PT KAI Pamerkan Aset Bersejarah di GOR Jatayu

Minggu, 05 April 2015 - 10:25 WIB
PT KAI Pamerkan Aset Bersejarah di GOR Jatayu
PT KAI Pamerkan Aset Bersejarah di GOR Jatayu
A A A
PEKALONGAN - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memamerkan aset-aset bersejarahnya pada Pekan Kreatif Nusantara yang digelar GOR Jatayu, Kota Pekalongan, kemarin.

Keikutsertaan itu sebagai upaya mengoptimalkan aset-aset yang telah menjadi benda cagar budaya (BCB). “Aset PT KAI di seluruh Indonesia tetap dijaga dan dilestarikan,” kata Manajer Museum Manajemen PT KAI Sapto Hartoyo di sela kegiatan kemarin. Di stannya, PT KAI memajang miniatur lokomotif kereta kuno dan sejumlah foto bangunan bersejarah, seperti Lawang Sewu dan lainnya. Petugas stan PT KAI juga mengenakan pakaian serba putih, layaknya kompeni Belanda.

Menurut Sapto, selain memiliki nilai sejarah dan merupakan BCB, aset-aset tersebut juga bisa memberikan nilai ekonomi. Salah satunya yakni dengan menjadikannya sebagai tempat wisata sejarah maupun pendidikan. “Jadi, kami ingin kenalkan bahwa PT KAI punya destinasi wisata yang berbasis kereta api,” ujarnya.

Saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui potensi wisata milik PT KAI tersebut. Karena itu, pihaknya terus melakukan promosi dengan mengikuti sejumlah pameran di berbagai wilayah di Tanah Air. “Selain berwisata, pengetahuan masyarakat mengenai sejarah perkeretaapian bisa meningkat. Yang kami tekankan ke masyarakat terkait sejarah perkeretaapian, di mana banyak peninggalan benda berupa bangunan, maupun kereta, bahwa Indonesia zaman dulu sudah maju,” papar Sapto.

PT KAI memiliki banyak aset bersejarah yang menarik dijadikan objek wisata. Di antaranya Lawang Sewu dan Stasiun Ambarawa. “Bahkan, pengunjung Lawang Sewu terus meningkat. Sepanjang 2014 jumlah pengunjungnya mencapai 483.068 orang. Sedangkan pada 2013 jumlah pengunjungnya sebanyak 233.559 orang. Berarti kan ada peningkatan dua kali lipatnya. Itu biasanya kami gandeng event-event seperti orkestra, fashion show, dan juga wayang untuk lebih menarik pengunjung,” ungkapnya.

Sapto mengaku akan terus mengembangkan potensi wisata dari aset PT KAI yang ada di Jateng. “Nanti akan kita tambah di Tegal dan Purworejo. Jadi aset yang digunakan sebagai objek wisata adalah bangunan atau gedung yang sudah tidak digunakan,” ucapnya. Salah seorang pengunjung stan, Najwa, 10, senang bisa melihat miniatur lokomotif kereta api.

Dia baru pertama kali melihatnya. “Ini baru pertama kali, bagus. Untuk anak-anak bisa menambah pengetahuan kami,” ujar siswi kelas IV SDN Panjang Wetan 1 itu.

Prahayuda febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0569 seconds (0.1#10.140)