Hari Jadi, Obat Kangen Dolanan Lawas

Senin, 06 April 2015 - 10:01 WIB
Hari Jadi, Obat Kangen...
Hari Jadi, Obat Kangen Dolanan Lawas
A A A
TEGAL - Peringatan Hari Jadi Kota Tegal ke-435 menjadi momentum Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal untuk mengangkat permainan tradisional yang terancam punah.

Upaya tersebut di antaranya dilakukan dengan menggelar sejumlah pelombaan permainan tradisional, kemarin. Kegiatan yang digelar di lapangan di depan GOR Wisanggeni, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Selatan tersebut melombakan tiga permainan tradisional yakni bakiak, egrang, dan dagongan. Ketiga permainan tersebut saat ini sudah jarang dijumpai di masyarakat seiring menjamurnya permainan modern.

Perlombaan tersebut menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan, seperti PNS, pelajar, hingga karyawan swasta. Mereka terlihat antusias mengikuti perlombaan kendati lomba dimulai saat cuaca terik mulai terasa. Lomba bakiak digelar di sisi sebelah barat lapangan. Puluhan kelompok peserta yang terdiri dari tiga orang bergantian men jajal permainan yang menuntut kekompakan saat menggerakkan kaki tersebut.

Tak sedikit yang berulang kali terjatuh saat mencoba berjalan dan harus susah mencapai garis finis. Hal ini beberapa kali memancing tawa peserta maupun warga yang menonton. Salah seorang panitia lomba bakiak Primbudi mengungkapkan, lomba diikuti 35 kelompok peserta yang dibagi dalam kelompok laki-laki dan perempuan.

“Lomba ini terbuka untuk umum jadi pesertanya ya macam-macam, dari berbagai kalangan,” katanya di sela-sela lomba. Para peserta tersebut bersaing untuk bisa masuk ke babak final dan mendapat juara pertama hingga ketiga. Juara pertama mendapat hadiah uang Rp1.180.000, juara kedua Rp900.000, dan juara ketiga Rp700.000. Menurut Primbudi, perlombaan permainan tradisional diadakan agar keberadaannya tidak dilupakan masyarakat.

“Ini juga untuk menggali sebanyak mungkin permainan tradisional. Sekarang kan sudah jarang sekali permainan tradisional,” katanya. Salah seorang peserta, Nanik, 16, mengaku sengaja ikut lomba bakiak karena sudah lama tidak menjumpai permainan tersebut. “Terakhir main itu pas SD. Itu saja pas lomba 17- an,” ujar siswi SMKN 2 Kota Tegal ini, kemarin. Dia menilai, perlombaan per mainan tradisional perlu ba nyak diadakan agar anakanak jaman sekarang tidak hanya kenal dengan permainan mo dern. “Anak kecil sekarang saja banyak yang sudah pegang HP dan tablet ,” ucapnya.

Farid firdaus
(ars)
Berita Terkait
Kearifan Lokal, Wakil...
Kearifan Lokal, Wakil Kepala BPIP: Pancasila Falsafah Bangsa
Ganjar Pranowo, Gubernur...
Ganjar Pranowo, Gubernur yang Merakyat
Digitalisasi Konservasi...
Digitalisasi Konservasi Mangrove
4 Kota dengan Janda...
4 Kota dengan Janda Terbanyak di Jawa Tengah, Nomor 3 Lebih dari 5.000
6 Penghargaan yang Diterima...
6 Penghargaan yang Diterima Ganjar Pranowo saat Menjadi Gubernur Jawa Tengah
5 Makanan Jawa Tengah...
5 Makanan Jawa Tengah yang Punya Nama Unik
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
27 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
Alasan Ramalan dalam...
Alasan Ramalan dalam Serial The Simpsons Selalu Jadi Kenyataan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved