Izin PT MRT Terancam Dicabut
A
A
A
SEMARANG - Biro pemberangkatan haji dan umrah, PT Mega Rozaq Tour (MRT), saat ini dalam pengawasan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah.
Apabila nanti terbukti melakukan wanprestasi, izin biro haji dan umrahiniakandicabut. KepalaBidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jateng Noor Badi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim memeriksa agen tersebut. “PT ini ternyata baru mendapatkan izin setahun lalu, kami sudah mengecek di lapangan dengan menerjunkan tim ke lokasi itu,” katanya, kemarin.
Jika nanti terdapat pelanggaran, Kanwil Kemenag Jateng akan memberikan sanksi tegas berupa pembekuan perizinan. “Dari segi administrasi kami akan melakukan sanksi tegas hingga pembekuan jika terbukti melanggar. Namun bagi para nasabah yang merasa menjadi korban, harus melaporkan kepada polisi,” ujarnya.
Dari analisa sementara, Noor Badi mengatakan, PT Mega Rozaq Tour tidak bekerja sesuai dengan kemampuan. Mereka hanya menampung sebanyak-banyaknya jamaah tanpa kemampuan memberangkatkan. “Yang namanya visa tentu tidak semudah mengurus KTP, ada mekanisme yang harus dilakukan.”
“Sementara PT Mega Rozaq Tour ini selalu mencari jamaah sebanyak mungkin sementara pengurusan visa dan administrasinya belum baik,” ujarnya. Noor Badi mengimbau kepada masyarakat agar memilih biro haji dan umrah yang memiliki jejak rekam baik. Selain itu, dirinya juga meminta agar jamaah yang merasa ditipu melaporkan kepada pihak berwajib.
“Selain itu, juga menjadi PR kami agar terus membina kepada penyelenggara haji dan umrah di Jawa Tengah ini,” ujarnya. Untuk diketahui, PT Mega Rozaq Tour yang berkantor diJalan Siliwangi Nomor 640 Krapyak, Kota Semarang, dilaporkan nasabahnya ke Polrestabes Semarang, Minggu (5/4), karena tidak memberangkatkan ke Tanah Suci padahal uang sudah disetor dua tahun silam.
Agen haji dan umrah yang dikelola Direktur Utama Paidi, 52, dibantu istrinya, Jumiatun,40, diduga menggelapkan uang nasabah yangmencapairatusanjutarupiah. Salah satu korbannya, yakni Eko Putra Sakti merasa ditipu karena tidak segera diberangkatkan umrah oleh PT Mega Rozaq Tour. Padahal dirinya sudah menyetor Rp71 juta untuk pemberangkatan umrah empat orang, yakni istri, ibu, dan seorang karyawannya, sejak April 2013.
Awalnya, Eko dijanjikan berangkat pada 2014 setelah satu tahun menyetorkan uang. Namun, ternyata janji itu meleset dan hanya diberikan janji-janji oleh pihak pengelola umrah. Sementara manajemen PT Mega Rozaq Tour Semarang menampik tuduhan penipuan, seperti yang dilaporkan calon jamaahnya ke Polrestabes Semarang. Kasus ini mencuat hanya salah paham antara jamaah dengan perusahaan.
“Itu hanya miskomunikasi saja. Memang kami akui jika pelapor, yakni Pak Eko Putra Sakti, itu sering ke kantor untuk menanyakan jadwal pemberangkatan umrahnya, tapi karena ada suatu hal, keberangkatannya memang tidak tepat waktu sesuai yang dijadwalkan,” kata salah satu staf PT Mega Rozaq Tour Semarang, Roy Cahyo saat ditemui di Kantor PT Mega Rozaq Tour Semarang, Jalan Siliwangi Nomor 640 Krapyak Kota Semarang, kemarin.
Roy menjelaskan, pemberangkatan Eko Putra seyogianya dilakukan pada Februari 2015 bersama 21 calon jamaah lainnya. Namun karena ada masalah, yakni penerbitan visa masih belum komplet sehingga pemberangkatan terus mengalami perubahan jadwal. “Itu karena ada visa dari beberapa jamaah yang belum selesai sehingga harus menunggu proses itu,” ucapnya.
Padahal pihak PT Mega Rozaq Tour sudah memastikan bahwa pemberangkatan umrah akan dilaksanakan pada Senin (6/4). Namun, tidak tahu kenapa, Eko tidak sabar dan langsung melaporkan kepada polisi. “Padahal 17 jamaah lain juga sudah berangkat pada Senin lalu, sementara Pak Eko membatalkan keberangkatan dirinya dan keluarga sejumlah empat orang. Kami juga tidak tahu kenapa dibatalkan, padahal tiket sudah ada di tangan kami.
Kami juga sudah memberitahukan perihal keberangkatan itu sejak tanggal 3 April lalu,” ujarnya. Disinggung mengenai dilaporkan PT Mega Rozaq Tour ke polisi, Roymengakubelummendapatkan kepastian. Meski begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan DirekturUtamaPTMegaRozaqTour, Paidi Rozaq. “Kami belum tahu pasti mengenai adanya laporan ke polisi itu, nanti akan kami koordinasikan dengan pimpinan,” katanya.
