Menara Kudus Siap Jadi Heritage
A
A
A
KUDUS - Menara Kudus dinilai memenuhi berbagai aspek untuk ditetapkan sebagai warisan dunia. Bangunannya memiliki corak khas yang unik dan tidak bisa ditemukan di daerah lain.
Koordinator Central Riset dan Manajemen Informasi (CeRMIN) Kudus Maesah Agni ciri khas Menara Kudus itu bisa dilihat dari aspek warisan nilai-nilai, arsitektur, teknologi, dan lain sebagainya. Bangunan menara ini mirip candi dianggap simbol Islam yang ramah, toleran dan cinta damai.
Sistem keberagaman yang diwariskan Sunan Kudus itu menjadi model toleransi keberagaman yang humanis dan dianut masyarakat hingga sekarang. Menurutnya, coraksepertiitu dulu ada di Campa, Gujarat, dan lain sebagainya. Tapi persoalannya sekarang peninggalan Islam di berbagai daerah di luar Indonesia itu sudah sulit dilacak. "Itu simbol poros kebudayaan Islam Jawa yang toleran dan humanis.
Jadi, layak jika Menara Kudus dijadikan warisan budaya dunia," kata Maesah Agni kemarin. Hingga kini kawasan Menara Kudus menjadi magnet yang mampu menarik kunjungan masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Daya tariknya juga mengundang berbagai akademisi untuk mempelajari peninggalan Sunan Kudus yang didirikan abad ke-16. Nilai lain yang diwariskan Sunan Kudus yakni agama tidak berlawanan dengan ekonomi.
Agama juga menjadi spirit untuk mewujudkan masyarakat yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat. Karena itu, masyarakat Kudus berkembang menjadi warga yang ulet, tangguh, dan berjiwa wirausaha sekaligus religius. Pemerhati sejarah STAIN Kudus Moh Rosyid mengatakan kawasan Menara Kudus seperti Kota Stare Miasto diWarsawa, Rusia yangsaat inisudahditetapkansebagai warisan dunia oleh UNESCO.
"Kawasan Menara Kudus memiliki keunikan struktur tata wilayah. Kawasan permukimannya yang dibatasi tembok tinggi dan jalan tak terlalu lebar juga unik. Kalau dikembangkan dengan tepat layak dijadikan kota tua warisan dunia," kata Rosyid. KabidPariwisataDinasKebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani mengungkapkan, pihaknya sepakat dengan usulan menjadikan kawasan Menara Kudus sebagai warisan dunia.
Upaya tersebut memang tak mudah. Sebab, saat ini secara perlahan sejumlah kekhasan di kawasanitusudahraib. Contohnya, hilangnya sejumlah rumah adat di kawasan tersebut karena dijual. Beragam aktivitas manusia mulai dari lalu lalang kendaraan, PKL, danlainsebagainya dikawasan itu juga mengancam eksistensi Menara Kudus.
Supani berharap ada penataan seperti kawasan Candi Borobudur terlebih dulu sehingga lebih siap saat diusulkan sebagai warisan dunia. "Area sekitar 500 meter dari Candi Borobudur benar- benar steril dari aktivitas kendaraan, PKL, dan lainnya. Nah, mestinya juga seperti itu," tandasnya.
Muhammad oliez
Koordinator Central Riset dan Manajemen Informasi (CeRMIN) Kudus Maesah Agni ciri khas Menara Kudus itu bisa dilihat dari aspek warisan nilai-nilai, arsitektur, teknologi, dan lain sebagainya. Bangunan menara ini mirip candi dianggap simbol Islam yang ramah, toleran dan cinta damai.
Sistem keberagaman yang diwariskan Sunan Kudus itu menjadi model toleransi keberagaman yang humanis dan dianut masyarakat hingga sekarang. Menurutnya, coraksepertiitu dulu ada di Campa, Gujarat, dan lain sebagainya. Tapi persoalannya sekarang peninggalan Islam di berbagai daerah di luar Indonesia itu sudah sulit dilacak. "Itu simbol poros kebudayaan Islam Jawa yang toleran dan humanis.
Jadi, layak jika Menara Kudus dijadikan warisan budaya dunia," kata Maesah Agni kemarin. Hingga kini kawasan Menara Kudus menjadi magnet yang mampu menarik kunjungan masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Daya tariknya juga mengundang berbagai akademisi untuk mempelajari peninggalan Sunan Kudus yang didirikan abad ke-16. Nilai lain yang diwariskan Sunan Kudus yakni agama tidak berlawanan dengan ekonomi.
Agama juga menjadi spirit untuk mewujudkan masyarakat yang seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat. Karena itu, masyarakat Kudus berkembang menjadi warga yang ulet, tangguh, dan berjiwa wirausaha sekaligus religius. Pemerhati sejarah STAIN Kudus Moh Rosyid mengatakan kawasan Menara Kudus seperti Kota Stare Miasto diWarsawa, Rusia yangsaat inisudahditetapkansebagai warisan dunia oleh UNESCO.
"Kawasan Menara Kudus memiliki keunikan struktur tata wilayah. Kawasan permukimannya yang dibatasi tembok tinggi dan jalan tak terlalu lebar juga unik. Kalau dikembangkan dengan tepat layak dijadikan kota tua warisan dunia," kata Rosyid. KabidPariwisataDinasKebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani mengungkapkan, pihaknya sepakat dengan usulan menjadikan kawasan Menara Kudus sebagai warisan dunia.
Upaya tersebut memang tak mudah. Sebab, saat ini secara perlahan sejumlah kekhasan di kawasanitusudahraib. Contohnya, hilangnya sejumlah rumah adat di kawasan tersebut karena dijual. Beragam aktivitas manusia mulai dari lalu lalang kendaraan, PKL, danlainsebagainya dikawasan itu juga mengancam eksistensi Menara Kudus.
Supani berharap ada penataan seperti kawasan Candi Borobudur terlebih dulu sehingga lebih siap saat diusulkan sebagai warisan dunia. "Area sekitar 500 meter dari Candi Borobudur benar- benar steril dari aktivitas kendaraan, PKL, dan lainnya. Nah, mestinya juga seperti itu," tandasnya.
Muhammad oliez
(bbg)