada masalah teknis.
“Kita akan berusaha sebaik mungkin menyelesaikan permasalahan yang ada. Mulai dari air keruh, tagihan tak sesuai dan kondisi limbah yang mencemari lingkungan,” ujarnya singkat.
Amarullah diansyah
Kondisi tersebut membuat warga sangat resah, lantaran air bersih yang dialirkan PDAM digunakan untuk keperluan sehari-hari, terutama untuk minum dan memasak makanan. Selain itu, Booster PDAM Tirta Randik yang berada di Desa Teluk Kijing ini menimbulkan suara bising terutama pada malam hari.
“Di tempat kita air dari PDAM lebih sering mati atau tidak mengalir, kabarnya hanya beroperasi pada pagi dan siang hari. Kalau malam ditutup warga sekitar, karena menimbulkan suara bising,” ujar Abdul Hamid, warga Desa Teluk Kijing I. Permasalahan kurangnya distribusi air bersih itu, kata Hamid, tidak hanya terjadi di daerah mereka saja, tapi terjadi juga di Desa Teluk ijing 2.
“Tempat yang jangkauannya jauh, seperti Dusun Sriwijaya, Desa Teluk Kijing 2 bisa berminggu-minggu tidak mendapatkan air. Karena tempatnya sangat tinggi. Akibat - n ya, warga kembali memanfaatkan air Sungai Musi untuk keperluan sehari-hari,” jelas dia. Sementara, Kepala Desa Teluk Kijing II Margareta mengatakan bahwa seluruh warga meminta pihak PDAM Tirta Randik untuk me nyelesaikan persoalan tersebut.
Jika masih tetap tidak bisa beroperasi maksimal terutama malam hari, maka pihaknya mengusulkan booster di Desa Teluk Kijing 1 untuk dipindahkan ke Desa Teluk Kijing 2. “Kalau masih saja tidak ada solusi, kami minta Kantor PDAM tersebut dipindah kan saja ke Desa Teluk Kijing 2 yang sudah menyediakan lahan untuk lokasi.
Dengan begitu tidak ada kendala krisis air bersih, ha nya karena kondisi desa kita lebih tinggi,” tegas Margareta. Secara terpisah, Direktur PDAM Tirta Randik Firdaus L Din, melalui Kepala Bagian (Kabag) Teknisi Azmi, hanya bisa membenarkan, kalau kurang maksimalnya suplai air bersih kepelanggan, lantaran ada masalah teknis.
“Kita akan berusaha sebaik mungkin menyelesaikan permasalahan yang ada. Mulai dari air keruh, tagihan tak sesuai dan kondisi limbah yang mencemari lingkungan,” ujarnya singkat.
Amarullah diansyah
(bbg)