Andika prabowo
Apabila nanti terbukti melakukan wanprestasi, izin biro haji dan umrahiniakandicabut. KepalaBidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Jateng Noor Badi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim memeriksa agen tersebut. “PT ini ternyata baru mendapatkan izin setahun lalu, kami sudah mengecek di lapangan dengan menerjunkan tim ke lokasi itu,” katanya, kemarin.
Jika nanti terdapat pelanggaran, Kanwil Kemenag Jateng akan memberikan sanksi tegas berupa pembekuan perizinan. “Dari segi administrasi kami akan melakukan sanksi tegas hingga pembekuan jika terbukti melanggar. Namun bagi para nasabah yang merasa menjadi korban, harus melaporkan kepada polisi,” ujarnya.
Dari analisa sementara, Noor Badi mengatakan, PT Mega Rozaq Tour tidak bekerja sesuai dengan kemampuan. Mereka hanya menampung sebanyak-banyaknya jamaah tanpa kemampuan memberangkatkan. “Yang namanya visa tentu tidak semudah mengurus KTP, ada mekanisme yang harus dilakukan.”
“Sementara PT Mega Rozaq Tour ini selalu mencari jamaah sebanyak mungkin sementara pengurusan visa dan administrasinya belum baik,” ujarnya. Noor Badi mengimbau kepada masyarakat agar memilih biro haji dan umrah yang memiliki jejak rekam baik. Selain itu, dirinya juga meminta agar jamaah yang merasa ditipu melaporkan kepada pihak berwajib.
“Selain itu, juga menjadi PR kami agar terus membina kepada penyelenggara haji dan umrah di Jawa Tengah ini,” ujarnya. Untuk diketahui, PT Mega Rozaq Tour yang berkantor diJalan Siliwangi Nomor 640 Krapyak, Kota Semarang, dilaporkan nasabahnya ke Polrestabes Semarang, Minggu (5/4), karena tidak memberangkatkan ke Tanah Suci padahal uang sudah disetor dua tahun silam.
Agen haji dan umrah yang dikelola Direktur Utama Paidi, 52, dibantu istrinya, Jumiatun,40, diduga menggelapkan uang nasabah yangmencapairatusanjutarupiah. Salah satu korbannya, yakni Eko Putra Sakti merasa ditipu karena tidak segera diberangkatkan umrah oleh PT Mega Rozaq Tour. Padahal dirinya sudah menyetor Rp71 juta untuk pemberangkatan umrah empat orang, yakni istri, ibu, dan seorang karyawannya, sejak April 2013.
Awalnya, Eko dijanjikan berangkat pada 2014 setelah satu tahun menyetorkan uang. Namun, ternyata janji itu meleset dan hanya diberikan janji-janji oleh pihak pengelola umrah. Sementara manajemen PT Mega Rozaq Tour Semarang menampik tuduhan penipuan, seperti yang dilaporkan calon jamaahnya ke Polrestabes Semarang. Kasus ini mencuat hanya salah paham antara jamaah dengan perusahaan.
“Itu hanya miskomunikasi saja. Memang kami akui jika pelapor, yakni Pak Eko Putra Sakti, itu sering ke kantor untuk menanyakan jadwal pemberangkatan umrahnya, tapi karena ada suatu hal, keberangkatannya memang tidak tepat waktu sesuai yang dijadwalkan,” kata salah satu staf PT Mega Rozaq Tour Semarang, Roy Cahyo saat ditemui di Kantor PT Mega Rozaq Tour Semarang, Jalan Siliwangi Nomor 640 Krapyak Kota Semarang, kemarin.
Roy menjelaskan, pemberangkatan Eko Putra seyogianya dilakukan pada Februari 2015 bersama 21 calon jamaah lainnya. Namun karena ada masalah, yakni penerbitan visa masih belum komplet sehingga pemberangkatan terus mengalami perubahan jadwal. “Itu karena ada visa dari beberapa jamaah yang belum selesai sehingga harus menunggu proses itu,” ucapnya.
Padahal pihak PT Mega Rozaq Tour sudah memastikan bahwa pemberangkatan umrah akan dilaksanakan pada Senin (6/4). Namun, tidak tahu kenapa, Eko tidak sabar dan langsung melaporkan kepada polisi. “Padahal 17 jamaah lain juga sudah berangkat pada Senin lalu, sementara Pak Eko membatalkan keberangkatan dirinya dan keluarga sejumlah empat orang. Kami juga tidak tahu kenapa dibatalkan, padahal tiket sudah ada di tangan kami.
Kami juga sudah memberitahukan perihal keberangkatan itu sejak tanggal 3 April lalu,” ujarnya. Disinggung mengenai dilaporkan PT Mega Rozaq Tour ke polisi, Roymengakubelummendapatkan kepastian. Meski begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan DirekturUtamaPTMegaRozaqTour, Paidi Rozaq. “Kami belum tahu pasti mengenai adanya laporan ke polisi itu, nanti akan kami koordinasikan dengan pimpinan,” katanya.
Andika prabowo
(bbg)