Wajib Waspada
A
A
A
SEMARANG - Pelatih PSIS Semarang M Dofir mengingatkan anak asuhnya untuk tetap waspada melakoni kompetisi Divisi Utama 2015 meski kekuatan kontestan Grup 3 seperti Persis Solo, PPSM Sakti Magelang, Persip Pekalongan, Persibas Banyumas, dan PSIR Rembang sudah diketahui karena musim lalu dalam satu grup.
Begitu juga dengan wajah baru Persibas Banyumas dan Persibat Batang, kekuatannya dianggap tidak membahayakan Mahesa Jenar. Wajah baru stok lama lainnya di grup ini adalah Persijap Jepara, tim yang baru terdegradasi ke kasta kedua Liga Indonesia, setelah menjadi bulan-bulanan tim ISL musim lalu. Di grup ini minus Persiku Kudus dan Persitema Temanggung karena terdegradasi.
Sebagai tim yang memiliki tradisi menang dan nama besar, tentu setiap tim yang akan bertemu dengan PSIS memiliki motivasi berlipat. “Kalau lengah, dan lawan memiliki motivasi tinggi, ini berbahaya. Tim lawan akan berpikir ulang dan bermain ekstra dengan motivasi ganda. Hasil bagus musim lalu, justru menjadi catatan kami,” kata Dofir, kemarin.
Dofir mengaku sedikit banyak sudah mengerti kekuatan tim lawan seperti Persibas Banyumas, Persis Solo dan PSIR Rembang. Sebab, sebelumnya sudah pernah menggelar laga persahabatan pramusim. Namun, beberapa tim lain justru masih misteri kekuatannya alias belum diketahui, seperti Persibat Batang. “Persibat tim yang jarang uji coba dan ada kesan menyembunyikan kekuatan. Kalau dengan Persijap, rata-rata dihuni pemain Pra-PON Jateng, tentu dari sisi mental juga berbeda dengan pemain-pemain senior,” kata dia.
Pihaknya berharap hasil yang didapat dari uji coba kontra tim-tim peserta Qatar National Bank (QNB) seperti Persija Jakarta dan Arema Cronus, semakin membuat Fauzan Fajri kian matang. Itu karena tidak banyak tim di Grup III yang bisa mencicipi laga persahabatan dengan tim yang levelnya di atas. “Setelah melihat perkembangan anak-anak, mereka kian matang dan siap untuk berkompetisi,” kata dia.
Beruntungnya, dari beberapa kali menggelar uji coba, baik dengan tim satu level maupun yang levelnya di atas, tidak banyak pemain yang mengalami cedera. Satu pemain PSIS yang masih dalam pemulihan cedera adalah Ega Rizky, karena masih memar di bagian belakang tubuhnya. Cedera ini didapat saat melakukan penyelamatan bola, ketika uji coba dengan Arema Cronus di Stadion Jatidiri beberapa waktu lalu.
“Memar Ega sudah mulai membaik. Dia sudah bergabung latihan dengan pemain lainnya, dan Minggu depan saya harap sudah sembuh total dan bisa tampil maksimal,” kata dia. PSIS memang memiliki modal cukup positif musim depan. Hasil gemilang dalam rangkaian uji coba menjadi gambaran kekuatan PSIS dalam menatap kompetisi yang sudah semakin dekat.
Arif purniawan
Begitu juga dengan wajah baru Persibas Banyumas dan Persibat Batang, kekuatannya dianggap tidak membahayakan Mahesa Jenar. Wajah baru stok lama lainnya di grup ini adalah Persijap Jepara, tim yang baru terdegradasi ke kasta kedua Liga Indonesia, setelah menjadi bulan-bulanan tim ISL musim lalu. Di grup ini minus Persiku Kudus dan Persitema Temanggung karena terdegradasi.
Sebagai tim yang memiliki tradisi menang dan nama besar, tentu setiap tim yang akan bertemu dengan PSIS memiliki motivasi berlipat. “Kalau lengah, dan lawan memiliki motivasi tinggi, ini berbahaya. Tim lawan akan berpikir ulang dan bermain ekstra dengan motivasi ganda. Hasil bagus musim lalu, justru menjadi catatan kami,” kata Dofir, kemarin.
Dofir mengaku sedikit banyak sudah mengerti kekuatan tim lawan seperti Persibas Banyumas, Persis Solo dan PSIR Rembang. Sebab, sebelumnya sudah pernah menggelar laga persahabatan pramusim. Namun, beberapa tim lain justru masih misteri kekuatannya alias belum diketahui, seperti Persibat Batang. “Persibat tim yang jarang uji coba dan ada kesan menyembunyikan kekuatan. Kalau dengan Persijap, rata-rata dihuni pemain Pra-PON Jateng, tentu dari sisi mental juga berbeda dengan pemain-pemain senior,” kata dia.
Pihaknya berharap hasil yang didapat dari uji coba kontra tim-tim peserta Qatar National Bank (QNB) seperti Persija Jakarta dan Arema Cronus, semakin membuat Fauzan Fajri kian matang. Itu karena tidak banyak tim di Grup III yang bisa mencicipi laga persahabatan dengan tim yang levelnya di atas. “Setelah melihat perkembangan anak-anak, mereka kian matang dan siap untuk berkompetisi,” kata dia.
Beruntungnya, dari beberapa kali menggelar uji coba, baik dengan tim satu level maupun yang levelnya di atas, tidak banyak pemain yang mengalami cedera. Satu pemain PSIS yang masih dalam pemulihan cedera adalah Ega Rizky, karena masih memar di bagian belakang tubuhnya. Cedera ini didapat saat melakukan penyelamatan bola, ketika uji coba dengan Arema Cronus di Stadion Jatidiri beberapa waktu lalu.
“Memar Ega sudah mulai membaik. Dia sudah bergabung latihan dengan pemain lainnya, dan Minggu depan saya harap sudah sembuh total dan bisa tampil maksimal,” kata dia. PSIS memang memiliki modal cukup positif musim depan. Hasil gemilang dalam rangkaian uji coba menjadi gambaran kekuatan PSIS dalam menatap kompetisi yang sudah semakin dekat.
Arif purniawan
(ars)