Polisi Rilis Hasil Tes DNA Daeng Koro
A
A
A
PALU - Polda Sulawesi Tengah akhirnya merilis merilis hasil tes DNA jenazah yang diduga Daeng Koro, Rabu (8/4/2015). Daeng Koro tewas tertembak aparat Densus 88 di Gunung Salumpangi, Desa Sakina Jaya, Kabupaten Parigi Moutong, Jumat pekan lalu.
Dari hasil tes DNA yang dikirimkan Pusdokkes Polri, satu jenazah yang berdasarkan post mortem diduga kuat adalah Daeng Koro dinyatakan positif adalah Daeng Koro, tokoh penting dalam kelompok teroris Santoso.
Kabid Dokkes Polda Sulteng AKBP Sucipto mengatakan, Laboratorium DNA Pusdokkes Polri melalui surat keterangan ahli menyebutkan, separuh profil DNA jenazah tersebut cocok dengan separuh profil anak Daeng Koro yang membuktikan bahwa jenazah tersebut adalah ayah biologis. Begitu pula dengan DNA istri Daeng Koro yang dinyatakan cocok dengan DNA sang anak Daeng Koro.
Sebelumnya, polisi sudah mengetahui identitas jenazah Daeng Koro berdasarkan post mortem, ciri-ciri fisik yang ditunjukkan oleh sang istri, Nurjannah, yang datang melayat di kamar jenazah RS Bhayangkara Palu.
Hari ini, Polda Sulteng juga merilis video dan foto Daeng Koro yang ditemukan dalam telepon seluler milik Daeng Koro di lokasi baku tembak. Dalam video itu terlihat Daeng Koro sedang melatih beladiri dua anak-anak. Sementara, di salah satu foto, terlihat Daeng Koro dan anak istri memegang senjata.
Saat ini, jenazah Daeng Koro masih berada di kamar jenazah RS Bhayangkara Palu bersama satu jenazah lain yang diduga adalah Imam alias Farid alias Imam Bima. Polisi masih berkoordinasi dengan keluarga keduanya di Desa Malino, Kabupaten Morowali dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengembalikan kedua jenazah.
Dari hasil tes DNA yang dikirimkan Pusdokkes Polri, satu jenazah yang berdasarkan post mortem diduga kuat adalah Daeng Koro dinyatakan positif adalah Daeng Koro, tokoh penting dalam kelompok teroris Santoso.
Kabid Dokkes Polda Sulteng AKBP Sucipto mengatakan, Laboratorium DNA Pusdokkes Polri melalui surat keterangan ahli menyebutkan, separuh profil DNA jenazah tersebut cocok dengan separuh profil anak Daeng Koro yang membuktikan bahwa jenazah tersebut adalah ayah biologis. Begitu pula dengan DNA istri Daeng Koro yang dinyatakan cocok dengan DNA sang anak Daeng Koro.
Sebelumnya, polisi sudah mengetahui identitas jenazah Daeng Koro berdasarkan post mortem, ciri-ciri fisik yang ditunjukkan oleh sang istri, Nurjannah, yang datang melayat di kamar jenazah RS Bhayangkara Palu.
Hari ini, Polda Sulteng juga merilis video dan foto Daeng Koro yang ditemukan dalam telepon seluler milik Daeng Koro di lokasi baku tembak. Dalam video itu terlihat Daeng Koro sedang melatih beladiri dua anak-anak. Sementara, di salah satu foto, terlihat Daeng Koro dan anak istri memegang senjata.
Saat ini, jenazah Daeng Koro masih berada di kamar jenazah RS Bhayangkara Palu bersama satu jenazah lain yang diduga adalah Imam alias Farid alias Imam Bima. Polisi masih berkoordinasi dengan keluarga keduanya di Desa Malino, Kabupaten Morowali dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengembalikan kedua jenazah.
(zik)