Tenggak Miras Oplosan, 13 Sekarat, 1 Tewas
A
A
A
PALEMBANG - Sebanyak 13 orang sekarat dan seorang tewas setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan. Kesemua korban merupakan war ga Jalan KH Azhari Lorong Amal, RT 9, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu, Palembang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, peristiwa berawal saat hari Minggu (05/4) digelar pesta hajatan yang berlangsung di rumah korban meninggal dunia bernama Edi, 25. Saat itu, sebanyak 20 orang ber kumpul dan membeli minuman keras yang dioplos dengan minuman energi. Setelah dicampur menjadi satu, mereka minum ber - sa ma-sama.
Tak lama kemudian kor ban mengalami mual dan muntah-muntah berkepanja ngan. Melihat kejadian yang tak biasa, keluarga membawa Edi di RS Muhammadiyah, Palembang, untuk menjalani perawatan. Setelah menjalani perawatan akhirnya kemarin sekitar pukul 16.00 WIB, nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Korban diduga me ngalami keracunan miras oplos an. Begitu juga yang dialami 13 korban yang saat ini masih menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RS Muhammadiyah Palembang. Sebanyak 13 korban diketahui bernama Robi, 21; M Budi, 27; Hendri, 34; Didi, 32; Ismanto, 21; Munir, 32; Aan, 23; M Yunus Soib, 27; Agus, 21; Faisol, 21; Angga Saputra, 20; Jefri, 18; dan Bangun, 23 yang merupakan tetangga dari Edi (korban meninggal).
Agus, salah seorang korban mengaku minum miras oplosan secara bersama-sama dengan ka - wannya yang dibeli di sebuah warung dekat lokasi hajatan. “Waktu itu dicampur-campur minuman nya banyak. Ada Vodka dan minuman energi yang dicampur. Awalnya tidak ada masalah. Tak lama kemudian Edi dibawa ke rumah sakit dan meninggal.
Saya dan kawan lainnya menyusul kemudian untuk mendapat perawatan,” ujarnya, kemarin. Rodiah, 40 ibu Agus, mengatakan, anaknya mengalami mual dan muntah berkepanjangan setelah menghadiri acara hajatan di rumah korban. “Anak saya mengalami mual-mual setelah pulang dari rumah korban dan langsung saya larikan ke rumah sakit,” katanya.
Sementara itu, Ka Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polresta Palembang Ipda Kamaruddin mengatakan, peristiwa tersebut saat ini masih diselidiki. “Kronologisnya pada hari Minggu (5/04) saat hajatan kawinan mereka minum miras oplosan secara beramai-ramai. Akibatnya, satu me ninggal dan 13 orang dirawat. Atas kejadian ini sampel minuman dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.
Bubun kurniadi
Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, peristiwa berawal saat hari Minggu (05/4) digelar pesta hajatan yang berlangsung di rumah korban meninggal dunia bernama Edi, 25. Saat itu, sebanyak 20 orang ber kumpul dan membeli minuman keras yang dioplos dengan minuman energi. Setelah dicampur menjadi satu, mereka minum ber - sa ma-sama.
Tak lama kemudian kor ban mengalami mual dan muntah-muntah berkepanja ngan. Melihat kejadian yang tak biasa, keluarga membawa Edi di RS Muhammadiyah, Palembang, untuk menjalani perawatan. Setelah menjalani perawatan akhirnya kemarin sekitar pukul 16.00 WIB, nyawa korban tak dapat diselamatkan.
Korban diduga me ngalami keracunan miras oplos an. Begitu juga yang dialami 13 korban yang saat ini masih menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RS Muhammadiyah Palembang. Sebanyak 13 korban diketahui bernama Robi, 21; M Budi, 27; Hendri, 34; Didi, 32; Ismanto, 21; Munir, 32; Aan, 23; M Yunus Soib, 27; Agus, 21; Faisol, 21; Angga Saputra, 20; Jefri, 18; dan Bangun, 23 yang merupakan tetangga dari Edi (korban meninggal).
Agus, salah seorang korban mengaku minum miras oplosan secara bersama-sama dengan ka - wannya yang dibeli di sebuah warung dekat lokasi hajatan. “Waktu itu dicampur-campur minuman nya banyak. Ada Vodka dan minuman energi yang dicampur. Awalnya tidak ada masalah. Tak lama kemudian Edi dibawa ke rumah sakit dan meninggal.
Saya dan kawan lainnya menyusul kemudian untuk mendapat perawatan,” ujarnya, kemarin. Rodiah, 40 ibu Agus, mengatakan, anaknya mengalami mual dan muntah berkepanjangan setelah menghadiri acara hajatan di rumah korban. “Anak saya mengalami mual-mual setelah pulang dari rumah korban dan langsung saya larikan ke rumah sakit,” katanya.
Sementara itu, Ka Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polresta Palembang Ipda Kamaruddin mengatakan, peristiwa tersebut saat ini masih diselidiki. “Kronologisnya pada hari Minggu (5/04) saat hajatan kawinan mereka minum miras oplosan secara beramai-ramai. Akibatnya, satu me ninggal dan 13 orang dirawat. Atas kejadian ini sampel minuman dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.
Bubun kurniadi
(bbg)